Transcription

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBUPREMENOPAUSE DENGAN GANGGUAN HAID DIPUSKESMAS KELAYAN DALAM BANJARMASINSTUDI KASUSUntuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh GelarAhli Madya KebidananOLEHTITA NAANDREYNINIM: 11194441920076PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEBIDANANFAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITASSARI MULIA BANJARMASIN2019

KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkannikmat,karunia dan petunjuk-Nya yang tiada terkira sehingga penulis dapatmerasakan indahnya beriman Kristen dan menyelesaikan penulisan akhir dalanbentuk Studi kasus.Setelah mengalami berbagai rintangan,halangan dan cobaan, serta pasangsurutnya semangat yang penulis hadapi, akhirnya telah sampai pada tahapanpenyusuhan Studi kasus yang merupakan salah satu syarat kelulusan untukmencapai Diploma Tiga Program Studi Kebidanan Sekolah Tinggi IlmuKesehatan Sari Mulia Banjarmasin.Pada penyusunan dan penyelesaian Studi Kasus ini, penulis banyakmendapat bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, maka denganpenuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada :1. Ibu DR.RR.Dwi Sogi Sri Redjeki,S.KG.,M.Pd selaku Ketua YayasanIndah Banjarmasin.2. Bapak dr. H. R. Soedarto WW,Sp.OG selaku Rektor Universitas SariMulia.3. Ibu Anggrita Sari,M.Pd, M.Kes selaku Wakil Rektor I Universitas SariMulia.4. Bapak Hariadi Widodo, S.Ked., M.PH selaku Wakil Rektor II UniversitasSari Mulia.iv

5. Bapak Dr.Ir. Agustinus Hermino S. Putra.M.Pd selaku Wakil Rektor IIIUniversitas Sari Mulia.6. Bapak H.Ali Rakhman Hakim, M.Farm.,Apt selaku Dekan FakultasKesehatan7. Ibu Ika Mardiatul Ulfa, SST., M.Kes selaku Kaprodi Fakultas KesehatanProgram Studi Diploma Tiga Kebidanan Universitas Sari Mulia.8. Ibu Dewi Pusparani Sinambela, SST. M.Kes Selaku Seketaris JurusanDiploma Tiga Kebidanan Universitas Sari Mulia.9. Bapak drg. Marcus Antonius selaku kepala Puskesmas Kelayan DalamYang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk melakukan asuhankebidanan.10. Ibu Rizqy Amelia, SST., M.Kes selaku pembimbing I yang senantiasamemberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan dan perbaikanpenulisan Proposal ini.11. Ibu Susanti Suhartati, S.S.T.,M.Kes selaku pembimbing II yang senantiasamemberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan dan perbaikanpenulisan Proposal ini.12. Kedua orang tua dan segenap keluarga yang selalu memberikan doa danpengertian selama penulis menjalani perkuliahan dan akhirnya bisa sampaimenyelesaikan proposal ini.13. Teman-teman seperjuangan dan rekan kerja yang tidak dapat disebutkansatu per satu yang telah bersedia untuk berdiskusi dan saling memberikanmotivasi satu sama lain.

Semoga kebaikan Bapak dan Ibu serta teman-teman berikan mendapatkanberkat dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatandan penulisan Studi Kasus ini memiliki banyak kekurangan sehingga dengansegala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangundemi kesempurnaan. Semoga penelitian yang dituangkan dalam bentuk StudiKasus ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dunia penelitian. AminBanjarmasin, Mei 2019Penulis

DAFTAR ISIHALAMAN PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING . Error! Bookmark notdefined.HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI. iiiKATA PENGANTAR . ivDAFTAR ISI . viiDAFTAR GAMBAR . xDAFTAR LAMPIRAN . xiBAB I PENDAHULUAN . 1A. Latar Belakang . 1B. Tujuan Penelitian . 31.Tujuan Umum. 32.Tujuan khusus. 3C. Manfaat Penelitian . 41.Manfaat Teoritis . 43.Manfaat Praktis . 4BAB II TINJAUAN TEORI . 5A. Premenopause . 51.Pengertian . 5

2.Fisologis premenopause . 73.Patofisiologi Sindroma Perimenopause . 9B. Perubahan Hormonal Pada Masa Premenopause . 16C. Disfungsi seksual pada wanita masa premenopause . 18D. Faktor-faktor yang mempengaruhi keluhan dan gejala perimenopause . 21E. Gejala- Gejala pre menopause (Mubarak, 2012) . 24F.Keluhan fisik yang dialami wanita premenopause (Aqila, 2010) . 26G. Hal yang dilakukan pada saat melewati masa premenopause . 26H. Pathway . 28I.Manajemen kebidanan . 29BAB III METODOLOGI . 34A. Jenis studi kasus . 34B. Teknik Pengumpulan Data . 34C. Lokasi studi kasus . 36D. Subjek studi kasus . 36E. Waktu studi kasus . 36F.Studi Dokumentasi . 36G. Studi Literatur . 37BAB IV TINJAUAN KASUS . 38A.Data Subjektif. 38B.Data Objektif . 42

C.Analisa Data . 43D.Penatalaksanaan . 43CATATAN PERKEMBANGAN . 46BAB V PEMBAHASAN . 50BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. 53DAFTAR PUSTAKA . 55

DAFTAR GAMBARGambarHalaman2.1 Bagan Pembagian Masa Transisi premenopause 72.2 Hubungan Kadar Hormon Esterogen Dengan Usia .92.3 Mekanisme Biosintensis steroid sex .162.4 Kadar hormon .172.5 Siklus difungsi seksual pada wanita 182.6 Pathway . 26

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1 Formulir Judul Studi KasusLampiran 2 Surat Izin Studi PendahuluanLampiran 3 Surat Balasan Izin Studi PendahuluanLampiran 4 Surat Izin Pengambilan DataLampiran 5 Surat Balasan Pengambilan Data diPuskesmasLampiran 6 Lembar Persetujuan RespondenLampiran 7 Lembar Persetujuan Menjadi InformasiLampiran 8 Lembar Konsultasi Pembimbing ILampiran 9 Lembar Konsultasi Pembimbing IILampiran 10 Berita Acara Perbaikan Studi Kasus

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPremenopause adalah proses alamiah kehidupan seorang perumpuan.Selain gangguan siklus haid memang menimbulkan gejala-gejala dan keluhandisertai perubahan secara fisik dan psikis. Gejala yang timbul dari tigakomponen utama yaitu, menurunnya kegiatan ovarium yang diikuti dengandefisiensi hormonal terutama esterogen, yang memunculkan berbagai gejaladan tanda menjelang, selama serta menopause. Faktor-faktor sosial-budayayang ditentukan oleh lingkungan perempuan, faktor-faktor psikologis yangtergantung dari struktur karakter per empuan.Premenopase adalah masa dimana tubuh mulai bertransisi menujumenopause. Masa ini biasa terjadi selama 2-8 tahun,dan ditambah 1 tahun diakhir menuju menopause. Masa premenopase biasanya terjadi pada usia diatas 40 tahun,tetapi banyak juga yang mengalami perubahan ini saat usiamasih dipertengahan 30 tahun (Lisnani,2010).Perubahan fisik yang terasa dan menibulkan rasa tidak nyaman adalahadanya semburan panas (hot flushes) dari dada ke atas yang sering terjadidisusul dengan keringat banyak. Perbahan dan keluhan lain yang go,migraine,nafsuseks(libido)menurun, gelisah, lekas marah, depresi, susah tidur (insomnia),rasakekurangan, rasa kesunyian,ketakutan keganasan,lelah,keropostulang,nyeritulang1tidak sabran,rbelakang,danasalain-la

2Menurut data dari WHO (2012) (World Health Organization),setiaptahunnya sekitar 25 wanita diseluruh dunia diperkirakan mengalamimenopause. sekitar 467 juta wanita berusia 50 tahun keatas menghabiskahidupnya dalam keadaan pasca menopause, dan 40 % dari wanita pascamenopausetersebut tinggal dinegara berkembang dengan usia rata-ratamengalami menopause pada usia 51 tahun. Menurt WHO,di asia pada tahun2025 jumlah wanita menopause akan melunjak dari 107 juta jiwa. 2012mengenaipremenopause terdapat 4,3 juta seluruh jumlah penduduk Indonesia yangsebesar 240 -250 juta pada tahun 2012. Dalam kategori wanita tersebut (USIAdari 46-49 tahun) 18 % wanita Indonesia telah mengalami premenopausedengan segala akibat serta dampak yang menyertainya (Depkes RI, 2012).Presentasi wanita usia lanjut di kota Banjarmasin dari tahun 20112017 sebanyak 78.5-74.36 % atau 965-853 orang dan yang memasuki masapremenopause sebanyak 334 orang atau 66,80 %. Di tahun 2018 jumlahwanita usia lanjut sebanyak 345 atau 97.68 % dan yang belum mendapatpelayanan ada 337 atau 91.07 % . Dipuskesmas kelayan dalam adalah salahsatu angka tertinggi untuk jumlah wanita usia lanjut yang memasukipremenopause dan angka siklus haid tertinggi sebanyak 967 orang, pada tahun2017 jumlah wanita usia lanjut ada 913 orang dan yang mengalami gangguansiklus haid ada 91 orang, tahun 2018 wanita usia lanjut meningkat igangguansiklushaid101Akibat gangguan haid yg dirasakan, ibu cemas,depresi,mudah tersinggung dan stress.(Mubarak,2012)

3Berdasarkan masalah di atas penulis tertarik untuk memberikan asuhanpada ibu premenopause dengan gangguan haid akan dituangkan dalam bentukproposal dengan judul “ Asuhan Kebidanan Pada Ibu Premenopause DenganGangguan Haid Di Puskesmas Kelayan Dalam”.B. Tujuan Penelitian1. Tujuan UmumMelaksanakan Asuhan kebidanan pada ibu premenopause dengangangguan haid di puskesmas kelayan dalam yang didokumentasikan dalambentuk SOAP.2. Tujuan khususa. Melaksanakan pengkajian data subjektif pada ibu premenopausedengan gangguan haid di Puskesmas Kalayan Dalam.b. Melaksanakan pengkajian data obyektif tugas akhir pada ibupremenopause dengan gangguan haid di Pusksmas Kelayan Dalam.c. Melakukan penegakan diagnosa data sesuai dengan data yangdidapatkan pad ibu premenopause dengan gangguan haid di PuskesmasKelayan Dalam.d. Melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu premenopausedngan gangguan haid di puskesmas kelayan dalam.e. menopause dengan ganguan haid di puskesmas kelayan dalam.f. Mendokumentasikan asuhan kebidanan pada ibu premenopausedengan gangguan haid di puskesmas kelayan dalam.

4g. Menganalisis faktor penyebab pada ibu premenopause dengangangguan haid di puskesmas kelayan dalam.C. Manfaat Penelitian1. Manfaat TeoritisHasil penelitian dapat menjadi sumber informasi bagi mahasiswa,tenaga pengajar, serta tenaga kesehatan tentang asuhan pada ibupremenopause dengan gangguan haid di Puskesmas Kelayan DalamBanjarmasin.3.Manfaat PraktisMemberikan pengetahuan dan memperbanyak pengalaman danwawasan bagi penulis dan pembaca dalam memberikan dan menyusunasuhan kebidanan pada ibu premenopause dengan gangguan haid.

BAB IITINJAUAN TEORIA. Premenopause1. PengertianPremenopause merupakan masa peralihan antara masa reproduksidan masa senium. Biasanya masa ini disebut juga dengan pra menopause,antara usia 46-50 tahun,ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur,dengan pendarahan haid yang memanjang dan relative banyak.Premenopause merupakan bagian dari masa klimakterium yang terjadisebelum premenopause (kusmiran, 2011 ).Premeopause adalah masa sekitar usia 46-50 thn dengan dimulainyadengan siklus haid yang tidak teratur, memanjang, sedikit atau banyak,yang kadan kadang disertai dengan rasa nyeri. Pada beberapa wanita telahmuncul keluhan vasomotorik atau keluhan sindrom prahaid. Dari hasilanalisa hormonal dapat ditemukan kadar FSH dan estrogen yang tinggiatau normal. Kadar FSH yang tinggi dapat menyebabkan terjadinyastimulasi ovarium yang berlebihan ( hiperstimulasi ), sehingga kadangkadang dijumpai kadar estrogen yang tinggi. Keluhan yang muncul dapatdisebabka karena hormon yang normal maupun tinggi.Sedangkankeluhan yang muncul pada masa pascamenopause disebabkan karenakadar hormon yang rendah.Premenopause merupakan masa sebelum menopause dimana mulaiterjadi perubahan endokrin,biologis, dan gejala klinik sebagai awalperubahan dari menopause dan mencakup juga satu tahun atau dua belas5

6bulan pertama setelah terjadi menopause. Perubahan premenopause danproses penuaan itu diantaranya seperti seperti perubahan pola pendarahan,hot flash, gangguan tidur, perubahan atropik, perubahan psikologi,perubahan berat badan, perubahan kulit, seksualitas dan perubahan fungsitiroid (varney, 2009).Premenopause; merupakan periode menuju menopause (ketikamuncul keluhan/gejala endokrin, biologis, dan manifestasi klinik darimenopause) dan satu tahun setelah menopause terjadi. Transisimenopause/ menopausal transition; periode atau waktu sebelum haidterakhir (Final Menstrual Period/FMP) ketika terjadi perubahan unakanuntukmasareproduktif sampai dengan terjadinya FMP. Meskipun WHO telahmembuat definisi yang telah diterima luas, namun untuk mempermudahkepentingan klinis dan riset maka pada tahun 2011 Stage of ReproductiveAging Workshop (STRAW) mengadakan workshop dan membagi masatransisi menopause ke dalam beberapa fase.Gambar 2.1 Bagan pembagian masa transisi premenopause.

72. Fisologis premenopauseProses menjadi tua pada dasarnya telah dimulai ketika sorangwanita memasuki usia 40 tahun. Pada waktu lahir, seorang wanitamemiliki jumlah folikel sebanyak 750.000 buah dan jumlah ini akanterus berkurang seiring berjalannya usia hingga akhirnya tinggal beberaparibu buah saja ketika mengalami menopause. Semakin bertambah usia,khususnya ketika memasuki masa perimenopause, folikel-folikel itu akanmengalami peningkatan resistensi terhadap rangsangan gonadotropin. Halini mengakibatkan pertumbuhan folikel, ovulasi, dan pembentukan korpusluteum dalam siklus ovarium berhenti secara perlahan-lahan. Pada wanitadiatas 40 tahun, 25%diantaranya mengalami siklus haid yanganovulatoar. Resistensi folikel terhadap gonadotropin ini mengakibatkanpenurunan peroduksi estrogendan peningkatan kadar hormongonadotropin. Tingginya kadar gonadotropin ini menyebabkan rendahnyaestrogen sehingga tidak ada umpan balik negatif dalam poros hipotalamusdan hipofisis.Walaupun secara endrokinologi terjadi perubahanhormonal, namun tidak ada kriteria khusus pengukuran kadar hormonuntuk menentukan fase awal atau akhir dari masa transisi menopause.Penyebab menopause adalah “matinya” (burning out) ovarium.Sepanjang kehidupan seksual seorang wanita, kira-kira 400 folikelprimordial tumbuh menjadi folikel matang dan berovulasi, dan beratusratus dari ribuan ovum berdegenerasi. Pada usia sekitar 45 tahun, hanyatinggal beberapa folikel-folikel primordial yang akan dirangsang oleh FSHdan LH, dan produksi estrogen dari ovarium berkurang sewaktu jumlah

8folikel primordial mencapai nol. Ketika produksi estrogen turun di bawahnilai kritis, estrogen tidak lagi menghambat produksi gonadotropin FSHdan LH. Sebaliknya, gonadotropin FSH dan LH (terutama FSH)diproduksi sesudah menopause dalam jumlah besar dan kontinu, tetapiketika folikel primordial yang tersisa menjadi atretik, produksi estrogenoleh ovarium turun secara nyata menjadi nol (Guyton, 2011).Bertolak belakang dengan keyakinan umum, kadar estrogenperempuan sering relatif stabil atau bahkan meningkat di masapramenopause. Kadar itu tidak berkurang selama kurang dari satu tahunsebelumperiode menstruasi terakhir. Sebelum menopause, estrogenutama yang dihasilkan tubuh seorang wanita adalah estradiol. Namunselama masa premenopause, tubuh wanita mulai menghasilkan lebihbanyak estrogen dari jenis yang berbeda, yang dinamakan estron, yangdihasilkan di dalam indung telur maupun dalam lemak tubuh. Kadartestosteron biasanya tidak turun secara nyata selama pramenopause.Kenyataannya, indung telur pascamenopause dari kebanyakan ndungtelurpramenopause. (Wijayanti, 2009).Menurut Fritz (2010), kadar estradiol serum pada wanita pascamenopause sekitar 10-20pg/mL dan sebagian besar merupakan hasilkonversi estron, yang diperoleh dari konversi perifer androstenedion.Kadar estrogen pada wanita menopause sangat bergantung dari konversiandrostenedion dan testosteron menjadi estrogen. Sebuah penelitian diAustralia menemukan bahwa kadar testosteron dalam sirkulasi tidak

9berubah sejak 5 tahun sebelum menopause hingga 7 tahun setelahmenopause. Androstenedion adalah androgen utama yang dikeluarkan olehfolikel yang sedang berkembang. Dengan terhentinya perkembanganfolikuler pada wanita pascamenopause, kadar androstenedion turun 50%.Setelah menopause, hanya 20% androstenedion yang disekresi olehovarium. Dehidroepiandrosteron (DHEA) dan dehidroepiandrosteronsulfat (DHEAS) terutama dihasilkan oleh kelenjar adrenal ( 25% olehovarium). Dengan penuaan, produksi DHEA turun 60% dan DHEAS turun80%. Berat badan memiliki korelasi yang positif dengan kadar estron danestradiol di sirkulasi dengan adanya konversi androstenedion menjadiestrogen, namun dengan penuaan, kontribusi adrenal sebagai prekursorproduksi estrogen menjadi tidak adekuat. Hubungan kadar hormonestrogen dengan usia digambarkan pada grafik dibawah ini:Gambar 2.2Hubungan kadar Hormon esterogen dengan usia (Fritz,2010).3. Patofisiologi Sindroma PerimenopauseSindrom perimenopause adalah sekumpulan gejala dan tanda yangterjadi pada masa perimenopause. Kurang lebih 70% wanita usia peri danpascamenopause mengalami keluhan vasomotor, keluhan psikis, depresi,

10dan keluhan lainnya dengan derajat berat-ringan yang berbeda-beda padasetiap individu. Keluhan tersebut akan mencapai puncaknya pada saatmenjelang dan setelah menopause kemuadian berangsur-angsur berkurangseiring dengan bartambahnya usia dan tecapainya keseimbangan hormonpada masa seniuma. Keluhan dan Gejala VasomotorKeluhan vasomotor yang dijumpai berupa perasaan/semburanpanas (hot flushes) yang muncul secara tiba-tiba dan kemudian disertaikeringat yang banyak. Keluhan ini muncul di malam hari danmenjelang pagi kemudian perlahan-lahan akan dirasakan juga padasiang hari. Semburan panas ini mula-mula dirasakan di daerah kepala,leher, dan dada. Kulit di area tersebut terlihat kemerahan, namun suhubadan tetap normal meskipun pasien merasakan panas. Segera setelahpanas, area yang dirasakan panas tersebut mengeluarkan keringat(night sweats)dalam jumlah yang banyak pada bagian tubuh terutamaseluruh kepala, leher, dada bagian atas, dan punggung. Selain itu, dapatjuga diikuti dengan adanya sakit kepala, vertigo, perasaan kurangnyaman, dan palpitasi.Hot flushes pada wanita dalam masa transisi menopause rataratamulai dirasakan 2 tahun sebelum Final Menstrual Period (FMP) dan 85persen wanita akan terus mengalaminya setidaknya selama 2 tahun.Diantara wanita tersebut, 25 sampai 50 persen mengalami hot flusehesselama 2 tahun, bahkan ada yang lebih dari 15 tahun.3 Durasi tiapepisode serangan hot flushes bervariasi, hingga mencapai 10 menit

11lamanya, dengan rata-rata durasi serangan 10 menit. Frekuensi hotflushes setiap harinya bervariasi antar individu, dimulai 1-2 kali perjam. Pada kondisi yang berat, frekuensinya dapat mencapai 20 kalisehari.Selain itu, jika muncul pada malam hari hal ini dapatmengganggu kualitas tidur sehingga cenderung menjadi cepat lelahdan mudah tersinggung. Hot flushes dapat diperberat dengan adanyastres, alkohol, kopi, makanan dan minuman yang panas. Hal ini jugadapat terjadi karena reaksi alergi pada kasus hipertiroid, akibat obatobatan tertentu seperti insulin, niacin, nifedipin, nitrogliserin,kalsitonin, dan antiestrogen.Mekanisme pasti patogenesis keluhan vasomotor belum diketahuitapidatayang berhubungandenganfisiologidanbehaviormenunjukkan bahwa keluhan vasomotor dihasilkan karena adanyadefek fungsi pada pusat termoregulasi di hipotalamus. Pada areapreoptik medial hipotalamus terdapat nukleus yang merupakantermoregulator yang mengatur pengeluaran keringat dan vasodilatasiyang merupakan mekanisme primer pengeluaran panas tubuh.Oleh karena keluhan vasomotor muncul setelah terjadinyamenopause alami atau pasca ooforektomi, makadiperkirakanmekanisme yang mendasarinya adalah bersifat endokrinologi danberhubungan dengan berkurangnya jumlah estrogen di ovariummaupun meningkatnya sekresi gonadrotropin oleh pituitari. Selain itu,besar kemungkinan keluhan ini timbul karena interaksi antara hormonestrogen dan progesteron yang fluktuatif pada masa perimenopause.

12Keluhan vasomotor dapat muncul pada kondisi kadar estrogen tinggi,rendah, maupun normal dalam darah. Keluhan vasomotor munculsebagai akibat reaksi withdrawl estrogen.Meskipun estrogen memiliki efek yang signifikan terhadapmunculnya hot flushes, namun masih terdapat faktor lain yangdiperkirakan terlibat dalam patofisiologi hot flushes. Perubahan asidihipotalamus dan menurunkan pengeluaran keringat, bahkan perubahansuhu tubuh yang sangat kecil pun dapat memicu mekanisme pelepasanpanas. Norepinefrin merupakan neurotransmiter utama yang dapatmempersempit titik pengaturan (setpoint) termoregulasi dan memicumekanisme pengeluaran panas tubuh yang berhubungan dengan hotflushes. Sebagaimana diketahui, estrogen mengatur reseptor adrenergikpada banyak jaringan. Pada saat menopause, terjadi penurunan kadarestrogen dan resptor α2 adrenergik di hipotalamus. Penurunan reseptorα2 adrenergik presinaps akan memicu peningkatan norepinefrin danyang selanjutnya akan menyebabkan gejala vasomotor. Selain itu,penurunan α2 adrenergik reseptor presinaps juga akan memicupeningkatan serotonin yang mengakibatkan mekanisme pengeluaranpanas yang dipicu oleh perubahan suhu tubuh meski sangat kecil.b. Keluhan dan Gejala UrogenitalAlat genital wanita serta saluran kemih bagian bawah merupakanorgan yang sangat dipengaruhi oleh hormon estrogen. Reseptorestrogen dan progesteron teridentifikasi di vulva, vagina, kandung

13kemih, uretra, otot dasar pelvis serta fasia endopelvis. Struktur tersebutmemilki sebuah persamaan kemampuan untuk mereaksi perubahanhormonal sebagaimana pada kondisi menopause dan nifas.Epitel uretra dan trigonum vesika mengalami atrofi. Hal ini akanmenimbulkan uretritis, sistitis, atau kolpitis, sering berkemih daninkontinensia urin serta adanya infeksi saluran kemih. Terdapat jugagangguan miksi berupa disuri, polakisuri, nikturi, rasa ingin berkemihhebat, atau urin yang tertahan, hal ini sangat erat kaitannya denganatrofi mukosa uretra.Pada usia perimenopause ini, serviks mengalami proses involusi,berkerut, sel epitelnya menipis sehingga mudah cedera. Kelenjarendoservikal mengalami atrofi sehingga lendir serviks yang diproduksiberkurang jumlahnya. Tanpa efek lokal estrogen vagina akankehilangan kolagen, jaringan lemak dan kemampuan untuk menahancairan.dinding vagina menyusut, rugae menjadi mendatar, dan akannampak merah muda pucat. Permukaan epitel vagina menipis hinggabeberapa lapis sel sehingga mengurangi rasio sel permukaan dan selbasal. Pada akhirnya, vagina menjadi lebih rapuh, kering dan mudahberndarah dengan trauma minimal. Pembuluh darah di vaginamenyempit sehingga seiring berjalannya waktu vagina akan terusmenegang dan kehilangan fleksibilitasnya. Saat seorang wanitamemasuki usia perimenopause, pH vagina akan meningkat karenamenurunnya estrogen, dan akan terus meningkat pada masa postmenopause sehingga mangakibatkan mudahnya terjadi infeksi oleh

14bakteri trikomonas, kandida albikan, stafilo dan streptokokus, sertabakteri coli bahkan gonokokus. Adanya hormon estrogen akanmembuat pH vagina menjadi asam sehingga memicu sintesis Nitritoksid (NO) yang memiliki sifat antibakteri dan hanya dapat diproduksibilamana pH vagina kurang dari 4,5. Selain bersifat bakterisid, NO divagina juga bersifat radikal bebas bagi sel-sel tumor dan kanker.Akibat perubahan ini, maka terjadi kekeringan vagina, iritasi,dispareuni, dan rekurensi infeksi saluran kemih.c. Keluhan dan Gejala PsikologisSuasana hati, perilaku, fungsi kognitif, fungsi sensorik, dan kerjasusunan saraf pusat dipengaruhi oleh hormon steroid seks. Apabilatimbul perubahan pada hormon ini maka akan timbul keluhan psikisdan perubahan fungsi kognitif. Berkurangnya sirkulasi darah ke otakjuga mempersulit konsentrasi sehingga mudah lupa. Pada dawanitaperimenopause dapat terjadi keluhan seperti mudah tersinggung, cepatmarah, perasaan tertekan. Pada dasarnya kejadian depresi pada priadan wanita memiliki angka perbandingan yang sama, akan tetapidengan terapi pemberian estrogen keluhan depresi dapat ditekan. Olehkarena itu, estrogen dianggap sebagai salah satu faktor predisposisiterjadinya depresi. Penyebab depresi diduga akibat meningkatnyaaktivitas serotonin di otak. Estrogen akan menghambat aktivitas enzimmonoamin oksidase (MAO), suatu enzim yang menonaktifkanserotonin dan noradrenalin. Berkurangnya jumlah estrogen akan

15berdampak pada berkurangnya jumlah MAO dalam plasma. Pemberianserotonin-antagonis dapat mengurangi keluhan depresi pada wanitapascamenopause.Masa transisi menopause memiliki permasalahan sosiokulturalyang kompleks sebagaimana perunahan hormonal yang terjadi. Faktorpsikososial dapat mempengruhi gejala perubahan mood dan kognitif,bahkan sejak memasuki masa transisi menopause, wanita telahmenghadapi berbagai tekanan seperti halnya penyakit yang dihadapi,merawat orang tua, perceraian, perubahan karir dan pensiun. Budayabarat yang menitik beratkan pada kecantikan dan kemudaan menjadistressor bagi wanita yang tengah menjadi tua untuk merasa kehilanganstatus, fungsi, dan kendali diri.d. Keluhan Gangguan Haid1) PolimenoreaAdalah siklus haid yang lebih pendek yaitu kurang dari 21hari.2) OligomenoreaAdalah haid dengan siklus yang lebih panjang yaitu lebih dari35 hari.3) AmenoreaAdalah tidak terjadinya haid pada wanita pada kurun waktutertentu.

164) Hipermenorea ( menoregia)Adalah perdarahan haid dengan jumlah darah yang lebihbanyak dan atau lamanya lebih lama dari normal dari siklusyang teratur.5) HipomenoreaAdalah perdarahan haid dengan jumlah darah lebih sedikit danatau lamanya lebih pendek dari normal.B. Perubahan Hormonal Pada Masa PremenopauseTransisi menopause dikarakteristik oleh kadar estrogen yangberfluktuasi, siklus menstruasi yang tidak regular, dan kadang-kadangterdapat gabungan manifestasi klinis kelebihan dan defisiensi estrogen.Karena itu, selama satu minggu wanita bisa mengeluh mastalgia danperdarahan yang parah dan minggu berikutnya, mengalami gejala klinisvasomotor, gangguan tidur dan kelelahan sebagai akibat dari insufisiensiestrogen. Perubahan hormonal ini memiliki dampak pada hasrat nmasavaginaberhubungan dengan aktifitas seksual. Tanda ini merupakan tanda darikegagalan untuk orgasme dan lubrikasi, tetapi bukan karena insufisiensiestrogen.pada saat premenopause terjadinya penurunan jumlah folikelovarium, sehingga menyebabkan penurunan produksi estrogen. Terjadipeningkatan Serum Gonadotropin yang menyebabkan FSH dan LHmeningkat juga. Peningkatan FSH ini akan terjad beberapa tahun sebelum

17terjadinya menopause. Peningkatan FSH akan menurunkan Inhibin Bsehingga dapat menurunkan jumlah folikel di ovarium. Estrogen tidakakan hilang sampai akhir dari masa perimenopause dan hal ini merupakansuatu respon dari peningkatan konsentrasi FSH. Akibat dari fluktuatifnyahormon selama periode transisi ini, yaitu dari premenopause sampaimenopause maka, pengukuran untuk FSH dan estradiol tidak memilikinilai yang reliabel dalam pada penentuan status menopause.Berlawanan dengan penurunan estrogen selama masa menopause,kadar testosteron tidak berubah tiba-tiba selama masa transisi menopause,tetapi menurun secara progresif seiring dengan usia dari tah

Gangguan Haid Di Puskesmas Kelayan Dalam”. B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Melaksanakan Asuhan kebidanan pada ibu premenopause dengan gangguan haid di puskesmas kelayan dalam yang didokumentasikan dalam bentuk SOAP. 2. Tujuan khusus a. Mel