Transcription

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENTDENGAN TEHNIK MNEMONIC TERHADAP PEMAHAMANKONSEP DAN SELF REGULATION PESERTA DIDIKPADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS XISMAN 13 BANDAR LAMPUNGSkripsiDiajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-SyaratGuna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)Dalam Ilmu BiologiOleh :RISA SELVIANPM. 1411060170Jurusan : Pendidikan BiologiFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTANLAMPUNG1440 H/2018M1

2PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINTMENTDENGAN TEHNIK MNEMONIC TERHADAP PEMAHAMANKONSEP DAN SELF REGULATION PESERTA DIDIKPADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS XISMAN 13 BANDAR LAMPUNGSkripsiDiajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-SyaratGuna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)Dalam Ilmu BiologiOleh :RISA SELVIANPM. 1411060170Jurusan : Pendidikan BiologiPembimbing I : Drs. H. Septuri, M.AgPembimbing II : Nukhbatul Bidayati Haka, M.Pd.FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTANLAMPUNG1440 H/2018M1

3ABSTRAKPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT DENGANTEHNIK MNEMONIC TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN SELFREGULATION PESERTA DIDIK KELAS XI PADAMATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 13BANDAR LAMPUNGOleh:Risa Selvia1411060170Berdasarkan hasil pra survei yang telah dilakukan di SMA Negeri 13 BandarLampung, dalam pembelajaran Biologi pendidik menggunakan model pembelajaran Jigsaw,sehingga suasana belajar terkesan satu arah saja karena dalam kegiatan pembelajarandidominasi oleh guru. Materi jaringan merupakan materi yang sulit dipahami karena memilikibanyak bagian dan komponen yang berperan dalam menyusun suatu jaringan. Sehinggadiperlukan model yang didampingi dengan tehnik yang tepat sehingga peserta didik dapatmemahami materi mengenai jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhModel Pembelajaran Concept Attainment dengan tehnik mnemonic terhadap PemahamanKonsep dan Self Regulation peserta didik pada materi Jaringan.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode Quasi ExperimentalDesign. Desain yang digunakan yaitu The Matching Pretest-Posttest Control Group Design.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIA SMA Negeri 13 BandarLampung. Penelitian ini menggunakan 2 kelas, satu kelas sebagai kelas eksperimen (XI MIA2) dan satu kelas lainnya sebagai kelas kontrol (XI MIA 1).Berdasarkan hasil penelitian diketahui pencapaian rata-rata nilai N-gain pada kelaskontrol sebesar 0,47.Pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata N-gainnya sebesar0,58. Uji t independent pemahaman konsep menunjukkan bahwa Sig.(2-tailed) 0,00 α(0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan hasil analisis data diperolehkesimpulan bahwa adanya pengaruh Model Pembelajaran Concept Attainment DenganTehnik Mnemonic terhadap Pemahaman Konsep dan Self Regulation Peserta didik Kelas XIPada Mata Pelajaran Biologi di SMA Negeri 13 Bandar Lampung. Berdasarkan ujideterminan pada kelas eksperimen Model Pembelajaran Concept Attainment DenganTehnik Mnemonic berkontribusi sebesar 69% terhadap pemahaman konsep peserta didik,dan pada Self Regulation berdistribusi sebesar 42% banyak faktor yang mempengaruhibesarnya kontribusi yang diberikan.Kata Kunci : SELF REGULATION, MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT,TEKNIK MNEMONIC, PEMAHAMAN KONSEP,BIOLOGI.1

41

51

6MOTTO Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklahsetiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok(akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Mahamengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Hasyr: 18).11Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: CV Diponegoro, 2013),h.437.1

7PERSEMBAHANSeiring do’a dan rasa syukur kehadiratAllah SWT, Penulis persembahkanskripsi ini sebagai tanda bukti dan cinta kasihku yang tulus kepada:1. Kedua orang tua tercintaku, Ayahanda Rusdi dan Ibunda Salmah. Karya ini sertado’a tulus kupersembahkan untuk kalian atas jasa, pengorbanan, keikhlasanmembesarkan aku dengan tulus dan penuh kasih sayang, sehingga penulis selalubersemangat menjalani kehidupan.2. Adikku tersayang Gugun Wahyudi, beserta seluruh keluarga besar yang telahbanyak memberikan dukungan materil maupun moril sehingga penulis bisamenyelesaikan pendidikan di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung ini.3. Almamater tercinta Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung yang selalukubanggakan, tempatku menimba ilmu pengetahuan.1

8RIWAYAT HIDUPRisa Selvia dilahirkan pada tanggal 06Juli 1995, diDesa Gunung Batin Udik, Kecamatan Terusan Nunyai,Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, PuteriPertama dari dua bersaudara oleh pasangan bapak Rusdi danibu n-Nuryangdiselesaikan pada tahun 2002, dan melanjutkan pendidikannya di SD Negeri 2 AstraKsetrayang diselesaikan tahun 2008.Kemudian penulis melanjutkan pendidikan diSMP Negeri 1 Tulang Bawang Tengah yang diselesaikan pada tahun 2011.Pendidikan selanjutnya di SMK Negeri 1 Terusan Nunyai mengambil jurusanAkuntansi dan diselesaikan pada tahun 2014.Pada tahun 2014 penulis diterima sebagai mahasiswa di perguruan tinggi negeriUINRaden Intan Lampung, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan jurusan PendidikanBiologi. Pada tahun 2017 penulis mengikuiti kegiatan Kuliah Kerja Nyata didesaPadan kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan. Ditahun yang sama pulapenulis mengikuti kegiatan PPL di SMP 20 Bandar Lampung Demikian riwayathidup penulis semoga dapat menjadi sebuah pengalaman dan catatan tersendiri bagipenulis.1

9KATA PENGANTARAlhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat AllahSWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapatmenyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran ConceptAttainment Dengan Tehnik Mnemonic TerhadapPemahaman Konsep Dan SelfRegulation Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas XI SMAN 13 BandarLampung”, ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu meskipun dalambentuk yang sederhana. Sholawat dan salam semoga selalu senantiasa terlimpahkankepada Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat serta umatnya yang setia padatitah dan cintanya.Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memnuhi salah satu persyaratandalammenyelesaikan program Starata Satu (S1) jurusan Pendidikan Biologi, FakultasTarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung gunamemperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Dalam penyelesaian skripsi ini penulis banyakmenerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, tanpa mengurangi rasahormat, penulis mengucapkan terimakasih kepada:1. Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan KeguruanIAIN Raden Intan Lampung.1

102. Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi danDwijowati Asih Saputri, M.Si. selaku sekretaris jurusan Pendidikan Biologi yangtelah banyak membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.3.Drs. H. Septuri, M.Ag selaku Pembimbing I, yang telah menyediakan waktu danmemberikan bimbingan dengan ikhlas dan sabar dalam mengarahkan danmemotivasi penulis hingga terselsaikannya skripsi ini.4. Nukbatul Bidayati Haka, M.Pd selaku Pembimbing II, yang telah menyediakanwaktu dan memberikan bimbingan dengan ikhlas dan sabar dalam mengarahkandan memotivasi penulis hingga terselsaikannya skripsi ini.5. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri RadenIntan Lampung yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan yangbermanfaat sehingga penulis dapat menyelsaikan karya tulis ini.6. Seluruh staf dan karyawan tata usaha Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,perpustakaan fakultas dan perpustakaan pusat Universitas Islam Negeri RadenIntan Lampung yang telah memberikan fasilitas dan bantuannya dalammenyelesaikan karya tulis ini.7. Ibu Dra. Hj. Rospardewi, M.M selaku kepala sekolah SMA Negeri 13 BandarLampung, Tansilawati, S.Pd selaku guru mata pelajaran Biologi kelas XI, guruguru dan staf TU SMA Negeri 13 Bandar Lampung yang telah memberikanbantuan dan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.8. Keluarga Biologi Kelas C’14, Khususnya Putri Arum Mutia, Reni Dharma Yuni,Rezsa Balga, Revi Andini, Riska Apriana, Rita Melianti, Selvia Rani Rahayu,1

11Shinta Dwi Utari, Siti Rahayu Wiasti, Siti Romadhonah, yang selalu memberikansemangat dan bantuan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.9. Teman-teman KKN Kelompok 152 dan PPL SMP Negeri 20 Bandar lampungyang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.10. Teman-teman Kompre kelompok 11, Rezsa Balga, Ratna Agustina, Rani Agustindan Salimah dwi astuti yang senantiasa memberikan dukungan kepada penulis.11. Semua pihak dari dalam maupun dari luar yang telah memberikan dukungannyasehingga penulis bisa menyelsaikan karya tulis ini.Semoga semua kebaikan yang telah diberikan dengan ikhlas dicatat sebagai amalibadah di sisi Allah SWT. Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa dalampenulisan skripsi ini tentunya masih jauh dari ukuran kesempurnaan. Semoga skripsiini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Aamiin.Bandar Lampung,Peneliti,Risa SelviaNPM. 14110601701Desember 2018

12DAFTAR ISIHALAMAN JUDULABSTRAK . iiHALAMAN PERSETUJUAN . iiiHALAMAN PENGESAHAN . ivMOTTO . vPERSEMBAHAN . viRIWAYAT HIDUP . viiKATA PENGANTAR . viiiDAFTAR ISI . xiDAFTAR TABEL . xivDAFTAR GAMBAR . xviiDAFTAR LAMPIRAN . xviiiBAB I PENDAHULUANA.B.C.D.E.F.G.Latar Belakang Masalah . 1Identifikasi Masalah . 12Batasan Masalah. 13Rumusan Masalah . 14Tujuan Penelitian . 15Manfaat Penelitian . 16Ruang Lingkup Penelitian . 17BAB II LANDASAN TEORIA. Concept Attaintment . 181. Pengertian Model Concept Attaitment . 182. Langkah-langkah Model Pembelajaran Concept Attaitment. 193. Kelebihan dan Kekurangan Concept Attaintment . 20B. Tehnik Mnemonic. 211. Pengertian Tehnik Mnemonic . 212. Langkah-langkah Tehnik Mnemonic. 243. Kelebihan dan Kekurangan Tehnik Mnemonic . 251

13C. Pemahaman Konsep . 261. Pengertian Pemahaman Konsep . 262. Indikator Pemahaman Konsep . 29D. Self Regulation . 301. Pengertian Self Regulation . 302. Indikator Self Regulation. 32E. Kajian Materi . 33F. Penelitian Relevan . 36G. Kerangka Berpikir . 40H. Hipotesis Penelitian. 43BAB III METODE PENELITIANA.B.C.D.E.F.G.H.Waktu dan Tempat Penelitian . 44Metode Penelitian. 44Variabel Penelitian . 45Populasi,Sampel dan Tehnik Sampling. 461. Populasi Penelitian . 462. Sampel Penelitian . 473. Tehnik Sampling . 47Tehnik Pengumpulan Data . 471. Tes . 472. Angket . 473. Observasi . 474. Dokumentasi. 48Instrumen Penelitian. 481. Tes Pemahaman Konsep . 482. Angket Self Regulation . 493. Angket Respon Peserta didik . 50Uji Coba Instrumen . 501. Uji Validitas Instrumen . 512. Reliabilitas Instrumen . 533. Uji Tingkat Kesukaran . 544. Uji Daya Pembeda. 55Teknik Analisis Data . 571. Tes Pemahaman Konsep . 572. Angket Self Regulation . 583. Angket Respon Peserta didik . 591

14I. Uji Prasyarat . 601. Uji Normalitas . 602. Uji Homogenitas . 61J. Uji Hipotesis Penelitian . 621. Uji-t Independent . 622. Uji Determinan . 64BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Data Hasil Penelitian.661. Penerapan Model Pembelajaran Concept Attainmentdengan tehnik mnemonic Pembelajaran Biologi SMANegeri 13 Bandar Lampung. 672. Pemahaman Konsep Peserta didik pada Materi Jaringan. 713. Self Regulation Peserta Didik pada Materi Jaringan . 784. Respon Peserta Didik . 86B. Pembahasan . . 881. Pengaruh Model Pembelajaran Concept Attainmentdengan tehnik mnemonic Terhadap Pemahaman Konsep .902. Pengaruh Model Pembelajaran Concept Attainmentdengan tehnik mnemonic Terhadap Self Regulation . 983. Kontribusi Model Pembelajaran Concept Attainmentdengan tehnik mnemonic Terhadap Pemahaman KonsepDan Self Regulation. . 1014. Respon Peserta Didik Terhadap Model PembelajaranConcept Attainment dengan tehnik mnemonic. 103BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan . . 105B. Saran . . 106DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRAN1

15DAFTAR GAMBARHalamanGambar 1: Bagan Kerangka Berpikir . 42Gambar 2: Penerapan RPP di SMAN 13 Bandar Lampung.67Gambar 3: Diagram Persentase Angket Respon . 86Gambar F.1: Dokumentasi Proses Pembelajaran . 3091

16BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahProses pembelajaran berpotensi dalam menguatkan spiritual, agama,pengaturan belajar, kepintaran, serta kemampuan diterapkan dilingkungansekitar. Pendidikan tidak bisa dipisahkan di kehidupan dan menjadi kebutuhanmanusia.2 Sebagai mana allah SWT berfirman di Al-Qur’an surat Taha ayat 114:ِّ ُهَّللر َ ۖ ۥ َ ۡل ِل َا ۡل َ َٰى ِلٱَ ۡل َ َ ۡل ِل ۡلٱ ۡل َ ِلا ِل ۡلٱ َ ُّۗق َ َ َ ۡلع َ ۡل فَتَ َٰ َعلَى ُهَّللٱ ۡلٱ َ لِل ِلز ۡلدنِلي ِلع ۡلل ٗ ا Artinya:”Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlahkamutergesa-gesa membaca Al-qur'an rnakan,"YaTuhanku,tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan". (QS.Taha:114)3Berdasarkan di Al-Qur’an surat Taha ayat 114 bahwa dengan belajar makamanusia yang tidak berilmu akan mendapatkan ilmu, dan akan mendapatkanpengetahuan. Seharusnya tidak memiliki alasan untuk menuntut ilmu. Dengan23Teguh Triwiyanto, Pengantar Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h.113.Departemen Agaman RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: CV Diponegoro, 2013),h.255.1

17pengetahuan derajat manusia akan ditinggikan beberapa derajat oleh allah SWTseperti di QS. Al- Mujadilah ayat 11 yaitu:ْ ۡل ْ ۡل ۡل ح ُهَّللٱ ٱَكمۡلۖ َ ِل َذ ِل َ نن ٱ َ َٰ َ لِل ِل َف َس و َف َس ِل َٰ َأ َ ُّۗقهَا ٱُهَّلل ِل َ َ َ نو ْ ِل َذ ِل َ ٱَكمۡل َفَ ُهَّللس و ْ فِلي ١١ ٞ و ْ ۡلٱ ِلع ۡلل َم د ََر َٰ َ ٖۚت َ ُهَّللٱ بِل َ ا ۡلَع َ لواَ خَ ِل َ ْ َ ۡل فَ ِلع ُهَّللٱ ٱُهَّلل ِل َ َ َ نو ْ ِل نكمۡل َ ٱُهَّلل ِل َنن Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allahakan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilahkamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orangyang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi pengetahuanbeberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.(QS. Mujadilah:11)4Berdasarkan Al-Qur’an surat Al-Mujadilah ayat 11 bahwa pentingnyasuatupengetahuan untuk setiap manusia, dengan adanya pengetahuan makamempunyai derajat yang berbeda mata allah SWT. Ilmu pengetahuan tersebutdiperoleh pada proses belajar melalui jenjang-jenjang pendidikan, yaitupendidikan formal atau pendidikan non formal. Setiap manusia akan diberikankemudahan apabila melangkahkan kakinyamenuntut pengetahuan denganbersungguh-sungguh.5Mutu proses pembelajaran saling berkaitan, dengan mutu prosespembelajaran antara lain, peserta didik, tenaga kependidikan, pendidik, jenjangpendidikan, jenis pendidikan, kurikulum dan lain-lain.6 Pendidikan yang terarahmerupakan pendidikan yang berbasis pada prinsip-prinsip hakikat fitrah manusia4Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: CV Diponegoro, 2013),h.434.5Chairul Anwar, Teori-Teori Pendidikan klasik Hingga Kontemporer (Yogyakarta: DivaPers, 2017), h. 636Teguh Triwiyanto, Opcit. h.114.1

18dalam pendidikan.7 Pendidik adalah komponen pembelajaran yang memilikitanggung jawab langsung untuk menerapkan kurikulum ke dalam aktivitaspembelajaran. Tanggung jawab yang dimiliki guru bukannya hanya sebagaikomponen pembelajaran tetapi masih banyak yang lainnya.Berhubungan dengan tugas pendidik, harus memiliki keterampilan agarpembelajaran didalam kelas berajalan dengan optimal. Penanaman dantransformasi pengetahuan didapat melalui pendidikan. Jadi, pendidikharusmampu mewujudkan pemahaman dan pengaturan pada proses pembelajaran.8Pembelajaran ialah cara manusia yang dihasilkan dari proses belajar.Manusia akan mengalami perubahan jika belajar, namun tidak denganpembelajaran itu sendiri. Pembelajaran merupakan proses untuk membantu pesertadidik untuk mendapatkan pembelajaran yang berkualitas agar peserta didikmendapatkan pemahaman dalam menerima materi dan pengaturan belajar padasaat pembelajaran yang diberikan.“Hakikat pembelajaran kajian kurikulum biologi adalah suatu bidang IlmuBiologi yang menekankan untuk memahami suatu konsep. Hakikatpendekatan biologi mengajarkan peserta didik dalam memproses informasidengan menggunakan tehnik-tehnik, metode atau model yang diterapkanoleh para peneliti.9 Proses pembelajaran biologi yang menekankan suatu7Chairul Anwar, Hakikat Manusia Dalam Pendidikan Sebuah Tinjauan Filosofi (Yogyakarta:Suka-Pers, 2014), h.78Iskandar Agung, Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran dari Guru ( Jakarta: bestari buanamurni, 2010), h. 22.9Bruce Joyce, Marsha Weiil dan Emily Calboun, Model of Teaching Model-ModelPengajaran Edisi kedelapan (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011), h.1861

19konsep dibutuhkan model pembelajaran yang tepat agar tercapainyapembelajaran yang optimal”.10Sementara itu, dalam proses pembelajaran khususnya sains, siswa nsepdiperoleh,menghubungkan konsep yang satu dengan konsep lainnya dan menggunakankonsep sains yang lain untuk mendukung konsep sains tertentu. Prosespembelajaran yang demikian sesuai dengan arahan kurikulum 2013 dimana prosespembelajaran aktif meliputi untuk mengamati, bertanya, menghubungkan danmengkomunikasikan konsep. Adanya pedoman baru dalam kurikulum 2013tersebut, proses pembelajaran di Indonesia harus mengikut sertakan siswa dalammengonstruk pengetahuan mereka sendiri secara aktif. Guru hanya berperansebagai fasilitator di kelas. Siswa berperan sebagai agen-agen aktif dalam prosesbagi diri mereka sendiri. Siswa akan memilih informasi apa yang akan mereka caritahu dan menyusun makna sendiri dari informasi yang mereka pilih tersebut.11Model pembelajaran yang benar akan membuat peserta didik memahami suatukonsep, dapat mengungkapkan ciri-ciri khusus dan umum suatu konsep, sertadapat menjelaskan hubungan antara konsep.1210Kokom Komalasari, Pembelajaran kontekstual (Bandung: PT Refika Aditama, 2013), h.45Nining Kurniasih Dan Nukhbatul Bidayati Haka, “Penggunaan Tes Diagnostik Two-TierMultiple Choice Untuk Menganalisis Miskonsepsi Siswa Kelas X Pada Materi Archaebacteria DanEubacteria” Biosfer Jurnal Tadris Pendidikan Biologi Vol. 8 No.1 (2017) 114-127 P-Issn: 2086-5945E-Issn : 2580-4960 Juli 2017,h. 212La Sahara,”Penerapan Model Concept Teaching Pendekatan Concept Attainment untukMeningkatkan Pemahaman Konsep Ipa Fisika Siswa Kelas Viii 1 Smp Negeri 5 Kendari pada MateriPokok Usaha Dan Energi”, Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, ISSN.2407-6902 Volume I No. 2,(April 2015), h.3.111

20“Berdasarkan penelitian Handayani peserta didik belum dapat menciptakanpengetahuannya sendiri untuk menemukan konsep-konsep terutamamenghubungkan konsep satu dengan konsep lainnya, akibatnya sulitmemahami konsep. Kondisi tersebut berdampak pada kurangnyapemahaman konsep. Diperlukan model dan tehnik pembelajaran untukmenjabarkan konsep dengan menggunakan analisis proses berpikirsehingga peserta didik mampu menemukan dan mencapai konsepnyasendiri untuk memperkuat pengetahuan dengan jangka waktu yang lama”.13Teknik yang diterapkan harus konsisten dengan model pembelajaran.Suatu tehnik mampu digunakan dengan model pembelajaran. Penerapantehnik pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat meningkatan pemahamankonsep serta daya ingat untuk mempelajari materi yang sedang dipelajarinya.14Sedangkan, kurang tepatnya penggunaan model dan tehnik pembelajaran di dalampembelajaran dapat membuat kurang menguasai konsep yang diberikan.Berhubungan pada bukti yang terdapat di SMAN 13 Bandar Lampung.Bersumber bukti wawancara Guru Biologi di SMAN 13 Bandar Lampung,mengatakan pembelajaran belum menekankan peserta didik untuk pemahamankonsep serta pengaturan belajar. Kegiatan mengajar yang diterapkan di kelasmasih berfokus pada pendidik, model pembelajaran yang digunakan adalahJigsaw, dimana proses pembelajaran berfokus pada satu arah saja, oleh karenanyapembelajaran ketergantungan dengan guru dan tidak memiliki pengaturan diri,penyampaian materi lebih mengutamakan kepada aspek pengetahuan.Kesenjangan ini dikarenakan guru belum menerapkan tentang modelpembelajaran yang memiliki pengaruh terhadap pemahaman konsep dan13Handayani, Suciati Sudarisman, Baskoro Adi Prayitno, ”Pembelajaran Biologi denganConcept Attainment Model menggunakan Teknik Vee Diagram dan Concept Map ditinjau dariKemampuan Berpikir Kritis dan Penalaran Ilmiah”, Jurnal Inkuiri, ISSN: 2252-7893, Vol 3, No. II,(2014), h. 2p14Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), h. 90.1

21pengaturan belajar peserta didik. Padahal dalam setiap proses pembelajaran pesertadidik harus mampu menafsirkan, memberikan contoh, mengklasifikasikan,merangkum, menyimpulkan, membandingkan dan menjelaskan untuk memilikipemahaman konsep. Rendahnya pengaturan belajar disebabkan bergantung padapendidik. Dapat dilihat saat guru memberikan pertanyaan atau peserta didikcenderung diam dan soal yang diberikan tidak dikerjakan dengan maksimal.15Berlandaskan hasil wawancara dengan guru Biologi, diketahui bahwapembelajaran yang masih bersifat umum, sehingga kurang menekankanpemahaman konsep. Dapat dilihat dari model pembelajaran yang digunakan ialahJigsaw. Pembelajaran masih berfokus kepada pendidik. Selanjutnya, pemakaiansatu sumber/literatur memberi kecenderungan kesamaan akan sumber yang didapatsehingga dapat menghambat pemahaman belajar.Peneliti kemudian melakukan prapenelitian untuk memperkuat dugaanterhambatnya pemahaman konsep serta pengaturan belajar. Prapenelitian diSMAN 13 Bandar Lampung pada tanggal 31 Januari 2018 dengan memberikansoal tes multiple choice yang mengukur pemahaman konsep dengan memberikanlembar angket melalui pengajuan pernyataan-pernyataan tertulis kepada subjekpenelitian untuk mendapatkan data dari self regulation peserta didik. Denganjumlah 151 peserta didik terdapat 5 kelas MIA, peneliti hanya mengambil sampelsebanyak 10% dari populasi yaitu 15 peserta didik sebagai responden. Didukungmenurut Arikunto, jika populasi berjumlah100 atau lebih, 10% - 30% sampling15Ibu Tansil. Guru Mata Pelajaran Biologi di SMAN 13 Bandar Lampung: Hasil Wawancara.1

22dapat diambil dari populasi tersebut.16 Kategori persentase yang harus dicapaidengan tingkat penguasaan 81-100% tergolong Sangat Baik, 61-80% tergolongBaik, 41-60% tergolong Cukup, 21-40 tergolong Kurang serta kurang dari 21%tergolong Kurang Sekali.17Instrumen tes pada tabel 1 yang digunakan dalamprapenelitian ini menggunakan instrumen baku yang telah tervalidasi sebelumnyapada skripsi Novia Emilia, Instrumen tes tersebut digunakan peneliti untukmengukur pemahaman konsep pada peserta didik yang sudah terkontruksi padataksonomi bloom. Sedangkan instrumen angket pada tabel 2 yang digunakanprapenelitian ini menggunakan instrumen baku yang telah tervalidasi sebelumnyapada skripsi Ernawati. Berikut adalah data hasil prapenelitian:Tabel 1Hasil Prapenelitian Pemahaman Konsep Mata Pelajaran Materi Virus Kelas XIMIA Semester Genap SMAN 13 Bandar Lampung TP. 2018/2019AspekSkorNopemahamanNomor 540 %Kurang(6 Orang)16Suharsimi Arikunto, Prosedur Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta:Rineka Cipta, 2013), h. 17717Suharsimi Arikunto, Ibid. h. 35.1

232Mencontohkan3, 4, 5, 6, 7527.9 %Kurang(4 Orang)3Mengklasifikasi8,9,13, 17538.3%Kurangkan(6 Orang)4Merangkum2526.6%Kurang(4 Orang)5Menyimpulkan10, 12510%Kurang(2 Orang)Sekali6 Membandingkan11, 15546.6%Cukup(7 Orang)7Menjelaskan16, 18, 19, 20539.9%kurang(6 Orang)Sumber: Dokumen Prapenelitian Tes Pemahaman Konsep Kelas XI MIA SMA Negeri13 Bandar Lampung TP. 2018/2019hasil prapenelitian yg dilakukan di SMAN 13 Bandar Lampung Penelitimenyebar tes soal materi Vir

Materi jaringan merupakan materi yang sulit dipahami karena memiliki . Akuntansi dan diselesaikan pada tahun 2014. . Teman-teman Kompre kelompok 11, Rezsa Balga, Ratna Agustina, Rani Agustin dan Salimah dwi a