
Transcription
ISAK 35Penyajian Laporan KeuanganEntitas Berorientasi NonlabaDraf Eksposur ini diterbitkan olehDewan Standar Akuntansi KeuanganIkatan Akuntan IndonesiaTanggapan atas Draf Eksposur ini diharapkan dapat diterimapaling lambat tanggal 31 Desember 2018.
Hak Cipta 2018 Ikatan Akuntan Indonesia
Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi NonlabaDE ISAK 35Draf eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan untukditanggapi dan dikomentari. Saran dan masukan untuk menyempurnakan drafeksposur dimungkinkan sebelum diterbitkannya Interpretasi Standar AkuntansiKeuangan.Tanggapan tertulis atas draf eksposur paling lambat diterima pada tanggal31 Desember 2018. Tanggapan dikirimkan ke:Dewan Standar Akuntansi KeuanganIkatan Akuntan IndonesiaGrha Akuntan, Jalan Sindanglaya No. 1, Menteng, Jakarta 10310Telp: (021) 31904232 Fax: (021) 3900016; (021) 3152076E-mail: [email protected]; [email protected] Cipta (c) 2018 Ikatan Akuntan IndonesiaDraf eksposur dibuat dengan tujuan untuk penyiapan tanggapan dan komentaryang akan dikirimkan ke Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Penggandaandraf eksposur oleh individu/organisasi/lembaga dianjurkan dan diizinkan untukpenggunaan di atas dan tidak untuk diperjualbelikan.Hak Cipta 2018 Ikatan Akuntan Indonesiaiii
Hak Cipta 2018 Ikatan Akuntan Indonesia
DE ISAK 35Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi NonlabaPENGANTARDengan diadopsinya IAS 1 Presentation of Financial Statements menjadiPSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan, maka Dewan Standar AkuntansiKeuangan memandang perlu untuk menerbitkan Interpretasi Standar AkuntansiKeuangan yang memberikan pedoman penyajian laporan keuangan untukentitas berorientasi nonlaba.Draf eksposur ISAK 35 tentang Penyajian Laporan Keuangan Entitas BerorientasiNonlaba telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal26 September 2018.Jakarta, 26 September 2018Dewan Standar Akuntansi KeuanganDjohan PinnarwanDanil S. HandayaLianny LeoIndra WijayaSinggih WijayanaFriso PalilinganErsa Tri WahyuniAnung Herlianto E.C.Nur Sigit WarsidiYunirwansyahElvia R. ShaukiSupriyonoKetuaWakil gotaAnggotaAnggotaAnggotaHak Cipta 2018 Ikatan Akuntan Indonesiav
Hak Cipta 2018 Ikatan Akuntan Indonesia
Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi NonlabaDE ISAK 35PERMINTAAN TANGGAPANPenerbitan DE ISAK 35: Penyajian Laporan Keuangan Entitas BerorientasiNonlaba bertujuan untuk meminta tanggapan atas seluruh pengaturan danparagraf dalam DE ISAK 35.Untuk memberikan panduan dalam memberikan tanggapan, berikut ini halyang diharapkan masukannya:1.Judul DE ISAK 35: Penyajian Laporan Keuangan Entitas BerorientasiNonlabaDE ISAK 35 menggunakan judul Penyajian Laporan Keuangan EntitasBerorientasi Nonlaba. DE ini mengatur penyajian laporan keuangan untukentitas yang aktivitasnya berorientasi nonlaba.Penggunaan istilah “nonlaba” dalam DE ISAK 35 sejalan dengan istilah“nonlaba” (“not-for-profit”) yang diusulkan dalam DE AmendemenPSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan.Apakah Anda setuju dengan judul DE ISAK 35 “Penyajian LaporanKeuangan Entitas Berorientasi Nonlaba”?Jika tidak, apa alasan Anda?2.Ruang Lingkup (Paragraf 05-07)DE ISAK 35: Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlabaparagraf 05-07 mengatur ruang lingkup penyajian laporan keuanganentitas berorientasi nonlaba terlepas dari bentuk badan hukum entitastersebut. Interpretasi ini dapat diterapkan juga oleh entitas berorientasinonlaba yang menggunakan Standar Akuntansi Keuangan Entitas TanpaAkuntabilitas Publik (SAK ETAP).Apakah Anda setuju dengan ruang lingkup yang diusulkan dalamDE ISAK 35? Jika tidak, apa alasan Anda?Hak Cipta 2018 Ikatan Akuntan Indonesiavii
Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba3.DE ISAK 35Interpretasi (Paragraf 09-12)DE ISAK 35: Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlabaparagraf 09-12 mengatur bagaimana entitas berorientasi nonlabamembuat penyesuaian ketika menyajikan laporan keuangannya.DE ISAK 35 paragraf 10 mengatur serta memberikan contoh penyesuaiandeskripsi yang digunakan untuk beberapa pos yang terdapat dalamlaporan keuangan.DE ISAK 35 paragraf 11 mengatur serta memberikan contoh penyesuaiandeskripsi yang digunakan atas laporan keuangan itu sendiri. Jika entitasberorientasi nonlaba membuat penyesuaian atas judul laporan keuangan,Interpretasi ini tidak membatasi penggunaan judul tertentu atas laporankeuangan sepanjang penggunaan judul mencerminkan fungsi yang lebihsesuai dengan isi laporan keuangannya.Apakah Anda setuju dengan interpretasi yang diusulkan dalamDE ISAK 35? Jika tidak, apa alasan Anda?4.Ketentuan TransisiDE ISAK 35: Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlabatidak mengatur mengenai ketentuan transisi. Hal ini mensyaratkan bahwaDE ISAK 35 menerapkan ketentuan umum dalam PSAK 25: KebijakanAkuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan terkait denganperubahan kebijakan akuntansi. Jika terjadi perubahan kebijakanakuntansi akibat disyaratkan oleh SAK dan SAK tersebut tidak mengatursuatu ketentuan transisi, maka perubahan kebijakan akuntansi diterapkansecara retrospektif.Apakah Anda setuju dengan ketentuan transisi yangdiusulkan dalam DE ISAK 35?Jika tidak, apa alasan Anda?viiiHak Cipta 2018 Ikatan Akuntan Indonesia
Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba5.DE ISAK 35Tanggal Efektif (Paragraf 13)DE ISAK 35: Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlabadiusulkan berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai padaatau setelah tanggal 1 Januari 2020.DE ISAK 35: Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlabatidak mengizinkan penerapan dini.Apakah Anda setuju dengan tanggal efektif yang diusulkan dalamDE ISAK 35? Jika tidak, apa alasan Anda?6.Dasar Kesimpulan dan Contoh IlustratifDasar kesimpulan dan contoh ilustratif melengkapi DE ISAK 35:Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba namun bukanmerupakan bagian dari DE ISAK 35.Apakah Anda setuju dengan dasar kesimpulan dan contoh ilustratifyang diusulkan dalam DE ISAK 35?Jika tidak, apa alasan Anda?Hak Cipta 2018 Ikatan Akuntan Indonesiaix
Hak Cipta 2018 Ikatan Akuntan Indonesia
Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi NonlabaDE ISAK 35IKHTISAR RINGKASDE ISAK 35: Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba disahkanoleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 26 September 2018.DE ISAK 35: Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlabamemberikan pedoman penyajian laporan keuangan untuk entitas berorientasinonlaba. Contoh-contoh dalam Interpretasi ini tidak ditujukan untukmengilustrasikan seluruh aspek dari SAK atau mencakup bentuk yang sesuaiuntuk seluruh entitas berorientasi nonlaba. Contoh ini dapat berbeda darikondisi yang terdapat dalam entitas berorientasi nonlaba tertentu.Entitas menggunakan pertimbangannya untuk menentukan apakah entitasmerupakan suatu entitas berorientasi nonlaba terlepas dari bentuk badan hukumentitas tersebut sehingga dapat menerapkan Interpretasi ini.Hak Cipta 2018 Ikatan Akuntan Indonesiaxi
Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi NonlabaHak Cipta 2018 Ikatan Akuntan IndonesiaDE ISAK 35
Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi NonlabaDE ISAK 35DAFTAR ISIParagrafPENDAHULUAN. 01 - 08ReferensiLatar belakang. 01 - 04Ruang lingkup. 05 - 07Permasalahan.08INTERPRETASI. 09 - 12TANGGAL EFEKTIF.13DASAR KESIMPULANCONTOH ILUSTRATIFHak Cipta 2018 Ikatan Akuntan Indonesiaxiii
Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi NonlabaHak Cipta 2018 Ikatan Akuntan IndonesiaDE ISAK 35
Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi NonlabaDE ISAK 35DRAF EKSPOSUR (DE)INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 35PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS BERORIENTASI NONLABADraf Eksposur Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan 35: Penyajian Laporan KeuanganEntitas Berorientasi Nonlaba, terdiri dari paragraf 01–13. DE ISAK 35 dilengkapi denganDasar Kesimpulan dan Contoh Ilustratif yang bukan merupakan bagian dari DE ISAK 35.ReferensiPSAK 1: Penyajian Laporan KeuanganLatar Belakang01. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan paragraf 05 menyatakan bahwa “Pernyataanini menggunakan terminologi yang cocok bagi entitas yang berorientasi laba, termasuk entitasbisnis sektor publik. Jika entitas dengan aktivitas nonlaba di sektor swasta atau sektor publikmenerapkan Pernyataan ini, maka entitas tersebut mungkin perlu menyesuaikan deskripsi yangdigunakan untuk beberapa pos yang terdapat dalam laporan keuangan dan laporan keuanganitu sendiri.” Dengan demikian, ruang lingkup PSAK 1 secara substansi telah mencakup ruanglingkup penyajian laporan keuangan entitas dengan aktivitas nonlaba.02. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tidak menyediakan pedoman bagaimanaentitas dengan aktivitas nonlaba menyajikan laporan keuangannya. Entitas dengan aktivitasnonlaba dalam Interpretasi ini selanjutnya merujuk kepada entitas berorientasi nonlaba.03. Karakteristik entitas berorientasi nonlaba berbeda dengan entitas bisnis berorientasilaba. Perbedaan utama yang mendasar antara entitas berorientasi nonlaba dengan entitas bisnisberorientasi laba terletak pada cara entitas berorientasi nonlaba memperoleh sumber dayayang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya. Entitas berorientasi nonlabamemperoleh sumber daya dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayarankembali atau manfaat ekonomik yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.04. Pengguna laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba umumnya memilikikepentingan untuk menilai: (a) cara manajemen melaksanakan tanggung jawab ataspenggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka; serta (b) informasi mengenaiposisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat dalam pembuatankeputusan ekonomik. Kemampuan entitas berorientasi nonlaba dalam menggunakan sumberdaya tersebut dikomunikasikan melalui laporan keuangan.Ruang Lingkup05. Interpretasi ini diterapkan untuk entitas berorientasi nonlaba terlepas dari bentukbadan hukum entitas tersebut.06. Interpretasi ini diterapkan juga oleh entitas berorientasi nonlaba yang menggunakanStandar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).07.Interpretasi ini diterapkan khusus untuk penyajian laporan keuangan.Hak Cipta 2018 Ikatan Akuntan Indonesia35.1
Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi NonlabaDE ISAK 35Permasalahan08. Interpretasi ini membahas bagaimana entitas berorientasi nonlaba membuatpenyesuaian baik:(a) penyesuaian deskripsi yang digunakan untuk beberapa pos dalam laporan keuangan; dan(b) penyesuaian deskripsi yang digunakan untuk laporan keuangan itu sendiri.INTERPRETASI09. Penyajian laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba disusun denganmemperhatikan persyaratan penyajian laporan keuangan, struktur laporan keuangan danpersyaratan minimal isi laporan keuangan yang telah diatur dalam PSAK 1: Penyajian LaporanKeuangan.110. Entitas berorientasi nonlaba dapat membuat penyesuaian deskripsi yang digunakanuntuk beberapa pos yang terdapat dalam laporan keuangan. Sebagai contoh, jika sumberdaya yang diterima oleh entitas berorientasi nonlaba mengharuskan entitas untuk memenuhikondisi yang melekat pada sumber daya tersebut, entitas dapat menyajikan jumlah sumberdaya tersebut berdasarkan sifatnya, yaitu pada adanya pembatasan (with restrictions) atau tidakadanya pembatasan (without restrictions) oleh pemberi sumber daya.11. Entitas berorientasi nonlaba juga dapat menyesuaikan deskripsi yang digunakanatas laporan keuangan itu sendiri. Sebagai contoh, penyesuaian atas penggunaan judul ‘laporanperubahan aset neto’ daripada ‘laporan perubahan ekuitas’. Penyesuaian atas judul laporankeuangan tidak dibatasi sepanjang penggunaan judul mencerminkan fungsi yang lebih sesuaidengan isi laporan keuangannya.12. Entitas berorientasi nonlaba tetap harus mempertimbangkan seluruh fakta dankeadaan relevan dalam menyajikan laporan keuangannya termasuk catatan atas laporankeuangan, sehingga tidak mengurangi kualitas informasi yang disajikan dalam laporankeuangan.TANGGAL EFEKTIF13. Entitas menerapkan Interpretasi ini untuk periode tahun buku yang dimulai padaatau setelah tanggal 1 Januari 2020.1Entitas yang menyusun laporan keuangannya sesuai dengan SAK ETAP mengikuti ketentuan sebagaimana yangdipersyaratkan dalam standar tersebut.35.2Hak Cipta 2018 Ikatan Akuntan Indonesia
Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi NonlabaDE ISAK 35DASAR KESIMPULANDasar Kesimpulan berikut melengkapi, namun bukan merupakan bagian dari, DE ISAK 35.DK01. Pernyataan yang mengatur penyajian laporan keuangan yang berbeda dalamkelompok standar (tier) yang sama dapat menimbulkan inkonsistensi pengaturan sertaketidakjelasan tentang batasan ruang lingkup antara PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan danPSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba. Ruang lingkup PSAK 45 berlaku untuk entitasberorientasi nonlaba, sedangkan ruang lingkup PSAK 1 dipahami seolah-olah hanya berlakuuntuk entitas bisnis berorientasi laba.DK02. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan paragraf 05 menyatakan bahwa “Pernyataanini menggunakan terminologi yang cocok bagi entitas yang berorientasi laba, termasuk entitasbisnis sektor publik. Jika entitas dengan aktivitas nonlaba di sektor swasta atau sektor publikmenerapkan Pernyataan ini, maka entitas tersebut mungkin perlu menyesuaikan deskripsi yangdigunakan untuk beberapa pos yang terdapat dalam laporan keuangan dan laporan keuanganitu sendiri.” Dengan demikian, ruang lingkup PSAK 1 secara substansi telah mencakup ruanglingkup penyajian laporan keuangan entitas dengan aktivitas nonlaba. Entitas dengan aktivitasnonlaba dalam Interpretasi ini selanjutnya merujuk kepada entitas berorientasi nonlaba.DK03. Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI)mempertimbangkan bahwa perbedaan utama antara entitas berorientasi nonlaba dan entitasbisnis berorientasi laba adalah cara entitas berorientasi nonlaba memperoleh sumber dayadari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaatekonomik yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan. Oleh karena itu, konseppengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan untuk hal-hal yang serupa lebih tepatmerujuk pada pengaturan yang sudah ada dalam SAK atau SAK ETAP.Ruang Lingkup dan PermasalahanDK04. Ruang lingkup DE ISAK 35: Penyajian Laporan Keuangan Entitas BerorientasiNonlaba memberikan pedoman penyajian laporan keuangan untuk entitas berorientasi nonlabasebagai Interpretasi dari PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan paragraf 05.DK05. Interpretasi ini diterapkan juga oleh entitas berorientasi nonlaba yangmenggunakan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).DK06. Perundang-undangan di Indonesia yang mengatur secara spesifik mengenai definisidan ruang lingkup entitas berorientasi nonlaba tidak ditemukan. Oleh karena itu, DSAK IAI tidakmemberikan definisi atau kriteria untuk membedakan entitas berorientasi nonlaba dari entitasbisnis berorientasi laba.DK07. Entitas melakukan penilaiannya sendiri untuk menentukan apakah entitasmerupakan suatu entitas berorientasi nonlaba, terlepas dari bentuk badan hukum entitas tersebut,sehingga dapat menerapkan Interpretasi ini. Beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan entitasadalah: (a) apakah sumber daya entitas berorientasi nonlaba berasal dari pemberi sumber dayayang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomik yang sebanding denganjumlah sumber daya yang diberikan; (b) menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuanmemupuk laba, dan jika entitas berorientasi nonlaba menghasilkan laba, maka jumlahnyatidak dibagikan kepada pendiri atau pemilik entitas berorientasi nonlaba tersebut; (c) tidak adakepemilikan seperti umumnya pada entitas bisnis berorientasi laba, dalam arti bahwa kepemilikandalam entitas berorientasi nonlaba tidak dapat dijual, dialihkan atau ditebus kembali ataukepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas berorientasinonlaba pada saat likuidasi atau pembubaran entitas berorientasi nonlaba.Hak Cipta 2018 Ikatan Akuntan Indonesia35.3
Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi NonlabaDE ISAK 35InterpretasiDK08. IAS 1 Presentation of Financial Statements paragraf 5 sebagai acuan PSAK 1:Penyajian Laporan Keuangan paragraf 05 mengizinkan entitas berorientasi nonlaba menyesuaikandeskripsi yang digunakan untuk beberapa pos yang terdapat dalam laporan keuangan dan laporankeuangan itu sendiri. PSAK 1 tidak memberikan penjelasan atau contoh lebih atas penyesuaiantersebut.DK09. Interpretasi ini dilengkapi dengan contoh ilustratif yang bukan merupakan bagiandari DE ISAK 35. Contoh ilustratif mencakup laporan posisi keuangan, laporan penghasilankomprehensif, laporan perubahan aset neto, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.DK10. Contoh-contoh dalam Interpretasi ini tidak ditujukan untuk mengilustrasikanseluruh aspek dari SAK atau mencakup bentuk yang sesuai untuk seluruh entitas berorientasinonlaba. Contoh ini dapat berbeda dari kondisi yang terdapat dalam entitas berorientasi nonlabatertentu.35.4Hak Cipta 2018 Ikatan Akuntan Indonesia
Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi NonlabaDE ISAK 35CONTOH ILUSTRATIFContoh ilustratif ini melengkapi, namun bukan bagian dari, DE ISAK 35.CONTOH BENTUK LAPORAN KEUANGANCI01. Berikut ini disajikan contoh sederhana penyajian laporan keuangan entitasberorientasi nonlaba yang mencakup laporan posisi keuangan, laporan penghasilan komprehensif,laporan perubahan aset neto, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.CI02. Contoh ilustratif ini menggunakan istilah “penghasilan komprehensif ” untukmenunjukkan jumlah surplus (defisit) dan penghasilan komprehensif lain. Entitas dapatmenggunakan judul lain sepanjang penggunaan judul lain mampu mencerminkan fungsi yanglebih sesuai dengan isi laporan keuangannya.CI03. Untuk tujuan penyederhanaan, contoh ilustratif ini hanya memberikan penyajiantunggal dalam bentuk satu laporan “penghasilan komprehensif ” untuk menunjukkan jumlahsurplus (defisit) dan penghasilan komprehensif lain.CI04. Contoh-contoh dalam Interpretasi ini tidak ditujukan untuk mengilustrasikanseluruh aspek dari SAK atau mencakup bentuk yang sesuai untuk seluruh entitas berorientasinonlaba. Contoh ini dapat berbeda dari kondisi yang terdapat dalam entitas berorientasi nonlabatertentu.Hak Cipta 2018 Ikatan Akuntan Indonesia35.5
Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi NonlabaDE ISAK 35Contoh Laporan Posisi KeuanganTerdapat 2 (dua) format Laporan Posisi Keuangan yang disajikan sebagai contoh dalam lampiranini. Setiap format memiliki keunggulan.1.2.Format A menyajikan informasi pos penghasilan komprehensif lain secara tersendirisebagai bagian dari aset neto tanpa pembatasan dari pemberi sumber daya. Akan tetapi,jika penghasilan komprehensif lain berasal dari aset neto dengan pembatasan, makaentitas menyajikan informasi penghasilan komprehensif lain tersebut sesuai dengan kelasaset netonya; atauFormat B tidak menyajikan informasi pos penghasilan komprehensif lain secara tersendiri.35.6Hak Cipta 2018 Ikatan Akuntan Indonesia
DE ISAK 35Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi NonlabaContoh Laporan Posisi Keuangan (Format A)ENTITAS XYZLaporan Posisi Keuangan per 31 Desember 20X2(dalam jutaan rupiah)20X2ASETAset LancarKas dan setara kasPiutang bungaInvestasi jangka pendekAset lancar lainTotal Aset LancarAset Tidak LancarProperti investasiInvestasi jangka panjangAset tetapTotal Aset Tidak LancarTOTAL ASETLIABILITASLiabilitas Jangka PendekPendapatan diterima di mukaUtang jangka pendekTotal Liabilitas Jangka PendekLiabilitas Jangka PanjangUtang jangka panjangLiabilitas imbalan kerjaTotal Liabilitas Jangka PanjangTotal LiabilitasASET NETOTanpa pembatasan (without restrictions) daripemberi sumber dayaSurplus akumulasianPenghasilan komprehensif lain*)Dengan pembatasan (with restrictions) daripemberi sumber daya (catatan B)Total Aset NetoTOTAL LIABILITAS DAN ASET xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxAentitas menyajikan informasi penghasilan komprehensif lain tersebut sesuai dengan kelasaset netonya (misalnya, jika penghasilan komprehensif lain berasal dari aset neto denganpembatasan, maka disajikan dalam kelas aset neto dengan pembatasan).Lihat Laporan Perubahan Aset Neto.Hak Cipta 2018 Ikatan Akuntan Indonesia35.7
DE ISAK 35Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi NonlabaContoh Laporan Posisi Keuangan (Format B)ENTITAS XYZLaporan Posisi Keuangan per 31 Desember 20X2(dalam jutaan patan diterima di mukaxxxxxxxxUtang jangka pendekxxxxxxxxTotal Liabilitas Jangka PendekxxxxxxxxUtang jangka panjangxxxxxxxxLiabilitas imbalan kerjaxxxxxxxxASETAset LancarKas dan setara kasPiutang bungaInvestasi jangka pendekAset lancar lainTotal Aset LancarAset Tidak LancarProperti investasiInvestasi jangka panjangAset tetapTotal Aset Tidak LancarTOTAL ASETLIABILITASLiabilitas Jangka PendekLiabilitas Jangka PanjangTotal Liabilitas Jangka PanjangxxxxxxxxTotal LiabilitasxxxxxxxxASET NETOTanpa pembatasan (without restrictions)dari pemberi sumber daya**)Dengan pembatasan (with restrictions) daripemberi sumber daya (catatan B)Total Aset NetoxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxTOTAL LIABILITAS DAN ASET NETOxxxxxxxxB**)Bmencakup jumlah penghasilan komprehensif lain (entitas menyajikan informasi penghasilankomprehensif lain tersebut sesuai dengan kelas aset netonya, misalnya, jika penghasilankomprehensif lain berasal dari aset neto dengan pembatasan, maka disajikan dalam kelasaset neto dengan pembatasan).Lihat Laporan Perubahan Aset Neto.35.8Hak Cipta 2018 Ikatan Akuntan Indonesia
Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi NonlabaDE ISAK 35Contoh Laporan Penghasilan KomprehensifAda 2 (dua) format Laporan Penghasilan Komprehensif yang disajikan sebagai contoh dalamlampiran ini. Setiap format memiliki keunggulan.1.Format A menyajikan informasi dalam bentuk kolom tunggal. Format A ini memudahkanpenyusunan laporan secara komparatif; atau2.Format B menyajikan informasi sesuai dengan klasifikasi aset neto.Hak Cipta 2018 Ikatan Akuntan Indonesia35.9
DE ISAK 35Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi NonlabaContoh Laporan Penghasilan Komprehensif (Format A)ENTITAS XYZLaporan Penghasilan Komprehensifuntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X2(dalam jutaan rupiah)20X2TANPA PEMBATASAN DARI PEMBERI SUMBERDAYAPendapatanSumbanganJasa layananPenghasilan investasi jangka pendek (catatan D)Penghasilan investasi jangka panjang (catatan D)Lain-lainTotal PendapatanBebanGaji, upahJasa dan tal Beban (catatan E)Kerugian akibat kebakaranTotal BebanSurplus xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxDENGAN PEMBATASAN DARI PEMBERI SUMBERDAYAPendapatanSumbanganPenghasilan investasi jangka panjang (catatan D)Total PendapatanBebanKerugian akibat kebakaranSurplus ENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINxxxxxxxxTOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIFxxxxxxxx35.10Hak Cipta 2018 Ikatan Akuntan Indonesia
DE ISAK 35Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi NonlabaContoh Laporan Penghasilan Komprehensif (Format B)ENTITAS XYZLaporan Penghasilan Komprehensifuntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X2(dalam jutaan xxxJumlahJumlahPENDAPATANSumbanganJasa layananPenghasilan investasijangka pendek(catatan D)Penghasilan investasijangka panjang(catatan D)Lain-lainTotal i, upahJasa dan l Beban(catatan E)Kerugian akibatkebakaranTotal BebanSurplus Hak Cipta 2018 Ikatan Akuntan Indonesia35.11
DE ISAK 35Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi NonlabaContoh Laporan Perubahan Aset NetoENTITAS XYZLaporan Perubahan Aset Netountuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X2(dalam jutaan rupiah)20X220X1ASET NETO TANPA PEMBATASAN DARIPEMBERI SUMBER DAYASaldo awalxxxxxxxxSurplus tahun berjalanxxxxxxxxAset neto yang dibebaskan dari pembatasan(catatan C)xxxxxxxxSaldo akhirxxxxxxxxSaldo awalxxxxxxxxPeghasilan komprehensif tahun berjalan***)xxxxxxxxSaldo akhirxxxxxxxxTotalxxxxxxxxSaldo awalxxxxxxxxSurplus tahun berjalanxxxxxxxx(xxxx)(xxxx)Saldo akhirxxxxxxxxTOTAL ASET NETOxxxxxxxxPenghasilan Komprehensif LainASET NETO DENGAN PEMBATASANDARI PEMBERI SUMBER DAYAAset neto yang dibebaskan dari pembatasan(catatan C)BA***) entitas menyajikan informasi penghasilan komprehensif lain tersebut sesuai dengan kelasaset netonya (misalnya jika penghasilan komprehensif lain berasal dari aset neto denganpembatasan, maka disajikan dalam kelas aset neto dengan pembatasan).ALihat Laporan Posisi Keuangan (Format A).BLihat Laporan Posisi Keuangan (Format B).35.12Hak Cipta 2018 Ikatan Akuntan Indonesia
DE ISAK 35Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi NonlabaContoh Laporan Arus Kas (Metode Langsung)ENTITAS XYZLaporan Arus Kasuntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X2(dalam jutaan x(xxxx)(xxxx)(xxxx)xxxx(xxxx)(xxxx(xxxx)KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DANSETARA KASxxxxxxxxKAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODExxxxxxxxKAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODExxxxxxxxAKTIVITAS OPERASIKas dari sumbanganKas dari pendapatan jasaBunga yang diterimaPenerimaan lain-lainBunga yang dibayarkanKas yang dibayarkan kepada karyawanKas neto dari aktivitas operasiAKTIVITAS INVESTASIGanti rugi dari asuransi kebakaranPembelian peralatanPenerimaan dari penjualan investasiPembelian investasiKas neto yang digunakan untuk aktivitas investasiAKTIVITAS PENDANAANPenerimaan dari sumbangan yang dibatasi untuk:Investasi dalam dana abadi (endowment)Investasi bangunanAktivitas pendanaan lain:Bunga dibatasi untuk reinvestasiPembayaran liabilitas jangka panjangKas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaanHak Cipta 2018 Ikatan Akuntan Indonesia35.13
DE ISAK 35Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi NonlabaContoh Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung)ENTITAS XYZLaporan Arus Kasuntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X2(dalam jutaan rupiah)20X220X1AKTIVITAS OPERASIRekonsiliasi surplus (defisit) menjadi kas netodari aktivitas operasi:SurplusPenyesuaian untuk:DepresiasiPenurunan piutang bungaPenurunan dalam utang jangka pendekPenurunan dalam pendapatan diterima di mukaKas neto dari aktivitas xxxxxAKTIVITAS INVESTASIGanti rugi dari asuransi kebakaranPembelian peralatanPenerimaan dari penjualan investasiPembelian investasiKas neto yang digunakan untuk aktivitas xxxAKTIVITAS PENDANAANPenerimaan dari sumbangan dibatasi untuk:Investasi dalam dana abadi (endowment)Investasi dalam bangunanAktivitas pendanaan lain:Bunga yang dibatasi untuk reinvestasiPembayaran liabilitas jangka panjangKas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaanKENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DANSETARA KASKAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODEKAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE35.14Hak Cipta 2018 Ikatan Akuntan Indonesia
Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi NonlabaDE ISAK 35Contoh Catatan atas Laporan KeuanganCatatan A menguraikan kebijakan pengungkapan yang diwajibkan yang menyebabkan Catatan Bwajib disajikan. Catatan C, D dan E menyediakan informasi yang dianjurkan untuk diungkapkanoleh entitas berorientasi nonlaba. Semua jumlah dalam jutaan rupiah.Catatan AEntitas menyajikan hibah atau wakaf, berupa kas atau aset lain, sebagai sumbangan denganpembatasan, jika hibah atau wakaf tersebut diterima dengan persyaratan pembatasan baik untukpenggunaan aset atau atas manfaat ekonomik masa depan yang diperoleh dari aset tersebut. Jikapembatasan dari pemberi sumber daya telah kedaluwarsa, yaitu pada saat masa pembatasantelah berakhir atau pembatasan penggunaan telah dipenuhi, maka aset neto dengan pembatasandigolongkan kembali menjadi aset neto tanpa pembatasan dan disajikan dalam laporan perubahanaset neto sebagai aset neto yang dibebaskan dari pembatasan.Entitas menyajikan hibah atau wakaf, berupa tanah, bangunan dan peralatan sebagai sumbangantanpa pembatasan, kecuali jika ada pembatasan yang secara eksplisit menyatakan tujuanpemanfaatan aset atau penggunaan manfaat ekonomik masa depan yang diperoleh dari asettersebut dari pemberi s
Draf Eksposur Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan 35: Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba, terdiri dari paragraf 01–13. DE ISAK 35 dilengkapi dengan Dasar Kesimpulan dan Contoh Ilustratif yang bukan merupakan bagian dari DE ISAK 35. Referensi PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan Latar Belakang 01.