
Transcription
13BAB IIKERANGKA TEORITIKA. Penelitian Terdahulu yang RelevanPenelitian-penelitian yang pernah dilakukan peneliiti terdahuludigunakan sebagai bahan kajian, masukan, dan sekaligus tolok ukurterhadap hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian terdahulutersebut yang dijadikan tolok ukur berasal dari Krisna Susani, PengaruhTingkat Perputaran Kas, Piutang dan Persediaan terhadap RentabilitasPada Koperasi Pegawai Republik Indonesia ( KPRI ) di Kabupaten JeparaTahun 2002-2004. Jurusan Ekonomi. Fakultas Ilmu Sosial. UniversitasNegeri Semarang, 2005.Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: pertama,adakah pengaruh tingkat perputaran kas, piutang dan persediaan terhadaprentabilitas pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) diKabupaten Jepara tahun 2002-2004. kedua, seberapa besar pengaruh tingkatperputaran kas, piutang dan persediaan terhadap rentabilitas pada KoperasiPegawai Republik Indonesia (KPRI) di Kabupaten Jepara tahun 2002-2004.Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa tingkat perputaran kas, piutang danpersediaan berpengaruh secara signifikan terhadap rentabilitas. Perusahaantersebut hanya mengejar keuntungan.Selain itu penelitian terdahulu juga pernah dilakukan oleh ImaHernawati, Pengaruh Efisiensi Modal kerja, Likuiditas, solvabilitas13
14terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada Industri Barang Konsumsi DiBursa Efek Jakarta), Jurusan Manajemen Keuangan Fakultas EkonomiUniversitas Negeri Semarang, 2007. Permasalahan yang diungkap adakahpengaruh efisiensi modal kerja, likuiditas, dan solvabilitas terhadapprofitabilitas baik secara parsial maupun simultan.Indikator adanya manajemen modal kerja yang baik adalah adanyaefisiensi modal kerja. Makin pendek periode perputaran modal kerja, makincepat perputarannya sehingga perputaran modal kerja makin tinggi danperusahaan makin efisien yang pada akhirnya rentabilitas meningkat.Dalam penentuan kebijakan modal kerja yang efisien, perusahaan dihadapkan pada masalah adanya pertukaran (trade off) antara faktorlikuiditas dan profitabilitas.Jika perusahaan memutuskan menetapkan modal kerja dalamjumlah yang besar, kemungkinan likuiditas akan terjaga namun kesempatanuntuk memperoleh laba yang besar akan menurun pada akhirnyaberdampak pada menurunnya profitabilitas. Selain masalah tersebut diatasperusahaan juga dihadapkan pada masalah penentuan sumber dana. Jikaperusahaan menggunakan lebih banyak hutang dibanding modal sendirimaka tingkat solvabilitas akan menurun karena beban bunga yang harus ditanggung juga meningkat. Hal ini akan berdampak terhadap menurunnyaprofitabilitas.
15B. Kerangka Teori1. Tinjauan Mengenai Pengelolaan Kasa. Pengertian Kas dan Pengelolaan KasSecara khusus Kas adalah segenap uang tunai yang dipegang olehperusahaan dan tercatat dalam neraca pada posisi aktiva lancar. Kasbukan hanya meliputi uang tunai. Tetapi, juga meliputi pos wesel,berbagai macam cek, serta dana-dana yang tersimpan di bank.12Menurut PSAK No. 2 dalam buku Standar Akuntansi Keuangan,memberikan pengertian kas sebagai berikut : Kas terdiri dari saldo kas(cash on hand) dan rekening giro, (PSAK No. 2 : Standar AkuntansiKeuangan).13Dari segi akuntansi, yang dimaksud dengan kas adalah : segalasesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersediadengan cara dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilainominalnya.14Berdasarkan uraian dari beberapa definisi di atas, dapatdisimpulkan bahwa kas adalah harta yang dimliki oleh perusahaanbentuk uang tunai maupun rekening bank yang dipunyai perusahaan.Kas juga meliputi: Surat-surat berharga seperti sertifikat tanah danbangunan, wesel, dan rekening giro yang bisa diuangkan setiap saat.12Kasmir, 2010, Pengantar Manajemen Keuangan, Kencana, Jakarta, hal 188.Ikatan Akuntansi Indonesia, PSAK No. 2 1995, Standar Akuntansi Keuangan, Salembaempat, Jakarta.14Soemarso, 1992, Akuntansi Suatu Pengantar, edisi 4, Jakarta, Rineka Cipta., Jakarta,hal. 323.13
16Artinya kas yang dapat diuangkan pada setiap saat tanpa menguranginilai simpanan tersebut. Maksudnya tanpa mengurangi nilai simpananadalah kas tersebut mengalir dalam suatu daur yang dimulai daridigunakannya kas tersebut. Kas digunakan untuk memberi aktiva,aktiva tersebut kemudian digunakan untuk menghasilkan keuntungan(laba), dan pada akhirnya modal dan keuntungan tersebut kembali lagidalam bentuk kas.Pengelolaan kas adalah suatu sistem pengelolaan perusahaan yangmengaturarus kas (cash flow) untuk mempertahankan likuiditasperusahaan, serta memanfaatkan idle cash dan perencanaan kas.15 Daripengamatan peneliti, Dalam praktiknya selama perusahaan ataulembaga beroperasi terdapat macam aliran kas. Pertama aliran kasmasuk dan aliran kas keluar, aliran kas masuk dan aliran kas keluarakan terjadi terus menerus seumur hidupnya perusahaan. Oleh karenaitu pihak manajemen perlu mengatur baik aliran kas masuk dan alirankas keluar. Hal-hal yang perlu diatur misalnya agar jumlah yang masukselalu lebih besar ketimbang uang keluar. Dengan demikian,keseimbangan arus kas perusahaan dapat terjaga.15Kasmir, 2010, Pengantar Manajemen Keuangan, Kencana, Jakarta, hal. 188-189.
17b. Tujuan Pengelolaan KasPengelolaan kas dapat dianggap sebagai suatu fungsi keuanganyang mendasar dalam kebanyakan perusahaan. Fungsi nsenior,umpamanya direktur keuangan atau kepala bagian keuanganmeskipun kadang-kadang. dapat juga controller, bergantung padabesar dan struktur organisasi perusahaan.Tujuan pengelolaan kas menurut James D. Willson, Jhon B.Campbell dalam bukunya Controllership, menguraikan sebagaiberikut :1). Penyedia kas yang cukup untuk operasi jangka pendek atau jangkapanjang.2). Penggunaan dana perusahaan secara efektif pada setiap waktu.3). Penetapan tanggung jawab untuk penerimaan kas dan pemberianperlindungan yang cukup sampai dana inbahwapembayaran pembayaran hanya dilakukan untuk tujuan yang sah.5). Pemeliharaan saldo Bank yang cukup, bilamana cocok untukmendukung hubungan yang layak dengan bank komersial.6). Penyelenggaraan catatan-catatan kas yang cukup.1616James D. Willson, Jhon B. Campbell, 1993, Controllership, edisi II, Erlangga, Jakarta,hal. 393.
18Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salahsatu unsur modal yang paling tinggi likuiditasnya. Berarti semakinbesar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan, akan semakintinggi pula tingkat likuiditasnya. Akan tetapi, suatu perusahaan ataulembaga yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi karena adanyakas dalam jumlah yang besar. Berarti tingkat perputaran kas tersebutrendah, dan mencerninkan adanya over investment dalam kas. Berartipula perusahaan atau lembaga kurang efektif dalam mengelola kas.Jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kasyang tinggi dan keuntungan yang diperoleh akan lebih besar.Adapun bila mempunyai uang kas yang tidak cukup dalamperusahaan dapat membahayakan. Sebab, ada kemungkinan tidakdapat memenuhi kewajiban-kewajiban yang telah jatuh tempo. Tetapi,mempunyai terlalu banyak kas juga tidak sehat. Uang kas yangmenganggur tidak menghasilkan apa-apa. Oleh karena itu manajemenperusahaan perlu melakukan perencanaan terhadap alamnyamerencanakan sumber-sumber penerimaan yang bisa diperolehapabila suatu saat mengalami kekurangan kas, dan merencanakanpemanfaatannya apabila mengalami kelebihan kas.Perencanaan arus kas dapat dilakukan dengan membuatanggaran kas untuk periode-periode tertentu. Misalnya satu tahun,enam bulan, tiga bulan, satu bulan, di masa mendatang. Anggaran kas
19dapat digunakan sebagai alat pengendali penerimaan dan nganmencolok,manajemen perusahaan segera melakukan perbaikan.c. Sumber-sumber Penerimaan Kas dan Pengeluaran KasSuatu perusahaan yang hanya mengejar keuntungan (rentabilitas)tanpa memperhatikan likuiditasnya, akhirnya perusahaan tersebutdalam keadaan likuid, apabila sewaktu-waktu ada tagihan.Dari uraian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa, kas sangatberperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan. Olehkarena itu kas harus direncanakn dan diawasi dengan baik, baik dalampenerimaannya maupun penggunaannya (pengeluarannya).Pemerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan ada yangterus menerus. Berikut ini akan diuraikan sumber-sumber penerimaandan pengeluaran kas menurut S. Munawir dalam bukunya AnalisaLaporan Keuangan, berasal dari:1). Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap, baik yangberwujud maupun yang tidak berwujud (intangible asset), atauadanya penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi denganpenambahan kas.2). Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahanmodal oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas.
203). Pengeluaran surat tanda bukti hutang baik jangka pendek (wesel)mapun jangka panjang (hutang obligasi, hutang hipotik atauhutang jangka panjang lain) serta bertambahnya hutang yangdiimbangi dengan penerimaan kas.4). Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kasyang diimbangi dengan adanya penerimaan kas, ,berkurangnya persediaan barang dagangan karena adanyapenjualan secara tunai, adanya penurunan surat berharga (efek),karena adanya penjualan, dan sebagainya.5). Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga atau dividen ngembalian kelebihan pembayaran pajak pada periode-periodesebelumnya.17Sedangkan penggunaan atau pengeluaran kas dapat disebabkanadanya transaksi-transaksi sebagai berikut :1). Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendekmaupun jangka panjang. Serta adanya pembelian aktiva tetaplainnya.2). Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanyapengambilan kas persediaan oleh pemilik perusahaan.17S. Munawir, 1995, Analisa Laporan Keuangan, edisi 4, liberty, Yogyakarta, hal. 159
213). Pelunasan atau pembayaran angsuran hutang jangka pendekmaupun jangka panjang.4). Pengembalian barang dagangan secara tunai, adanya pembayaranbiaya operasi yang meliputi upah dan gaji, pembelian supplieskantor, pembayaran sewa, bunga, premi asuransi, advertensi danadanya persekot-persekot biaya maupun persekot pembelian.5). Pengeluaran kas untuk pembayaran dividen (bentuk pembagianlaba lainnya secara tunai), pembayaran pajak, denda, dan lainsebagainya.6). Adanya kerugian dalam operasi perusahaan. Terjadinya kerugiandalam operasi perusahaan dalam mengakibatkan berkurangnya kasatau menimbulkan utang yaitu bila diperlukan dana nyamerupakan sumber dana tetapi dana ini digunakan untuk menutupkerugian tersebut.Untuk organisasi non profit, sumber dana didapatkan dariberbagai macam sumber dan digunakan untuk berbagai macam tujuan.Tujuan tersebut tidak menekanan pada penentuan laba. Satu rupiahmerupakan sumber dana, dan sumber dana ini bisa diperoleh daridonasi, penjualan aktiva, penjualan barang dan jasa pada konsumen.
22d. Laporan Arus Kas (penerimaan dan penggunaan kas)Agar manajemen lebih memahami kondisi kas perusahaan yangterjadi dalam kurun waktu tertentu, maka harus dibuatkan laporansumber dan penggunaan kas. Hal ini perlu dilakukan agar aktifitasperusahaan yang berhubungan dengan kas dapat diketahui. Misalnya :dari mana saja uang kas diperoleh dan digunakan untuk kegiatan apasaja uang kas tersebut. Biasanya laporan kas ini dibuat olehmanajemen untuk satu periode tertentu.Dalam praktiknya kegunaan laporan sumber dan penggunaan kasantara lain adalah untuk :1). Untuk mengetahui ada tidaknya perubahan terhadap sumber kas.2). Untuk mengetahui ada tidaknya perubahan penggunaan kas.3). Untuk mengetahui sebab-sebab perubahan kas, baik dari sumbermaupun dari penggunaan kas.4). Untuk mengetahui apakah sumber dan penggunaan kas sudahdilakukan secara efektif dan efisien.5). Untuk mengetahui kebutuhan dimasa yang akan datang.6). Sebagai salah satu dasar pertimbagan bagi kreditor untuk menilaikemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan pinjaman.1818Kasmir, 2010, Pengantar Manajemen Keuangan, Kencana, Jakarta, hal. 199.
23e. Macam-macam Motif (alasan ) untuk Menyimpan Kas.Menurut Keynes, sebagaiman dikutip Martin dan Petty,mengatakan ada tiga motif untuk menyimpan kas.yaitu : Motiftransaksi, motif spekulasi, motif berjaga-jaga.191). Motif transaksiMotif transaksi artinya uang kas digunakan untuk melakukanpembelian dan pembayaran, seperti pembelian barang atau jasa,pembayaran gaji, dan pembayaran lain-lain.2). Motif spekulasi.Motif spekulasi artinya uang kas digunakan untuk mengambilkeuntungan dari kesempatanyang mungkin timbul diwaktu yangakan dating. Seperti turunnya harga bahan baku secara nakanmeningkat dalam waktu yang tidak terlalu lama. Dalam hal iniperusahaan akan memiliki kesempatan untuk membeli barangdengan uang kas yang dimilikinya.3). Motif berjaga-jaga.Motif berjaga-jaga artinya uang kas digunakan untuk berjagajaga sewaktu-waktu di butuhkan uang kas untuk kebutuhan yangtidak terduga.19Martin, Jhon D, & Petty, William, 1994, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, PT RajaGrafind, terj. Haris Munandar, Persada, Jakarta, hal. 32.
24f. Karakteristik dan Bentuk Oraganisasi Non-profitBeberapa karakteristik Organinsasi yang bersifat non profitadalah sebagai berikut :1). Organisasi nonprofit tidak mempunyai motif mencari laba ataudengan kata lain motif mendapatkan keuntungan bukanlahtujuan utama bagi Organisasi ini.2). Organisasi nonprofit ini dimiliki secara kolektif, artinya adalahhak pemilikan tidak ditunjukkan oleh saham yang dapat dimilikisecara perseorangan yang dapat dijualbelikan.3). Pihak-pihak yang memberikan sumber keuangan kepadaorganisasi nonprofit ini, tidak harus menerima imbalanlangsung, baik berupa barang, uang, atau jasa.20Dari pengamatan peneliti, bahwa Lembaga sosial yang padaawalnya bersifat memberikan layanan pada pihak masyarakat ataueksternal perusahaan, maka di era belakangan ini orientasi tersebutmengalami perubahan. Perubahan perusahaan atau lembaga dimulaidengan berfikir dan bertindak untuk pihak internal dan eksternal.Dengan demikian, manajemen dibutuhkan setiap perusahaan ataulembaga dalam melaksanakan kegiatannya, baik perusahaan ataulembaga bergerak di bidang bisnis maupun perusahaan atau lembaga20Arifin Sabeni, Imam Ghozali, 2001, Pokok-pokok Akutansi Pemerintahan, edisi 4,BPFE, Yogyakarta, hal. 5.
25di bidang jasa, agar mencapai tujuan sesuai dengan yang di tetapkansebelumnya.g. Akutansi untuk Organisasi Non-profit.Akutansi untuk perusahaan komersial maupun orgnisasinonprofit mempunyai beberapa kesamaan. Akutansi untuk kahpembukuannya pun sama, mulai dari dokumen dasar, buku jurnal,kemudian dipindahkan ke buku besar dan buku besar pembantu.21h. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Organisasi Non-profitPengelolaan keuangan yang efektif jika memiliki rencanaorganisasi yang sehat. Sebuah rencana dalam konteks ini berartisetelah menetapkan tujuan dan memiliki disepakati, dikembangkandan mengevaluasi kebijakan, strategi, taktik dan tindakan untukmencapai tujuan tersebutManajemen keuangan oganisasi non profit yang baik adalah :Membuat penggunaan efektif dan efisien sumber daya. Selain ituuntuk mencapai tujuan dan memenuhi komitmen kepada parastakeholder perlu dibangun komunikasi yang baik. Komunikasitersebut menjadikan lembaga lebih bertanggung jawab kepada para21Arifin Sabeni, Imam Ghozali, 2001, Pokok-pokok Akutansi Pemerintahan isi 4, BPFE,Yogyakarta, hal. 8.
26donor dan stakeholder. Ketika lembaga sudah bertanggung jawabmaka, lembaga akan memperoleh rasa hormat dan kepercayaan daripendanaan, mitra lembaga dan penerima manfaat. Mendapatkankeuntungan dalam persaingan sumber daya yang semakin langka.Mempersiapkan keberlanjutan keuangan jangka panjang.i. Prinsip Panduan Manajemen Keuangan Organisasi Non-profit1). Konsistensi: kebijakan keuangan dan sistem harus tetap konsistendari waktu ke waktu.2). Akuntabilitas: organisasi harus mampu menjelaskan danmenunjukkan kepada semua pemangku kepentingan bagaimanaAnda telah menggunakan sumber daya dan apa yang telah Andacapai.3). Transparansi: Organisasi harus terbuka tentang pekerjaan dankeuangannya, membuat informasi tersedia bagi semua pemangkukepentingan.4). Integritas: individu dalam organisasi harus beroperasi dengankejujuran dan kepatutan.5). Penata layanan Keuangan: organisasi harus merawat sumber dayakeuangan telah diberikan dan memastikan bahwa merekadigunakan untuk tujuan yang dimaksudkan.
276). Standar Akuntansi: sistem organisasi untuk menyimpan catatankeuangan dan dokumentasi harus mematuhi standar akuntansiyang berlaku eksternal.222. Pengertian EfektifEfektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yangtepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telahditetapkan. Menurut ahli manajemen Peter Drucker efektivitas adalahmelakukan pekerjaan dengan benar (doing the right things).23Keefektifan (effectiviness) adalah yang berhubungan dengantujuan organisasi baik secara eksplisit / jelas maupun implisit /tersimpan.24Efektivitas yang tinggi dapat tercapai dalam suatu perusahaanapabila karyawan tersebut diberikan program pengembangan danpengawasan terhadap nisation/operations/financial-management. Diakses pada tanggal 15 Mei 201123T. Hani Handoko, 2001, Manajemen Edisi 2,: BPFE, Yogyakarta , hal. 7.24Ulbert Silalahi, 1992, Studi Tentang Ilmu Administrasi, Penerbit CV. SinarBaru, Bandung, hal. 128.25Komarudin, 1992, Manajemen Pengawasan Kualitas Terpadu Suatu Pengantar,Rajawali Pers, Jakarta, hal. 68.
28Penarikan kesimpulan efektivitas dari definisi – definisi di atasadalah kemampuan untuk memilih dan menetapkan tujuan organisasiyang tepat dengan pelaksanaan kerja yang benar sesuai dengan aturanserta pengembangan kinerjanya. Efektivitas berhubungan dengan hasildari penggunaan sumber daya, yang diartikan sebagai menghasilkansesuatu yang tepat sesuai dengan yang direncanakan.3. Tinjauan Mengenai Likuiditasa. Pengertian LikuiditasLikuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhikewajiban jangka pendek tepat pada waktunya. Pengertian lain adalahkemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajibanatau utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya.26fred Weston, menyebutkan bahwa likuiditas merupakan rasioyang menggambarkan kemempuan perusahaan memenuhi kewajiban(utang) jangka pendek. Artinya jika perusahaan di tagih, maka kanmampu untuk membayar utang tersebut terutama utang yang sudahjatuh tempo.2726R. Agus Sartono, 1997, Ringkasan Teori Manajemen Keuangan Soal danPenyeselaiannya. BPFE, Yogyakarta. hal. 6227Kasmir, 2010, Pengantar Manajemen Keuangan, Kencana, Jakarta, hal 110.
29b. jenis-jenis LikuiditasMenurut Fred Weston, jenis-jenis likuiditas yang dapatdigunakan untuk mengukur tingkat likuditas ada dua :1. Current Ratio : adalah membandingkan antara total aktiva lancardengan kewajiban lancar.Rumus :Aktiva LancarRasio Lancar Utang LancarCurrent ratio kurang dari 2:1 dianggap kurang baik, sebabapabila aktiva lancar turun sampai lebih dari 50%, maka jumlahaktiva tidak mencukupi lagi untuk menutup utang lancarnya.2. Quick Ratio: adalah membandingkan antara (total aktiva lancardikurangi inventory) dengan kewajiban lancar.28Rumus :Quick Ratio Current Assets - InventoryUtang LancaratauQuick Ratio 28Kas Bank Efek PiutangUtang LancarR. Agus Sartono, 1997, Ringkasan Teori Manajemen Keuangan Soal danPenyeselaiannya. BPFE, Yogyakarta, hal. 62
30Sedangakan menurut Kasmir, dalam bukunya Pengantar ManajemenKeuangan,jenis-jenis likuiditas yang dapat digunakan untuk mengukurtingkat likuditas ada lima :1. Rasio Lancar (Current Rasio).Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaanmembayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuhtempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain,seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupikewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Perhitunganrasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan antara totalaktiva lancar dengan total utang lancar.2. Rasio sangat Lancar (Quick ahaan membayar kewajiban atau utang lancar ( utangjangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkannilai sediaan.3. Rasio Kas (Cash Rasio).Alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uangkas yang tersedia untuk membayar utang. Ketersediaan uang kasdapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau yang setaradengan kas seperti rekening giro atau tabungan yang ada di bank(yang dapat ditarik setiap saat menggunakan kartu ATM).
314. Rasio perputaran Kas (cash Turnoves).Menurut James O. Gill, digunakan untuk mengukur tingkatkecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan unutkmembayar tagihan dan membiayai penjualan.5. Inventory to net working capital.Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur ataumembandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan modalkerja perusahaan.Dari pengertian-pengertian yang telah dikemukakan di atas, makapeneliti menyimpulkan bahwa likuiditas adalah kemampuan suatuperusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau yangakan jatuh tempo melalui sumber informasi tentang modal kerja.Terdapat dua hasil penilaian terhadap pengukuran rasio likuiditas,yaitu apabila perusahaan mampu memenuhi kewajibannya, dikatakanperusahaan tersebut dalam keadaan likuid. Sebaliknya, apabilaperusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban tersebut, dikatakanperusahaan dalam keadaan likuid.
32C. Perspektif Islam1. Sejarah Pencatatan KeuanganApabila kita pelajari sejarah Islam ditemukan bahwa, setelahmunculnya Islam di Semenanjung Arab di bawah pimpinanRasulullah SAW dan terbentuknya Daulah Islamiah di Madinah.Kemudian di lanjutkan oleh para Khulafaur Rasyidin terdapatundang-undangakuntansi yang diterapkan untuk perorangan,perserikatan (syarikah) atau perusahaan, akuntansi wakaf, hak-hakpelarangan penggunaan harta (hijr), dan anggaran negara.Rasulullah SAW sendiri pada masa hidupnya juga telahmendidik secara khusus beberapa sahabat untuk menangani profesiakuntan dengan sebutan “hafazhatul amwal” (pengawas keuangan).Bahkan Al-Qur’an menganggap masalah ini sebagai suatu masalahserius dengan diturunkannya ayat terpanjang. Yakni surah AlBaqarah ayat 282 yang menjelaskan fungsi-fungsi pencatatantransaksi, dasar-dasarnya, dan manfaat-manfaatnya, seperti yangditerangkan oleh kaidah-kaidah hukum yang harus dipedomanidalam hal tersebut. Sebagaimana pada awal ayat tersebutmenyatakan :29ٌ ب بَيْنَكُ ْم كَاتِب ْ ُ سمًّى فَاكْتُبُو ُه َولْ َيكْت َ ل ُم ٍ ج َ َ يَا أَ ّيُهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ ِإلَى أ ُ عّلَمَهُ اللَّه َ ب َكمَا َ ُ ن يَكْت ْ َ ب كَاتِبٌ أ َ ْ ل وَال يَأ ِ بِا ْلعَ ْد 29Yayasan Penyelenggara / Penafsir Al-Qur’an, Kementerian Agama RI, 2010, AlQura’an dan Terjemahannya, Diponegoro, Bandung, hal. 48.
33“Hai, orang-orang yang beriman apabila kamu bermuamalah tidaksecara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamumenuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamumenuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis engganmenuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya ”Dengan demikian, dapat kita saksikan dari sejarah, bahwaternyata Islam lebih dahulu mengenal sistem akuntansi, karena AlQuran telah diturunkan pada tahun 610 M, yakni 800 tahun lebihdahulu dari Luca Pacioli yang menerbitkan bukunya pada tahun1494 M. Dari sisi ilmu pengetahuan. Akuntansi adalah ilmuinformasi yang mencoba mengkonversi bukti dan data menjadiinformasi. Informasi tersebut diperoleh dengan cara yayangdikelompokkan dalam account, perkiraan atau pos keuangan sepertiaktiva, utang, modal, hasil, biaya, dan laba.Seorang Akuntan akan menyajikan sebuah laporan keuanganyang disusun dari bukti-bukti yang ada dalam sebuah organisasi,yang dijalankan oleh sebuah manajemen yang diangkat atauditunjuk sebelumnya. Manajemen bisa melakukan apa saja dalammenyajikan laporan sesuai dengan motivasi dan kepentingannya,sehingga secara logis dikhawatirkan dia akan memboncengkepentingannya. Untuk itu diperlukan Akuntan Independen yangmelakukan pemeriksaaan atas laporan beserta bukti-buktinya.
34Metode, teknik, dan strategi pemeriksaan ini dipelajari dandijelaskan dalam Ilmu Auditing.Dalam Islam, fungsi Auditing ini disebut “tabayyun”sebagaimana yang dijelaskan dalam Surah Al-Hujuraat ayat 6 yangberbunyi:30 جهَالَ ٍة فَتُصْبِحُوا َ ِ ق بِنَبٍَإ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَ ْومًا ب ٌ س ِ ن جَا َءكُمْ فَا ْ ِ يَا أَ ّيُهَا الَّذِينَ آمَنُوا إ َ علَى مَا َف َعلْتُمْ نَا ِدمِين َ“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orangfasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agarkamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpamengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atasperbuatanmu itu.”Kemudian, sesuai dengan perintah Allah dalam Al Quran,kita harus menyempurnakan pengukuran di atas dalam bentuk pospos yang disajikan dalam Neraca, sebagaimana digambarkan dalamSurah Al-Israa’ ayat 35 yang berbunyi :31 حسَنُ تَأْوِيال ْ َ ك خَ ْي ٌر َوأ َ س ا ْل ُمسْتَقِي ِم َذِل ِ سطَا ْ َوأَوْفُوا ا ْلكَ ْيلَ إِذَا ِكلْتُمْ َوزِنُوا بِالْ ِق “Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dantimbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama(bagimu) dan lebih baik akibatnya.”30Yayasan Penyelenggara / Penafsir Al-Qur’an, Kementerian Agama RI, 2010, AlQura’an dan Terjemahannya, Diponegoro, Bandung, hal. 516.31Yayasan Penyelenggara / Penafsir Al-Qur’an, Kementerian Agama RI, 2010, AlQura’an dan Terjemahannya, Diponegoro, Bandung, hal. 285.
352. Tujuan Akutansi (Pencatatan Laporan)Segala aturan yang diturunkan Allah swt dalam sistem Islammengarah pada tercapainya kebaikan, kesejahteraan, keutamaan,serta menghapuskan kejahatan, kesengsaraan, dan kerugian padaseluruh ciptaan-Nya. Demikian pula dalam hal ekonomi, tujuannyaadalah membantu manusia mencapai kemenangan di dunia dan diakhirat.Terdapat tiga sasaran hukum Islam yang menunjukan bahwaIslam diturunkan sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia, yaitu:1). Penyucian jiwa agar setiap muslim bisa menjadi sumberkebaikanbagi masyarakat dan lingkungannya.2). Tegaknya keadilan dalam masyarakat. Keadilan yang dimaksudmencakup aspek kehidupan di bidang hukum dan muamalah.3). Tercapainya maslahah (merupakan puncaknya).Para ulamamenyepakati bahwa maslahah yang menjad puncak sasaran diatas mencakup lima jaminan dasar:a). keselamatan keyakinan agama (al din)b). kesalamatan jiwa (al nafs)c). keselamatan akal (al aql)d). keselamatan keluarga dan keturunan (al nasl)e). keselamatan harta benda (al mal)
36Bisnis syariah dewasa ini mengalami perkembangan yangsignifikan dan menjadi tren baru dunia bisnis di slim,perkembangan ini terutama terjadi di sektor keuangan. PerbankanSyariah dan produk-produknya telah beredar luas di masyarakat,Asuransi Syariah dan Reksadana Syariah juga sudah mulaibermunculan. Perkembangan bisnis syariah ini menuntut standarakuntansi yang sesuai dengan karakteristik bisnis syariah sehinggatransparansi dan akuntanbilitas bisnis syariah pun dapat terjamin.Apabila ingin membangun usaha yang sesuai syariah,pebisnis sudah harus memikirkan segala proses bisnis yangdijalankan sesuai syariah, termasuk dalam hal pembukuan, yangsaat ini secara modern menggunakan istilah akuntansi. Sepertidiutarakan Sofyan S Harahap, (Direktur Islamic Economic andFinance, Post Graduate Program, Universitas Trisakti), dalamsebuah seminar di Jakarta, akuntansi syariah berfungsi membantumanusia menjalankan tugas yang diamanahkan kepadanya dalamsuatu perusahaan atau organisasi sehingga semua kegiatan tetapdalam keridhaan Allah SWT.Sesuai kerangka teori yang ada, akuntansi syariah didasarkankepada tauhid, tujuan, paradigma, konsep, prinsipnya harus sesuaidengan nilai-nilai Islam yang diatur dalam Al-Qur’an dan Hadist.Oleh karena itu laporan keuangan akuntansi syariah berisi tentang
37laporan pelaksanaan syariah di perusahaan baik aspek produkmaupun operasional, tanggung jawab perusahaan dan kinerjaperusahaan.3232http://f-andriana, blogspot.com, 2007, Mengenal Prinsip Akutansi Syariah, html. di akses tanggal23 Mei 2011
adalah kas tersebut mengalir dalam suatu daur yang dimulai dari . premi asuransi, advertensi dan adanya persekot-persekot biaya maupun persekot pembelian. 5). Pengeluaran kas untuk pembayaran dividen (bentuk pembagian laba lainnya secara tunai), pembayaran pajak, denda, dan lain sebagainya. 6). Adanya kerugian dalam operasi perusahaan. .