
Transcription
PERAN AGAMA ISLAMDALAM PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKATHalimatus Sa’diyahJurusan Tarbiyah STAIN Pamekasane-mail: [email protected]: Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat tidak terlepasdari pengaruh positif dan pengaruh negatif, sehingga perlu adanyapedoman, dan petunjuk yang bisa mengarahkan manusia dalammengikuti perubahan sosial di masyarakat. Dalam hal ini, peranagama menjadi sangat penting.Dalam interaksi sosial di masyarakatadanya kemajuan mempengaruhi prilaku dan pola sikapmasyarakat, sehingga banyak prilaku menyimpang di masyarakat,yang dapat menggangu stabilitas kehidupan bermasyarakat. Denganaktualisasi nilai-nilai agama Islam di masyarakat secara kontinu danberkelanjutan, akan semakin menunjukkan perubahan sosial dimasyarakat yang bernilai positif. Selain sebagai pedoman, agamaIslam juga dapat digunakan sebagai filter terhadap dampak negatifdalam perubahan sosial di masyarakat. Agar masyarakat bisa lebihselektif dalam menerima dan bisa mengakomodir budaya-budayabaru yang datang dari Barat.Kata kunci: agama Islam, perubahan sosial.Abstract: Social changes happens in the society cannot rid of thepositive and negative effect, so it needs an orientation and guidancethat can lead the human do their role in the social changes in thesociety. In this case, the role of religious becomes very important.In social interaction, the existence of progress influences thesociety‟s behaviour and attitude, so that there are many divergedbehaviour in the society that can disturb the society‟s stability. By acontinuous and sustainable actualization of Islamic values, it canshow the positive social changes in the society. Besides as anorientation, Islam can also be used as filter to the negative effect inthe social changes in the society. The purpose is to make the societymore selective in taking and receiving the west new cultures.Keywords: Islamic religion, social transformation.
Halimatus Sa’diyahPendahuluanPerubahan sosial masyarakat merupakan suatu keniscayaan, baikitu proses perubahannya secara lambat ataupun secara cepat,direncanakan atau tidak. Perubahan sosial pada intinya adalah faktordinamika masyarakatnya bersikap terbuka, secara kreatif menciptakankondisi perubahan terutama dalam bidang ekonomi dan pola hidup seharihari. Perubahan tersebut akan memberikan dampak positif dan negatif.Dengan pemahaman keberagamaan yang baik, maka diharapkanmasyarakat dapat menjadi pelaku perubahan sosial yang dapatmemberikan nilai-nilai positif, bukan malah sebaliknya.karena perubahansosial yang terjadi pastinya akan memberikan dampak secara menyeluruh.Perubahan di satu bidang, akan menyebabkan perubahan di sektorlainnya. Salah satu dampak perubahan sosial di masyarakat adalah adanyapelapisan sosial di masyarakat. Dalam hal ini, perlu adanya benteng nilaidan norma, yang dapat mengarahkan manusia dalam mengikuti arusperubahan sosial di masyarakat yang sangat cepat. Agama Islam dalamkonteks ini memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sosialmasyarakat dengan berbagai fenomena dan fakta-fakta sosial yang ada didalamnya. Dalam pergaulan sosial di masyarakat munculnya berbagaimacam kemajuan mempengaruhi prilaku dan pola bersikap masyarakat.Agama dan MasyarakatMengartikan agama dari sudut kebahasaan nampaknya lebihmudah dibandingkan secara istilah, sehingga ada beberapa ahli yang tidaktertarik mendefinisikannya. Namun, penulis disini akan mencobamengartikan agama dengan merujuk kepada pendapat beberapa tokohseperti: Harun Nasution yang mengatakan, bahwa agama mengandungikatan yang harus dipegang dan harus dipatuhi oleh manusia. Ikatan ituberasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia.Satu kekuatangaib yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera.1 Selain itu, TaibThahir Abdul Mu‟in juga megemukakan pendapatnya tentang agama,bahwa agama sebagai suatu peraturan Tuhan yang mendorong jiwaseseorang yang mempunyai akal untuk mengikuti peraturan tersebutdengan kehendak dan pilihannya sendiri untuk mencapai kebahagiaan1Harun Nasution, Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Vol. 1(Jakarta: UI Press,1979), 9-10.196Islamuna Volume 3 Nomor 2 Desember 2016
Peran Agama Islam dalam Perubahan Sosial Masyarakathidupnya di dunia dan di akhirat. 2jadi Agama yang dimaksud disiniadalah: suatu ajaran Tuhan yang berisi peraturan yang mengikat dan harusdipatuhi oleh penganutnya agar bisa bahagia di dunia dan di akhirat.Dengan begitu akan dijumpai empat unsur yang menjadikarakteristik agama: Pertama, adanya unsur kepercayaan terhadapkekuatan gaib. Kedua, unsur kepercayaan bahwa kebahagiaan dankesejahteraan di dunia dan di akhirat nanti tergantung kepada adanyahubungan dengan kekuatan gaib yang dimaksud tersebut.Ketiga, unsurrespon yang bersifat emosional dari manusia, seperti perasaan takut ketikatidak bisa melakukan kewajibannya, dan rasa aman dan lainsebagainya.Keempat, adanya kitab suci yang mengandung ajaran-ajaranagama, tempat-tempat tertentu dan sebagainya.Lain halnya dengan ahli sosiologi yang mendefinisikan agamasecara empiris, mereka tidak dapat mendefinisikan agama secaraevaluatif, karena agama menurut mereka adalah suatu pandangan hidupyang harus diterapkan dalam kehidupan secara individu maupunkelompok. Keduanya memiliki hubungan yang saling mempengaruhi dansaling bergantung dengan semua faktor yang ikut membentuk struktursosial di masyarakat manapun.3Bagi para penganutnya, agama berisikanajaran-ajaran mengenai kebenaran tertinggi dan mutlak tentang eksistensimanusia dan petunjuk- petunjuk untuk hidup selamat di dunia maupun diakhirat (setelah mati) yaitu sebagai manusia yang taqwa kepada tuhannya,beradap dan manusiawi, yang berbeda dari cara-cara hidup hewan ataumakhluk-makhluk ghaib yang jahat dan berdosa (jin, setan, dansebagainya). agama sebagai sistem keyakinan dapat menjadi bagian daninti dari sistem-sistem nilai yang ada dalam kebudayaan dari masyarakatyang bersangkutan, dan menjadi pendorong atau penggerak sertapengontrol bagi tindakan-tindakan para anggota masyarakat tersebutuntuk tetap berjalan sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan ajaranajaran agamanya.4Menurut salah satu sosiolog ternama Emile Durkheim menyatakanbahwa adalah suatu “sistem kepercayaan dan praktek yang telah2Taib Thahir Abdul Mu‟in, Ilmu Kalam (Jakarta: Widjaya, 1986), 121.Dr.Dadang Kahmad, Sosiologi Agama,( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009). hlm.154J.Dwi Narwoto-Bagong Suryanto.Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan .(Jakarta:Kencana, 2006), 284.3Islamuna Volume 3 Nomor 2Desember 2016197
Halimatus Sa’diyahdipersatukan yang berkaitan dengan hal-hal yang kudus kepercayaankepercayaan dan praktek-praktek yang bersatu menjadi suatu komunitasmoral yang tunggal.” Dari definisi ini ada dua unsur yang penting, yangmenjadi syarat sesuatu dapat disebut agama, yaitu “sifat kudus” dariagama dan “praktik-praktik ritual” dari agama. Agama tidak harusmelibatkan adanya konsep mengenai suatu mahluk supranatural, tetapiagama tidak dapat melepaskan kedua unsur di atas, karena ia akanmenjadi bukan agama lagi, ketika salah satu unsur tersebut terlepas. Disini terlihat bahwa sesuatu dapat disebut agama bukan dilihat darisubstansi isinya tetapi dari bentuknya, yang melibatkan dua ciri tersebut.Sedangkan menurut pendapat Hendro Puspito, agama adalah suatujenis sosial yang dibuat oleh penganut-penganutnya yang berproses andidayagunakannya untuk mencapai keselamatan bagi mereka danmasyarakat luas umumya. Dalam kamus sosiologi, pengertian agama ada3 macam yaitu kepercayaan pada hal-hal yang spiritual, perangkatkepercayaan dan praktek-praktek spiritual yang dianggap sebagai tujuantersendiri, dan ideologi mengenai hal-hal yang bersifat supranaturalSecara garis besar ruang lingkup agama mencakup:1. Hubungan manusia dengan tuhannyaHubungan dengan Tuhan disebut ibadah. Ibadah bertujuan untukmendekatkan diri manusia kepada Tuhannya.2. Hubungan manusia dengan manusiaAgama memiliki konsep-konsep dasar mengenai kekeluargaandan kemasyarakatan. Konsep dasar tersebut memberikan gambarantentang ajaran-ajaran agama mengenai hubungan manusia denganmanusia atau disebut pula sebagai ajaran kemasyarakatan. Sebagaicontoh setiap ajaran agama mengajarkan tolong-menolong terhadapsesama manusia.3. Hubungan manusia dengan makhluk lainnya atau lingkungannya.Di setiap ajaran agama diajarkan bahwa manusia selalu menjagakeharmonisan antara makluk hidup dengan lingkungan sekitar supayamanusia dapat melanjutkan kehidupannya.Berdasarkan hasil studi para ahli sosiologi menyatakan bahwaagama adalah suatu pandangan hidup yang harus diterapkan dalam198Islamuna Volume 3 Nomor 2 Desember 2016
Peran Agama Islam dalam Perubahan Sosial Masyarakatkehidupan individual ataupun kelompok. Keduanya mempunyaihubungan saling mempengaruhi dan saling bergantung dengan semuafactor yang ikut membentuk struktur social di masyarakat manapun.5Dalam hal fungsi, Agama di masyarakat dapat berperan sebagaisolusi akternatif ketika masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakattidak dapat diselesaikan secara empiris oleh individu-individu dimasyarakat karena keterbatasan kemampuan dan ketidakpastian. Denganbegitu agama dapat berperan di masyarakat secara proporsional agarmasyarakat menjadi aman, tentram dan damai.Peran agama menjadi sangat penting dalam kehidupan manusiadan masyarakat, karena agama menyuguhkan sebuah sistem nilai yangderivatif dengan norma-norma yang berkembang di masyarakat yang bisadijadikan pedoman kapanpun, dan dimanapun manusia berada. Dalammemandang nilai misalnya, nilai agama dilihat dari sudut intelektual akanmenjadikan nilai agama sebagai norma atau prinsip. Selain itu juga, nilaiagama dirasakan dalam sudut pandang emosional yang menyebabkanadanya sebuah dorongan rasa dalam diri manusia untuk melakukankewajiban dan meninggalkan larangan Tuhan, hal itu biasanya disebutmistisme.Dewasa ini ilmu sosial tengah mengalami kemandekan dalammemecahkan masalahnya. Manusia memerlukan ilmu sosial yang tidakhanya menjelaskan fenomena sosial saja, akan tetapi dapat memecahkandan memuaskan hasilnya. Menurut Kuntowijoyo kita butuh ilmu sosialprofetik, yaitu ilmu sosial yang tidak hanya menjelaskan dan mengubahfenomena sosial, tetapi juga memberi petunjuk ke arah mana transformasiitu dilakukan, untuk apa dan oleh siapa.6 Ilmu sosial yang dimaksudadalah ilmu sosial yang mampu mengubah fenomena berdasarkan padatiga hal, yaitu: cita-cita kemanusiaan, liberasi dan transendensi. Cita-citaprofetik tersebut dapat diderivikasikan dari misi historis Islamsebagaimana terkandung QS. Ali „Imran ayat 10:56Dadang Kahmad, Sosiologi Agama, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2009), 15.Kuntowijoyo, Paradigma Islam Interpretasi untuk Aksi, (Bandung: Mizan, 1991), 1.Islamuna Volume 3 Nomor 2Desember 2016199
Halimatus Sa’diyah Artinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, danberiman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebihbaik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakanmereka adalah orang-orang yang fasik (Q.S Al-Imran:110).Nilai-nilai kemanusiaan, liberasi dan transendensi yang dapatdigali dari ayat tersebut bahwa: tujuan humanisasi adalah memanusiakanmanusia, dari proses dehumanisasi. Sedangkan liberasi adalahpembebasan manusia dari kungkungan teknologi, pemerasan kehidupan,menyatu dengan orang miskin yang tergusur oleh kekuatan ekonomiraksasa dan berusaha membebaskan manusia dari belenggu yang kita buatsendiri.Selanjutnya transendensi adalah menumbuhkan dimensitranscendental dalam kebudayaan, berserah diri kepada kebesaran Tuhan.Dalam masyarakat tidak akan lepas dari interaksi sosial, interaksisosial masyarakat yang berkesinambungan mengikuti dan menjalankannorma-norma tertentu termasuk norma-norma agama, pergaulan sosialatau interaksi sosial, yang terjadi antara individu dengan individu lainnya,juga dengan kelompok sosial adalah dengan mempedomani norma-normayang ada, selain norma agama juga ada norma-norma sosial. Secarasosiologis salah satu tugas individu dalam masyarakat adalah bagaimanaia bisa mentaati norma-norma dan bagaimana ia menyesuaikan diridengan lingkungan masyarakatnya.Proses Interaksi sosial masyarakat antar individu dengankelompok begitu juga sebaliknya, dalam kenyataannya memang tidaksemua dapat mentaati norma sosial masyarakat, bagi mereka yang tidakbisa mentaati norma dikatakan sebagai pelanggar norma atau orang yangmenyimpang.200Islamuna Volume 3 Nomor 2 Desember 2016
Peran Agama Islam dalam Perubahan Sosial MasyarakatPerubahan Sosial MasyarakatSetiap masyarakat pasti mengalami perubahan, termasukmasyarakat madura.Awalnya masyarakat madura umumnya adalahmasyarakat agraris, yang mata pencahariannya dibidang pertanian,perdagangan dan nelayan.7Akan tetapi saat ini semua itu sudahmengalami perubahan, meskipun perubahannya tidak terlalu signifikansebagaimana dikota-kota besar.Perubahan itu sangat dirasakan terutamadalam perubahan sosial masyarakatnya.Adapun pengertian perubahan sosial Menurut Samuel Hoeningperubahan sosial adalah modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam polapola kehidupan manusia, baik itu terjadi karena faktor intern dan faktorekstern.Sedangkan menurut Selo Soemarjan perubahan sosial adalahsegala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatumasyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya.Termasuk di dalamnyanilai-nilai, sikap-sikap, dan pola-pola perilaku di antara kelompokkelompok dalam masyarakat tersebut. Senada dengan hal itu Robert MacIver dalam bukunya “ A Textbook of society” mengatakan bahwaperubahan sosial adalah perubahan-perubahan dalam hubungan-hubungansosial (social relationship) atau perubahan terhadap keseimbanganhubungan sosial.Dengan begitu dapat dipahami bahwa perubahan sosialitu segala perubahan yang terjadi di masyarakat yang berhubungandengan social relationship yang mempengaruhi sistem sosial dalammasyarakat tersebut.Dengan memahami definisi perubahan sosial dan budaya di atas,maka suatu perubahan dikatakan sebagai perubahan sosial budaya apabilamemiliki karakteristik sebagai berikut.1. Tidak ada masyarakat yang perkembangannya berhenti karenasetiapmasyarakat mengalami perubahan secara cepat ataupun lambat.2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan akandiikutiperubahan pada lembaga sosial yang ada.3. Perubahan yang berlangsung cepat biasanya akan mengakibatkankekacauan sementara karena orang akan berusaha untukmenyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.4. Perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau spiritualsaja karena keduanya saling berkaitan.7Hubb de Jonge, Agama, Kebudayaan dan Ekonomi, (Jakarta: Rajawali Pers,1989), 11.Islamuna Volume 3 Nomor 2Desember 2016201
Halimatus Sa’diyahDalam pergaulan sosial masyarakat perubahan sosial yangdikehendaki terjadi dengan disengaja dengan tujuan tertentu danmerupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakanterlebih dahulu oleh pihak-pihak yang ingin mengadakan perubahan didalam masyarakat.Pihak-pihak yang menghendaki perubahan dinamakanagent of cange yaitu orang yang mendapatkan kepercayaan masyarakatsebagai pemimpin lembaga-lembaga kemasyakrakatan.Perubahan socialyang seperti ini pada umumnya adalah untuk kepentingan dan kebutuhanmasyarakat.8Ada pula perubahan sosial yang tidak dikehendaki, yaituperubahan yang berlangsung diluar jangkauan pengawasan masyarakatdan membawa dampak negatif kepada masyarakat, perubahan sepertiinilah yang berbahaya.Misalnya dalam sektor ekonomi, masyarakatdiupayakan dapat memiliki kompetensi di berbagai bidang yang membuatmasyarakat lebih dinamis, dan memiliki etos kerja yang tinggi bahkanpragmatis dan kapitalis. Namun disisi lain juga menjadikan masyarakatterkotak-kotak dan adanya kesenjangan sosial di masyarakat, bahkanadanya diskriminasi dan marginalisasi terhadap kelompok-kelompoktertentu juga dapat terjadi.Adanya diskriminasi dan marginalisasi itulah yang menjadidampak perubahan sosial di masyarakat yang dapat melahirkan penyakitpenyakit sosila (patologis).Perubahan sosial sepeti itulah yang tidakdikehendaki dalam masyarakat, karena akibat dari adanya sistempelapisan masyarakat misalnya, tidak hanya terjadi persaingan sehatbahkan juga terjadi persaingan tidak sehat. Setiap individu dalammasyarakat tentunya mempunyai target dan tujuan hidup yakni untukmencapai keberhasilan dalam berbagai bidang seperti di bidang materi,setiap yang mendapatkan banyak materi akan memiliki kedudukan yanglebih terhormat dalam masyarakat. tapi nampaknya, untuk mencapaitujuan hidup tersebut tidak semua orang yang berhasil mencapainya. Adabeberapa kelompok yang tidak berhasil mencapai tujuannya menempuhcara-cara yang tidak wajar atau mencari jalan pintas seperti mencuri,merampok dan lain sebagainya. Cara-cara seperti ini adalah merupakanperilaku yang bertentangan dengan norma-norma sosial yang terdapat8Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta:Raja Grafindo Persada,2007),273.202Islamuna Volume 3 Nomor 2 Desember 2016
Peran Agama Islam dalam Perubahan Sosial Masyarakatdalam masyarakat dan para pelakunya tidak akan disukai oleh masyarakatdan mereka cenderung akan mendapatkan perlakuan diskriminasi. Dalamistilah lain cara-cara yang tidak baik yang dilakukan untuk pencapaiantujuan hidup seperti memperoleh materi sebanyak-banyaknya adalahmerupakan perilaku patologis yakni penyakit sosial yang dianggap sakit,yang disebabkan oleh faktor-faktor sosial. Segala tindakan yang tidakcocok, melanggar norma adat istiadat, atau tidak wajar dengan tingkahlaku masyarakat pada umumnya dan dianggap sebagai masalah sosial.9Akibat yang ditimbulkan dari adanya pelapisan sosial dalammasyarakatinilahyang dikhawatirkandapatmenyebabkanketidakstabilan dan disorganisasi sosial yang akan menyuburkan prilakuprilaku patologis di masyarakat.Penyebab Perubahan Sosial dalam MasyarakatAdapun perubahan sosial di masyarakat disebabkan karenabeberapa faktor yaitu, faktor intern dan faktor ekstern.Sebagaimana yangdiungkapkan oleh Prof. Soerjono Soekamto ada dua penyebab terjadinyaperubahan sosial yaitu perubahan yang disebabkan oleh masyarakat itusendiri (intern) dan dari luar (ekstern).101. Sebab intern, merupakan sebab yang berasal dari dalam masyarakatsendiri, antara lain:a. Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlahpenduduk di suatu desa. Pertambahan penduduk akanmenyebabkan perubahan pada tempat tinggal. Tempat tinggalyang semula terpusat pada lingkungan kerabat akan berubah atauterpancar karena faktor pekerjaan. Berkurangnya pendudukpedesan juga akan menyebabkan perubahan sosial budaya Contohperubahan penduduk adalah program urbanisasi dan TKI.b. Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang dimasyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery)ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan daribentuk penemuan lama (invention).9Kartini Kartono, Patologi Sosial, Vol.1 (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999), 1-2.Soerjono Soekamto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta : Raja Grafindo Persada,2007), 190.10Islamuna Volume 3 Nomor 2Desember 2016203
Halimatus Sa’diyahc. Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalammasyarakat.Pertentangan (conflict) masyarakat juga menyebabkan terjadinyaperubahan sosial masyarakat.Dalam masyrakat pertentangan pastiterjadi bisa saja terjadi anaatara individu dengan kelompok ataukelompok dengankelompok masyarakat.Umumnya masyarakattradisional Indonesia bersifat kolektif segala kegiatan didasarkanpada kepentingan masyarakat, kepentingan individu walaupundiakui tetapi mempunyai fungsi sosial, tidak jarang timbulpertentangan anatara kepentingan individu dengan kepentingankelompoknya.Pertentangan antar kelompok mungkin terjadi antaragenerasi tua dengan genersi muda.Pertentangan-pertentangan itukerap sekali terjadi pada masyarakat yang sedang berkembang daritahap trdisional ke tahap modern. Generasi muda yang belumterbentuk kerpibadiannnya lebih mudah menerima unsur unsurkebudaayaan asing (seperti kebudayaan Barat) yang dalambeberapa hal mempunyai tarap yang lebih tingggi , atau mungkinkebudayaan-kebudayaan kota besar yang masuk ke masyarakatpedesaaan, keadaan demikian menyebabkann perubahanperubahan tertentu dalam masyarakat, misalnya pergaualn bebasyang melanggar norma adat dan norma agama, perbuatanperbuatan melanggar susila, kebiasaaan-kebiasaan hedonis orangkota, dan lain-lain.2. Sebab ekstern, merupakan sebab yang berasal dari dalam masyarakatsendiri, antara lain:a. Adanya pengaruh bencana alam.Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerahuntuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya.Apabilamasyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, makamereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam danlingkungan yang baru tersebut.Hal ini kemungkinan besar jugadapat memengaruhi perubahan pada struktur dan polakelembagaannya.b. Adanya peperangan.Peristiwa peperangan, baik perang saudara maupun perangantar negara dapat menyebabkan perubahan, karena pihak yang204Islamuna Volume 3 Nomor 2 Desember 2016
Peran Agama Islam dalam Perubahan Sosial Masyarakatmenang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dankebudayaannya kepada pihak yang kalah.c. Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain.Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akanmenghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapatditerima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect.Jikapengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut culturalanimosity. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebihtinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasiyang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser ataudiganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut.Dengan melihat faktor penyebab terjadinya perubahan sosialdalam masyarakat tersebut, pada umumnya tidak ada perbedaanyang signifikan antara perubahan yang terjadi di daerah pedesaandan perkotaan.Hanya saja prosesnya mungkin lebih cepatmasyarakat perkotaan karena akses informasi dan sosial mediayang lebih mudah dibandingkan di desa.Nampaknya perubahansosial yang cepat inilah yang berdampak negatif bagi masyarakatitu sendiri.Peran Agama Islam dalam Perubahan Sosial MasyarakatSalah satu syarat kehidupan manusia yang teramat penting adalahkeyakinan, yang oleh sebagian orang dianggap menjelma sebagaiagama.Agama ini bertujuan untuk mencapai kedamaian rohani dankesejahteraan jasmani.Untuk mencapai kedua ini harus diikuti dengansyarat yaitu percaya dengan adanya Tuhan Yang Maha Esa.Agama Islam memiliki konsep-konsep dasar mengenaikekeluargaan, kemasyarakatan, kenegaraan, perekonomian dan lain-lain.Konsep dasar tersebut memberikan gamabaran tentang ajaran yangberkenaan dengan: hubungan manusia dengan manusia atau disebut pulasebagai ajaran kemasyarakatan. Seluruh konsep kemasyaraktan yang adabertumpu pada satu nilai, yaitu saling menolong antara sesama manusia.Sebagaimana yang termaktub dalam Surat al-Maidah ayat 2:Islamuna Volume 3 Nomor 2Desember 2016205
Halimatus Sa’diyah Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggarsyi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram,jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatangqalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungiBaitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannyadanapabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu.dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karenamereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmuberbuat aniaya (kepada mereka). dan tolong-menolonglah kamu dalam(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalamberbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah,Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya (Q.S al-Maidah:2).Perubahan sosial yang dikehendaki ajaran Islam adalah perubahanyang memiliki dan mengutamakan nilai-nilai, yaitu perubahan dari suatuyang kurang baik menjadi baik atau yang baik menjadi lebih baik dansegala bentuk perubahan yang terjadi di berbagai bidang harus sesuaidengan norma-norma ajaran Islam.Pada dasarnya perubahan sebagai suatu kemajuan merupakanperubahan yang memberi dan membawa kemajuan pada masyarakat.Halini tentu sangat diharapkan karena kemajuan itu bisa memberikankeuntungan dan berbagai kemudahan pada manusia.Perubahan kondisimasyarakat tradisional, dengan kehidupan teknologi yang masih206Islamuna Volume 3 Nomor 2 Desember 2016
Peran Agama Islam dalam Perubahan Sosial Masyarakatsederhana, menjadi masyarakat maju dengan berbagai kemajuanteknologi yang memberikan berbagai kemudahan merupakan sebuahperkembangan dan pembangunan yang membawa kemajuan.Jadi,pembangunan dalam masyarakat merupakan bentuk perubahan ke arahkemajuan (progress).Perubahandalam arti progress misalnya listrik masuk desa,penemuan alat-alat transportasi, dan penemuan alat-alat komunikasi.Masuknya jaringan listrik membuat kebutuhan manusia akan peneranganterpenuhi; penggunaan alat-alat elektronikmeringankan pekerjaan danmemudahkan manusia memperoleh hiburan dan informasi; penemuanalat-alat transportasi memudahkan dan mempercepat mobilitas manusiaproses pengangkutan; dan penemuan alat-alat komunikasi modern sepertitelepon dan internet, memperlancar komunikasi jarak jauh.Akan tetapi, Tidak semua perubahan yang tujuannya ke arahkemajuan selalu berjalan sesuai rencana.Terkadang dampak negatif yangtidak direncanakan pun muncul dan bisa menimbulkan masalah baru.Jikaperubahan itu ternyata tidak menguntungkan bagi masyarakat, makaperubahan itu dianggap sebagai sebuah kemunduran.Pada hakikatnyabentuk perubahan sosial dalam masyarakat dapat terjadi dalam duabentuk yaitu perubahan sosial yang cepat dan perubahan sosial yanglambat. Perubahan sosial yang cepat yang terjadi masyarakat perkotaan,akan memicu perubahan di berbagai bidang dan akan mendorongmasyarakat menyesuaikan diri dengan perubahan. Proses penyesuaiandengan perubahan akan berdampak positif dan negatif bagi masyarakat,karena terjadi proses peniruan atau imitasi terhadap perubahan yangterjadi baik yang positif maupun yang negatif, maka disinilah peranagama sangat dibutuhkan. Dimana untuk menyesuiaikan diri denganperubahan tidak serta merta menerima semua perubahan yang terjadi akantetapi perlu dilakukan penyaringan dengan norma agama terlebih dahulu.Pembangunan masyarakat sebagai sebuah perubahan sosial yangdirencanakan banyak melibatkan unsur-unsur sosial termasuk parapemeluk agama baik sebagai subyek maupun obyek. Keterlibatan parapemeluk agama tersebut bisa dalam proses perencanaan, pelaksanaanataupun pemanfaatan hasil-hasil pembangunan baik yang diselenggarakanoleh lembaga-lembaga masyarakat dan pemerintah maupun oleh kalanganmasyarakat itu sendiri.Islamuna Volume 3 Nomor 2Desember 2016207
Halimatus Sa’diyahBanyak penelitian-penelitian yang telah dilakukan berkenaandengan ajaran agama dalam rnemberikan dorongan kepada pemeluknyauntuk turut berpartisipasi dalam suatu proses perubahan. Dalam kajian itudikemukakan berbagai peranan elemen agama dalam memberikanmotifasi terhadap proses aktif dalam pembangunan masyarakat. Parapendiri agama, pengikut dan penganut agama sering datang dari berbagailatar belakang sosial yang berbeda, dari kondisi sosial berbeda inilah yangmenjadikan sebab muncul dan menyebarnya ide dan nilai yang padaakhirnya nanti dapat mnempengaruhi tindakan manusia.Selain itu masyarakat bukan hanya sekedar bagian sebuah struktursosial, tapi juga merupakan suatu proses sosial yang komplek, sehinggahubungan nilai dan tujuan masyarakat hanya relatif stabil pada setiapmoment tertentu saja. Sehingga hal ini menyebabkan dalam dirimasyarakat selalu perubahan yang bergerak lambat namun komulatif,sedangkan beberapa perubahan lain mungkin berlangsung lebih cepat,begitu cepatnya sehingga mungkin saja mengganggu struktur yang sudahada dan matang. Hancurnya bentuk-bentuk sosial dan kultural yang telahmapan secara otomatis akan berakibat tampilnya bentuk -bentuk baruyang merupakan suatu proses yang berkesinambungan. Dengan demikianjelas akan beragam kelompok yang ada di masyarakat yang terpengaruhdengan adanya perubahan sosial tersebut.Hubungan agama dan masyarakat menyajikan sebuah dilemafundamental yang bisa di kedepankan dalam tiga aspek yaitu :a. Agama melibatkan manusia pada situasi akhir di titik mana lahirkesadaran akan hal tertinggi. Makna tertinggi dan kedudukan dalamsegala rencana tampil ke permukaanb. Agama menyangkut hal suci, karena itu agama berkenaan denganpemahaman dan tanggapan khusus yang membutuhkan keluhuranpandang atas obyeknya.c. Agama dilandaskan pada keyakinan, karena itu obyeknyasupraempiris (luar biasa) dan ajarannya tidak mungkin diperagakanatau dibuktikan secara empiris.d. Dengan demikian dimensi esoterik dari suatu agama ataukepercayaan pada dasamya berkaitan dengan dimensi lain di luardirinya, yaitu selain dibentuk oleh subtansi ajarannya, dimensi inijuga di pengaruhi oleh struktur sosial dimana suatu keyakinan208Islamuna Volume 3 Nomor 2 Desember 2016
Peran Agama Islam dalam Perubahan Sosial Masyarakatdimanifestasikan oleh para pemeluknya. Sehingga dalam kontekstertentu, disatu sisi agama dapat beradaptasi dan pada sisi yangberbeda dapat berfungsi sebagai alat legitimasi dari proses perubahanyang terjadi di sekitar kehidupan para pemeluknya.11Dengan d
Peran Agama Islam dalam Perubahan Sosial Masyarakat Islamuna Volume 3 Nomor 2Desember 2016 197 hidupnya di dunia dan di akhirat. 2jadi Agama