
Transcription
Simki-Techsain Vol. 02 No. 07 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011ARTIKELTAHAP PERKEMBANGAN UMBI KETELA POHON(Manihot esculenta Crantz.) VARIETAS MENTIK URANGOleh:RANI DWI ANDRIANTI13.1.01.06.0008Dibimbing oleh :1. Dr. Sulistiono, M.Si.2. Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd.PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRITAHUN 2018
Simki-Techsain Vol. 02 No. 07 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI KediriRani Dwi Andrianti 13.1.01.06.0008FKIP – Pendidikan Biologisimki.unpkediri.ac.id 1
Simki-Techsain Vol. 02 No. 07 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI KediriTAHAP PERKEMBANGAN UMBI KETELA POHON(Manihot esculenta Crantz.) VARIETAS MENTIK URANGRani Dwi AndriantiFKIP – Pendidikan [email protected] dan Dwi Ari BudiretnaniUNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRIABSTRAKKetela pohon (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu jenis bahan makananpokok yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak lama. Umbi ketela pohon yangkering mengandung pati hingga mencapai 90%. Tahap perkembangan umbi, distribusi amilumpada umbi serta rendemen amilum ketela pohon masih belum banyak diteliti. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk mengetahui tahap perkembangan umbi, distribusi amilum padaumbi serta rendemen amilum (Manihot esculenta Crantz) varietas Mentik Urang.Penelitian dilakukan secara deskriptif, dengan mendeskripsikan tahap perkembanganumbi, distribusi amilum pada umbi serta rendemen amilum (Manihot esculenta Crantz).Objek dalam penelitian ini adalah umbi ketela pohon (Manihot esculenta Crantz) varietasMentik Urang. Penelitian dilakukan dengan cara menanam bibit ketela pohon varietas MentikUrang dalam polybag, yang dilakukan selama 3 bulan. Pengamatan perkembangan umbidilakukan setiap 5 hari sekali pada bulan pertama, setiap 10 hari sekali pada bulan kedua danketiga yang meliputi panjang dan diameter umbi. Sampel yang diambil sebanyak tiga pohonkemudian umbi pada tiap pohon dirata-rata. Selanjutnya pengamatan penyebaran amilumpada umbi dilakukan dengan cara mikroskopik dengan membuat sayatan melintang dandiamati di bawah mikroskop. Tahap selanjutnya mengukur rendemen amilum, umbi yangmasih basah ditimbang, kemudian diparut. Amilum yang sudah kering kemudian ditimbang.Perkembangan umbi ketela pohon yang ditanam dengan stek batang terdiri dari tigatahap yaitu pembentukan kalus, pembentukan akar dan pembentukan umbi. Pembentukankalus dimulai pada umur 3-5 hari setelah tanam (hst), dengan ketebalan 0,1-0,2 cm. Kalusmengelilingi bagian bawah stek batang pada jaringan korteks. Tahap selanjutnya yaknipembentukan akar. Akar mulai tumbuh pada tanaman yang berumur 8-10 (hst). Akar ketelapohon berwarna putih tulang, dengan jumlah rata-rata akar 34,16 per stek. Umbi mulaiterbentuk pada umur 40 hst. Diameter minimal umbi diperoleh pada hari ke 40 hst dengandiameter 0,23 mm dan pada umur 90 hst diperoleh diameter dengan rata-rata 1,16 mm. Untukpanjang umbi, pada umur 40 hst panjang umbi rata-rata 16,93 cm dan pada umur 90 hst 22,53cm. Posisi amilum yang ditemukan pada umbi ketela pohon yang paling banyak berada padajaringan korteks dan berkas pengangkut. Seiring bertambahnya waktu semakin banyakamilum yang menempati ruang antar sel. Rendemen umbi yang ditemukan pada umur 90 hstyakni 4,47% sedangkan pada umur 60 hst yaitu 0,28%.KATA KUNCI : Tahap perkembangan, umbi, Manihot esculenta CrantzRani Dwi Andrianti 13.1.01.06.0008FKIP – Pendidikan Biologisimki.unpkediri.ac.id 2
Simki-Techsain Vol. 02 No. 07 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI KediriI.pohon segar mengandung sekitar 35% pati,LATAR BELAKANGKetela pohon atau ubi kayu (Manihotsedangkanpadaumbiyangkeringesculenta Crantz) merupakan salah satu jenismengandung pati hingga mencapai 90%bahan makanan pokok yang sudah dikenal(Amini et al., 2014).oleh masyarakat Indonesia sejak lama. AminiKetela pohon banyak dibudidayakanet al., (2014) menyatakan bahwa tahun 2012,di Indonesia sebagai penghasil pati tapiokaIndonesia telah mampu menghasilkan ketela(Wahyudi,pohon mencapai 24.177.372 ton dan produksiperkembangandi Jawa Timur sendiri mencapai 4.246.028penyebaran amilum serta rendemen umbiton. Tanaman ini dapat dimanfaatkan secaramasih belum banyak diteliti. Oleh karena itukeseluruhan mulai dari batang, daun danperluumbinya.perkembangan umbi ketela pohon (ManihotDiIndonesiaketelapohondijadikan makanan pokok nomor 3 happohon,tentangtahapesculenta Crantz) varietas Mentik Urang.padi dan jangung (Thamrin et al., 2013).Ketela merupakan tanaman yang mudahtumbuh dengan baik di tanah kurang itian dilakukan secara deskriptif,denganmendeskripsikantahap(Widiyanto et al., 2015). Para petaniperkembangan umbi, distribusi amilum padaumumnya menanam ketela pohon denganumbi serta rendemen amilum (Manihotcara stek batang.esculenta Crantz). Objek dalam penelitianTanamanketelayangditanambiasanya dari golongan ketela yang tidakberacundigunakanuntukmencukupiini adalah umbi ketela pohon (Manihotesculenta Crantz) varietas Mentik Urang.Mediatanamyangdigunakankebutuhan pangan, misalnya ketela pohonmengadopsi dari (Lubis et al., 2017) yaknivarietas pandesi, mentik urang, gatotkoco,dengan menggunakan campuran kotoranmentega. Mentik urang merupakan salah satukambing:varietas ketela yang sering ditanam olehperbandingan 3: 1: 1. Dimasukkan dalam 38petani lokal Kec. Kras Kab. Kediri. Varietaspolybag. Pengamatan dilakukan setiap 5 hariini memiliki rasa yang enak dan tidak pahitsekali pada bulan pertama, dan 10 hari sekalidengan masa panen sekitar 7-10 bulan.pada bulan kedua dan ketiga. Setelah umbitopsoil:sekamdenganPati atau amilum merupakan bentukterbentuk, kemudian dilakukan pengukuranpolimer karbohidrat yang banyak tersimpanpanjang dan diameter umbi. Sampel yangpada bagian umbi dan rimpang dari tanamandiambil sebanyak tiga pohon kemudian umbi(Lukitaningsih et al., 2012). Umbi ketelapada tiap pohon dirata-rata. PengukuranRani Dwi Andrianti 13.1.01.06.0008FKIP – Pendidikan Biologisimki.unpkediri.ac.id 3
Simki-Techsain Vol. 02 No. 07 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediripanjang umbi dilakukan mulai dari pangkalhingga ujung dengan menggunakan mistardanjangkasorong.HASIL DAN KESIMPULANA. HasiluntukPerkembangan umbi ketela pohon yangpengukuran diameter diukur umbi yangditanam dengan stek batang terdiri dari tigamemiliki diameter paling lebar dengantahapmenggunakan jangka sorong.pembentukan akar dan pembentukan .sudahknKemudiandilakukan pengamatan dengan menggunakanmikroskopcahaya.Membuatrendemenamilum dilakukan dengan cara membuatrendemen amilum yang diadaptasi dari(Rahman et al., 2015) yakni: umbi yangGambar 1: Kalus pada batang ketelapohon. e empulur, n nodus dank kalusmasih basah atau umbi kupas ditimbang dandiparut. . Setelah itu dilakukan penyaringanPembentukan kalus dimulai padasebanyak dua kali. Pati kemudian dijemurumur 3-5 hari setelah tanam (hst). Kalusdibawah sinar matahari sampai kering danberwarna putih tulang dengan panjang 0,1-diukur rendemen patinya.0,2 cm. Kalus melingkari bagian bawah stekberupabatang pada jaringan korteks. Kalus munculperkembangan umbi, penyebaran amilum,dari bagian bawah atau pada area pelukaan/dan Rendemen amilum (pati) dianalisispotongan stek batang yang berada di dalamdengananalisistanah. Hal ini dapat terjadi karena diujungdeskriptif yaitu dengan mendeskripsikanjaringan transportasi dalam batang yangtentang morfologi umbi ketela pohon, letakmengalamiatau posisi amilum mulai dari 30 hari setelahpenyumbatan, disebabkan sel-sel di arealtanam hingga 90 hari setelah tanam dantersebut mati. Hormon-hormon terlarut yangjumlah rendemen amilum.berguna bagi pertumbuhan akar kanterjadiauksin dan sitokinin juga akan terakumulasidisekitar areal pelukaan. Kusumo (1984)dalam Savitri et al. (2014), menyatakanbahwa jika rasio auksin pada stek lebih tinggidibandingkan rasio sitokinin maka akanRani Dwi Andrianti 13.1.01.06.0008FKIP – Pendidikan Biologisimki.unpkediri.ac.id 4
Simki-Techsain Vol. 02 No. 07 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kedirimemicu pertumbuhan akar pada daerahakan menjadi umbi. Jumlah akar yangpangkal anpatitahapdipengaruhi oleh genotype, suplai asimilat,selanjutnya yakni tahap pembentukan akar.adanya naungan, photoperiod dan temperaturAkar muncul dari kalus dimana kalus tumbuh(Islami, 2015).pada sel parenkim pada jaringan korteks. Sel-Strukturanatomipenampangsel parenkim ini dapat menjadi sel meristem,melintang umbi ketela pohon menunjukkanyaitu sel yang aktif membelah diri (Shofianaadanya bagian-bagian jaringan epidermis,et al., 2013). Akar mulai tumbuh pada umurkorteks, endodermis, xylem dan floem.8-10 hari setelah tanam (hst). Akar berwarnaTempat utama amilum disimpan adalahputih tulang dengan jumlah rata-rata 34,16jaringan parenkim, yaitu jaringan metabolismper stek. Struktur morfologi akar ketelayang penting bagi tanaman (Sari et al.,pohon sama seperti akar pada umumnya.2017). Amilum yang ditemukan pada umbiPada akar ini juga terdapat rambut akar.paling banyak terdistribusi pada korteks danRambut akar muncul pada umur 10 hst. Padajaringan berkas pengangkut.umur15-30hstrambutakarmulaiximemanjang. Dengan adanya rambut akar iniflbidang pernyerapan akar menjadi amatendiperluas sehingga lebih banyak air dan zatzat makanan yang dihisap (Tjitrosoepomo,2007).koepAASGambar 3: Anatomi irisan melintangumbi ketela pohon. Perbesaran100x. ep epidermis, ko korteks,en endodermis, xi xilem dan fl floem.CURendemen umbi ketela pohon dapatGambar 2: Calon umbi dan akar. CU umbi ketela pohon, AA akaradventif, S serabut akar pada umbiketela pohon.dihitung pada usia 60 hst, sebab pada umursebelum 60 hst belum ditemukan rendemenamilum umbi yang dihasilkan karena umbimasih terlalu kecil. Terjadi peningkatanUmbi mulai terbentuk pada umur 40jumlah rendemen yang dihasilkanolehhst. Umbi bewarna coklat sedangkan akarsetiap umbi dari kurun waktu tertentu. Padaberwarna putih tulang. Tidak semua akarpenelitian ini hasil rendemen umbi yangRani Dwi Andrianti 13.1.01.06.0008FKIP – Pendidikan Biologisimki.unpkediri.ac.id 5
Simki-Techsain Vol. 02 No. 07 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediripaling tinggi yakni pada umbi yang berumurkorteks, endodermis, xylem dan floem.90 hst yaitu 4,47% dan yang paling rendahAmilum yang ditemukan pada umbipada umur 60 hst yaitu 0,28%.paling banyak terdistribusi pada korteksdan jaringan berkas pengangkut.3. Rendemen amilum (pati) dapat dihitungpada umur 60 hst. Pada umur 60 hstdiperoleh rendemen amilum sebesar0,28% dan pada umur 90 hst diperolehrendemen amilum sebesar 4,47%.Gambar 4. Grafik jumlah rendemenamilum dalam setiap i oleh berat umbi yang i oleh berat umbi, rendemenamilum juga dipengaruhi oleh umur umbi.Hal ini sesuai dengan pendapat Sari et al.,(2017) yang menyatakan umbi-umbian yangbertambah tingkat ketuannya maka akanmemiliki tekstur yang semakin keras dankandungan amilumnya meningkat, namunapabila terlalu tua memiliki serat yangbertambah yang mengakibatkan kandunganamilum menurun.1. Tahap perkembangan umbi ketela pohonmenjadi3tahapyaknipembentukan kalus, pembentukan akardan pembentukan umbi.2. Struktur anatomi penampang melintangumbi ketela pohon menunjukkan adanyabagian-bagianDAFTAR PUSTAKAAmini, H.W., Masruri., dan Ulfa, S.M. 2014.Modifikasi Pati Umbi Ketela Pohon(Manihotesculenta)denganCaraEsterifikasi Menggunakan Asam Asetatdengan Bantuan Ultrasonikasi. KimiaStudent Journal. 1(1): 140-146.Islami, T. 2015. Ubi Kayu; Tinjauan AspekEkofisiologi serta Upaya Peningkatandan Keberlanjutan Hasil Tanaman.Yogyakarta: Graha Ilmu.Lubis, S.T., Rahmawati, N., dan Irmansyah,T.2017.PengaruhZatPengaturTumbuh dan Komposisi Media TanamTerhadap Pertumbuhan Okulasi UbiKayu. Jurnal Agroekoteknologi FPB. KesimpulandibagiIV.jaringanRani Dwi Andrianti 13.1.01.06.0008FKIP – Pendidikan Biologiepidermis,USU. 5(1): 195-201.Lukitaningsih, E., Rumiyati., dan Puspitasari,I. 2012. Kajian Glisemik Indeks -UmbianPencarianSumberPHARMACON.13(1): 18-23.Thamrin, M., Mardhiyah,simki.unpkediri.ac.id 6
Simki-Techsain Vol. 02 No. 07 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI KediriA. dan Marpaung, S.E. 2013. AnalisisPemberianUsahataniUbi(ManihotHormon IBA (Indole Butyric Acid)utilissima),18(1).(Online), tersedia:terhadap Pertumbuhan Akar pada StekKayuBerbagaihttp://jurnal.umsu.ac.id, diunduh 8 JuniBatang2016.(HylocereusPutri, I.D.P. 2017. Tahap nalLenteraBio. 2(1): 101-105.Rahman, N., Fitriani, H., Hartati., danThamrin, M., Mardhiyah, A. dan Marpaung,S.E. 2013. Analisis Usahatani :http://jurnal.umsu.ac.id, diunduh 8 Juni2016.Tjitrosoepomo,G.2007.MorfologiHartati, N.S. 2015. Seleksi Ubi KayuTumbuhan. Yogyakarta: Gajah Madaberdasarkan Perbedaan Waktu PanenUniversity Press.Umbi Ubi Jalar (Ipomoea Batatas kUniversitasNusantara PGRI Kediri.dan Inisiasi Kultur In Vitro. MakalahWahyudi. 2009. Karakterisasi Pati Ubi Kayudisajikan dalam Prosiding Seminar(Manihot esculenta Crantz) VarietasNasionalMentega untuk Pembuatan Edible FilmMasyarakatBiodiversitasIndonesia.denganSari, A.P., Indriyani, S., dan Batoro, J. ikasikan.Skripsi.Keragaman Struktur Butir Amilum,TidakSurakarta:Kadar Tepung, dan Clustering DelapanUniversitas Sebelas Maret Surakarta.Taksa Tanaman Berumbu di DesaWidiyanto, J. dan Prabowo, S. A. 2015.Simo Kecamatan Kendal KabupatenPembuatan Tepung Mocaf Dari KetelaNgawi. Jurnal Biotropika. 5(1): 14-21.PohonPadaKelompokTaniSavitri, A.Y., Ardian dan Yuliadi, E. 2014.“Kampung Idiot”Desa KarangpatihanPengaruh Berbagai Perlakuan padaSebagai Upaya Diversifikasi OlahanStek Akar Ubikayu (Manihot esculentaMakanan.SeminarCrantz) Terhadap Pertumbuhan Ubi.UniversitasPGRIJurnal kelitbangan. 2(3): Y.S.,2013.Rani Dwi Andrianti 13.1.01.06.0008FKIP – Pendidikan ://repository.upy.ac.id, diunduh 8Juni 2016.simki.unpkediri.ac.id 7
cm. Posisi amilum yang ditemukan pada umbi ketela pohon yang paling banyak berada pada jaringan korteks dan berkas pengangkut. Seiring bertambahnya waktu semakin banyak amilum yang menempati ruang antar sel. Rendemen umbi yang ditemukan pada umur 90 hst yakni 4,47% sedangkan pada umur 60 hst yaitu 0,28%.