Transcription

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMMENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKANAGAMA ISLAM SISWA DI MTs MUHAMMADIYAH SURAKARTA DANSMP TA’MIRUL ISLAM SURAKARTATAHUN PELAJARAN 2016/2017Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II padaJurusan Magister Pendidikan IslamOlehDEDDY RAMDHANINIM:0100160007PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN ISLAMSEKOLAH PASCASARJANAUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2017 M/ 1438 H

i

ii

iii

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMMENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKANAGAMA ISLAM SISWA DI MTs MUHAMMADIYAH SURAKARTA DANSMP TA’MIRUL ISLAM SURAKARTATAHUN PELAJARAN 2016/2017.ABSTRAKLatar belakang penilitian ini adalah bahwa guru memiliki peran yangpenting dalam pendidikan, peran guru pendidikan agama Islam sangat besarkonstribusinya dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Tujuan penelitian iniadalah mendeskripsikan peran guru pendidikan agama Islam, kesulitan yangdihadapai guru pendidikan agama Islam dalam melaksanakan perannya, upayaguru pendidikan agama Islam mengatasi kesulitan dalam melaksanakanperanannya untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar pendidikan agamaIslam siswa di MTs Muhammadiyah Surakarta dan SMP Ta’mirul IslamSurakarta. Jenis penelitian ini berupa penelitian lapangan dengan analisisdeskriptif kualitatif, dan memakai pendekatan fenomenologi. Metodepengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama: peran guru pendidikanagama Islam di dua sekolah tersebut secara umum tidak memiliki perbedaan yangsignifikan diantaranya yaitu peran guru pendikan agama Islam sebagai motivator,pembimbing, pendidik, demostrator, pengelola kelas, mediator, fasilitator,organisator, supervisor, evaluator. Kedua: Kesulitan yang dihadapi gurupendidikan agama Islam dalam melaksanakan perannya untuk meningkatkanminat dan prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa di kedua sekolahtersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yang pertama faktor keluarga yangkurang kerja sama dengan pihak sekolah dalam pengawasan belajar siswadirumah. Faktor sekolah, kedua sekolah memiliki guru yang belum dapatmemaksimalkan fasilitas sekolah secara sempurna dalam pembelajaran. Faktorsiswa yang sulit diatur, bandel dan membangkang masih banyak didapatkan diMTs Muhammadiyah Surakarta. Ketiga: Upaya yang dilakukan guru pendidikanagama Islam mengatasi kesulitan dalam melaksanakan perannya untukmeningkatkan minat dan prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa di MTsMuhammadiyah Surakarta dan SMP Ta’mirul Islam Surakarta yaitu denganmelakukan berbagai cara diantaranya yaitu bimbingan guru, menghubungi kelurgasiswa, pembinaan guru serta memberikan ganjaran dan hukuman pada siswa.Kata kunci: peran; guru pendidikan agama Islam; minat; prestasiABSTRACTThe background of this research is that teachers have an important rolein education, the role of Islamic religious education teachers are very largecontributionin the implementation of the learning process. The purpose of thisstudy was to describe the role of the teacher of Islamic education, the difficultiesare faced by teachers of Islamic religious education in carrying out its role, theefforts of teachers of Islamic religious education to overcome difficulties in1

carrying out its role to encourage and increase learning achievement of Islamicreligious education of students in MTs Muhammadiyah Surakarta and junior hightschool Ta' mirul Islam Surakarta. This research type is field research withqualitative descriptive analysis, and wearing a phenomenological approach. Datawere collected by interview, observation and documentation.The results showed that the First: the role of teachers of Islamiceducation at the two schools are generally don’t have significant difference amongthem is the role of the teacher from the education of Islam as a motivator, mentor,educator, demostrator, manager classes, mediator, facilitator , organizer,supervisor, evaluator. Second: The difficulties are faced by the Islamic religiouseducation teachers in carrying out its role to encourage and increase learningachievement of Islamic religious education students at both schools is caused byseveral factors, the first factor of the average family cooperation with the schoolunder the supervision of student learning at home. School factors, both schoolshave teachers who have not been able to maximize the school's facilities areperfect in learning, infrastructures and facilities at MTs Muhammadiyah Surakartainadequate while in junior hight school Ta'mirul Islam Surakarta is sufficient.Student factors are unruly, stubborn and rebellious they are abundantedat MTsMuhammadiyah Surakarta, whereas at junior hight school Ta'mirul IslamSurakarta already held a screening process of new students so that it is rare. Third:The efforts of Islamic religious education teachers overcome the difficulties inperforming its role to encourage and increase learning achievement of Islamicreligious education students at MTs Muhammadiyah Surakarta and junior hightschool Ta'mirul Islam Surakarta by performing a variety of ways among which arethe guidance of teachers, students contacted ancestry, coaching teachers andreward and punishment on students.Keyword: role; islamic religious education teachers; interest; achievement1. PENDAHULUANPendidikan adalah segala jenis pengalaman kehidupan yangmendorong timbulnya minat belajar untuk mengetahui dan mengerjakansesuatu yang telah diketahui itu. Bahkan pendidikan berlangsung sepanjangzaman (life long education). Artinya sejak lahir sampai pada harikematianseluruh kegiatan manusia adalah kegiatan pendidikan.1 Pendidikanmerupakan wahana yang tepat untuk mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa serta mengarahkan manusia untuk hidup1Anwar, Pendidikan Kecakapan Hidup, (Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 43.2

mandiri, kreatif, demokratis, bertanggung jawab, beriman dan bertakwakepada Allah SWT.Minat memiliki pengaruh yang besar terhadap aktitivitas belajarmengajar. Jika peserta didik berminat terhadap mata pelajaran khususnyamata pelajaran pendidikan agama Islam, maka dengan secara otomatis siswaakan mempelajari pendidikan agama Islam dengan penuh kesungguhanseperti merasa senang dalam mengikuti pelajaran, semangat dan rajinbelajar,dan bahkan dapat menemukan kesulitan-kesulitan dalam prosesbelajar karena adanya daya tarik dan motivasi yang diperoleh denganmempelajari pendidikan agama Islam. Proses belajar akan berjalan denganlancar apabila disertai dengan minat. Berdasarkan hasil penelitian psikologimenunjukkan bahwa kurangnya minat belajar dapat mengakibatkankurangnya rasa ketertarikan pada suatu bidang tertentu, bahkan dapatmelahirkan sikap penolakan kepada guru.2Berlandaskan faktor di atas, guru mempunyai peran sangat penting.Sebab guru adalah Key Person dalam kelas. Peran guru pendidikan agamaIslam sangat besar konstribusinya dalam pelaksanaan proses pembelajarn didalam kelas, setidaknya akan membentuk sikap siswa dalam belajar, danuntuk guru sendiri sebagai alat untuk mencapai tujuan pelajaran.Keberhasilan dalam proses pembelajaran merupakan suatu harapan, baik gurumaupun siswa. Salah satu faktor yang dijadikan ukuran keberhasilan dalamproses pembelajaran adalah perubahan perilaku siswa dalam wujud prestasibelajar yang tinggi.Fenomena kurangnya pemahaman guru terhadap peran-perannya perlumendapat perhatian dalam sistem pendidikan Indonesia pada umumnya danpendidikan Islam khususnya, karena pendidikan agama Islam turut berperandalam sistem pendidikan nasional. Terlebih guru agama yang dalam hal inimerupakan guru pendidikan agama Islam yang masih dipercaya masyarakatmampu memberikan landasan hidup dan nilai-nilai moral agar anak-anaknya2Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,2003), hlm. 99.3

tidak mudah tersesat dalam arus globalisasi dengan memberikan pendidikandari segi normatif dan terapan dari agama Islam.Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhammadiyah Surakarta merupakansekolah yang berbasis Islam yang berada di bawah naungan KementerianAgama. Madrasah ini telah memiliki lima guru dalam mata pelajaranpendidikan agama Islam. Kelima guru pendidikan agama Islam dari latarbelakang pendidikan yang telah mereka lalui, telah sesuai dengan profesiyang mereka ampu sekarang. Adapun para siswanya memiliki latar belakangyang berbeda-beda. Kebanyakan siswanya bersal dari keluarga menengahkebawahkarena desakan ekonomi maka orang tua sibuk bekerja untukmencari nafkah, sehingga anak-anak mereka kurang kasih sayang dan kurangperhatian akan pentingnya pendidikan terkhususnya pendidikan agama Islambahkan dari data yang ada ada beberapa siswa ada yang bercerai dan brokenhome dan anaknya dititipkan kepada saudaranya. Sementara lingkungannyasiswa rata-rata berasal dari daerah pinggiran dan juga merupakan siswa yangtidak diterimah di SMP Negeri.Berdasarkan dari latar belakang keluarga siswa yang yang menegahkebawah dan dari lingkungan pinggiran yang masih dikatakah jauh akanpentingnya pendidikan terutama pendidikan agama Islam karena sekolah MTsMuhammadiayah Surakarta dikelilingi oleh kebanyakan masyarakat cina dankristen sehingga tingkat pemahaman dan penguasaan pendidikan agama Islamserta minat dan motivasi belajarnya masih dikatakan kurang, Sehinggamenyebabkan menurunya prestasi akademik siswa dengan dibuktikan denganperingkat UN Sesurakarta, MTs Muhammadiayah Surakarta berada padaperingkat ke tiga dari bawah. Untuk itu guru terutama guru pendidikan agamaIslam dituntut untuk berperan lebih aktif, intensif dan bukan hanya berperansebagai pengajar.3Kemudian kesenjangan yang lain adalah masih kurang minat siswaterhadap pelajaran pendidikan agama Islam, terdapat beberapa siswa mereka3Wawancara dengan Bapak Sumarman, S.Ag. M.Ag Kepala sekolah Mts MuhammadiyahSurakarta, pada hari selasa tanggal 20 September 2016, pukul 10.00 WIB.4

mengikuti pelajaran hanya sekedar tuntutan dari sekolah, dan siswa jugamasih banyak yang belum lancar membaca Al-Qur’an, dan untuk prestasi darihasil ujian masih terdapat siswa yang mendapatkan nilai di bawah standarKKM sehingga siswa harus mengikuti remidi.4SMP Ta’mirul Islam Surakarta berdiri sejak tahun 1968 di bawahnaungan yayasan Ta’mirul masjid tegalsari Surakarta. Adapun untuksiswanya memiliki latar belakang yang berbeda-beda juga seperti halnyasekolah swasta yang lain yakni berasal dari kalangan menengah kebawah danmerupakan siswa yang tidak diterimah disekolah SMP Negeri. Ketika kalaitu SMP Ta’mirul Islam Surakarta mendapatkan pringkat 88 dari 92 sekolahSMP sesurakarta dikarenakan siswa –siswanya masih kurang disiplin, kurangtertib, dan kurang bersungguh-sungguh dalam belajar, dan dari guru-gurunyamasih kurang kreatif dan bersungguh-sungguh. Sehingga SMP Ta’mirulIslam Surakarta mengadakan revolusi guru harus mengajar dengan baikdalam arti guru tidak diganti ataupun muridnya tidak dikeluarkan, danakhirnya sekolah tersebut mulai terkelolah dengan baik. Oleh sebab itulahpada saat ini SMP Ta’mirul Islam Surakarta mendapatkan pringkat ke 39.5Berdasarkan kenyataan tersebut, penulis tertarik untuk mengadakanpenelitian tentang peran guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkanminat dan prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa di MTsMuhammadiyah Surakarta dan SMP Ta’mirul Islam Surakarta, denganharapan penelitian ini dapat memberikan konstribusi bagi perkembangan MTsMuhammadiyah Surakarta dan SMP Ta’mirul Islam Surakarta terutamadalam meningkatkan mutu dan prestasi belajar pendidikan agama IslamSlamet Susilo, (UMS, 2013) dalam tesisnya yang berjudul “StrategiGuru Pendidikan Gama Islam dalam Meningkatkan Religiusitas Siswa diSMA Negeri 3 Yogyakarta”, menyebutkan bahwa strategi dalam peningkatanreligiusitas siswa diantaranya adalah mengembangkan pembelajaran agama4Wawancara dengan Bapak Zaenal, S.Pd, guru mata pelajaran fiqih dah tahfiz, Pada hariSelasa tanggal 20 September 2016, pukul 13.00 WIB.5Wawancara dengan Bapak Drs. Bandung Gunaidi Kepala Sekolah, pada hari kamistanggal 22 September 2016, pukul 13.10 WIB.5

melalui kegiatan keagamaan (mentoring, kajian keputrian,kegiatan romadhan,idul adha, belajar Al-Qur’an), membentuk seksi kerohanian Islam sebagaiujung tombak dalam kegiatan keagamaan di sekolah yang mana guru agamamemposisikan dirinya sebagai pembimbing dan fasilitator.Sunu Prasetyo Nugroho, (UMS, 2014) dalam tesisnya yang berjudul“Peran Guru Agama Islam dalam mengatasi kenakalan siswa (Studi MultiKasus di SMP Nurul Islam dan SMP Muhammadiyah 9 Ngemplak)berdasarkan hasil penelitiannya bahwa bentuk kenakalan siswa di SMP NurulIslam dan SMP Muhammadiyah 9 Ngemplak diantaranya adalah tidak masuktanpa keterangan, merokok, tidak mengerjakan PR, datang ke sekolahterlambat, ramai ketika dijelaskan oleh guru, berkelahi, kurang disiplin dalamberpakaian, menyontek ketika ujian, pacaran, melawan guru, melihat vidioporno, mentato tangan, minum-minuman keras, asusila, main kartu waktupelajaran kosong.Rumusan Masalah pada penelitian ini adalah: 1). Bagaimana peranguru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan minat dan prestasi belajarpendidikan agama Islam siswa di MTs Muhammadiyah Surakarta dan SMPTa’mirul Islam Surakarta? 2). Bagaimana kesulitan yang dihadapai gurupendidikan agama Islam dalam melaksanakan perannya untuk meningkatkanminat dan prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa di MTsMuhammadiyah Surakarta dan SMP Ta’mirul Islam Surakarta? 3).Bagaimana upaya guru pendidikan agama Islam mengatasi kesulitan dalammelaksanakan perannya untuk meningkatkan minat dan prestasi belajarpendidikan agama Islam siswa di MTs Muhammadiyah Surakarta dan SMPTa’mirul Islam Surakarta?Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peran guru pendidikanagama Islam, kesulitan yang dihadapai guru pendidikan agama Islam dalammelaksanakan perannya, upaya guru pendidikan agama Islammengatasikesulitan dalam melaksanakan peranannya untuk meningkatkan minat danprestasi belajar pendidikan agama Islam siswa di MTs MuhammadiyahSurakarta dan SMP Ta’mirul Islam Surakarta.6

2. METODE PENELITIANPenelitian ini termasuk penelitian lapangan, pendekatan penelitian yangdigunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan phenomenologis yaitumendekati secara mendalamsuatu fenomena (peristiwa-kejadian-fakta) yangmenyita perhatian masyarakat luas karena keunikan dan kedahsyatanfenomena tersebut mempengaruhi masyarakat. 6Obyekpenelitian yang akan diteliti adalah MTs MuhammadiayhSurakarta dan SMP Ta’mirul Islam Surakarta yang keduanya merupakanlembaga pendidikan Islam. Adapun subyek penelitian yang akan diteliti adalahguru pendidikan agama Islam, kepala sekolah, dan siswa serta pihak-pihakyang terlibat dalam upaya mengatasi kesulitan dalam melaksanakan perannyasebagai guru dalam rangka meningkatkan minat dan presatsi belajarpendidikan agama Islam di MTs Muhammadiyah Surakarta dan SMPTa’mirul Islam Surakarta. Metode pengumpulan data yang digunakan dalampenelitian ini adalah: Metode wawancara, metode observasi dan dokumentasi.Analisa data untuk menganalisa data yang diperoleh dari hasilpenelitian, digunakan teknik dengan menelaah seluruh data, reduksi data,penyajian data, mengategorisasi pemeriksaan keabsahan data dan yangterakhir penafsiran data. Setelah data terkumpul maka peneliti akan menarikkesimpulan yang berkaitan dengan data yang diperoleh. Dalam hal inidigunakan kerangka berfikir induktif. 73. HASIL DAN PEMBAHASAN3.1 Peran Guru Pendidikan Agama IslamGuru guru pendidikan agama Islam di MTs MuhammadiayahSurakarta memberikan motivasi belajar kepada peserta didiknya denganterus menerus setiap masuk kelas dengan memberlakukan setiap guruuntuk menggunakan waktu beberapa menit untuk mengevaluasi siswa dan6Sudarno Shobron. dkk, Pedoman Penelitian Tesis, (Surakarta: Sekolah Pasca SarjanaUMS Surakarta, 2015), hlm. 15.7Sugiono, Metodologi Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabet, 2007). hlm. 62.7

memotivasi. Peranan serupa juga dilakukan oleh guru pendidikan agamaIslam di SMP Ta’mirul Islam Surakarta dengan memberikan motivasikepada peserta didik dengan menggunakan waktu beberapa menit untukmemotivasinya dan mengevaluasi peserta didik dan selalu memberikanmotivasi baik itu motivasi dalam belajar maupun motivasi dalammeningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt seperti mengerjakan sholatdhuha. Hal ini sesuai dengan teori dari Djamarah bahwa peran gurupendidikan agama Islam sebagai motivator yaitu guru hendaknya dapatmendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar.Guru pendidikan agama Islam di MTs Muhammadiyah Surakartadalam membimbing peserta didik lebih menfokuskan kepada terbentuknyakarakter siswa agar lebih dewasa. Guru pendidikan agama Islam di SMPTa’mirul Islam Surakarta dalam membimbing lebih menekankan kepadanilai pembentukan karakter, akhlak serta sikap peserta didik, sepertimenunjukkan akhlak yang baik. Penjelasan tersebut sesuai dengan teoriDjamarah dan Zakiah bahwa kehadiran guru di sekolah adalah untukmembimbing anak didik menjadi manusia dewasa yang cakap.Guru pendidikan agama Islam di MTs Muhammadiyah Surakartatidak hanya sebatas mengajar didalam kelas saja tetapi mendidik pesertadidik dikarenakan juga MTs Muhammadiyah surakarta menerapkan sistemFull Day School. Sedangkan peran sebagai pendidik yang dilakukan olehguru pendidikan agama Islam di SMP Ta’mirul Islam Surakarta jugamendidik peserta didiknya dengan cara pembiasaan prilaku yang baikdengan cara guru memberikan dan menunjukkan sikap dan prilku yangbaik kemudian dalam proses pembelajaran. Hal yang demikian itu sesuaidengan teori yang dikemukakan oleh Sardiman tentang peran gurupendidikan agama Islam sebagai pendidik yakni mengembangkankepribadian siswa serta membina budi pekerti.Guru pendidikan agama Islam di MTs Muhammadiyah Surakartamendemonstrasikan dengan cara menggunakan metode pembelajaran yangbaik seperti metode activ learning dengan cara memperagakan dan8

mempraktekkan apa yang telah diajarkan secara didaktis. Pernyataanserupa juga disampaikan oleh guru pendidikan agama Islam di SMPTa’mirul Islam surakarta juga mendomestrasikan materi pembelajaranseperti pelajaran fiqih memperagakan tata cara tayammum, adsan, wudhu,sholat. Hal ini senada dengan apa yang dikemukakan oleh Djamarahtentang peran guru pendidikan agama Islam sebagai demonstrator bahwadalam interaksi edukatif, tidak semua bahan pelajaran dapat anak didikpahami.Guru pendidikan agama Islam di MTs Muhammadiyah Surakartamelakukan pengelolaan kelas agar berjalan dengan baik dan tidakmenghambat dalam proses pembelajaran dengan memerintakan pesertadidik untuk selalu disiplin seperti merapikan tempat duduk, mengecekkebersihan kelas. Pernyataan serupa juga disampaikan oleh gurupendidikan agama Islam di SMP Ta’mirul Islam Surakarta bahwa gurupendidikan agama Islam mengelola kelas dengan baik agar proses belajarmengajar dapat berjalan dengan lancar seperti memperhatikan dan menatasiswa dikelas. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Djamarahmengenai peran guru pendidikan agama Islam sebagai pengelola kelasyakni guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik.Guru pendidikan agama Islam di MTs Muhammadiyah Surakartatelah berusaha memanfaatkan dan menggunakan media pembelajaran yangada disekolah seperti media audio yakni rekaman suara serta media visualseperti LCD, Leptop.Peran yang sama juga dilakukan oleh gurupendidikan agama Islam di SMP Ta’mirul Islam Surakarta sebagaimediator yakni mengoperasikan dan menggunakan berbagai macam mediadiataranya media visual, LCD, Leptop dengan menonton vidio ataumendengar sesuai dengan materi pembelajaran. Hal ini sesuai dengan apayang dijelaskan oleh Djamarah mengenai peran guru pendidikan agamaIslam sebagai mediator yaitu guru hendaknya memiliki pengetahuan danpemahaman yang cukup tentang media pendidikan dalam berbagai bentukdan jenisnya, baik media nonmaterial maupun materiil.9

Djamarah menjelaskan dalam teorinya tentang peran gurupendidikan agama Islam sebagai fasilitator yaitu guru pendidikan agamaIslam hendaknya dapat menjadikan fasilitas yang memungkinkankemudahan kegiatan belajar anak didik. Hal yang demikian itu sesuaidengan yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam di MTsMuhammadiayah Surakarta dan SMP Ta’mirul Islam Surakarta bahwaguru pendidikan agama Islam memfasilitasikan peserta didik dalam prosespembelajaran agar suasana belajar tidak menoton dan dapat berjalandengan efektif dan efisien. Hal yang sama juga dilakukan oleh gurupendidikan agama Islam di SMP Ta’mirul Islam Surakarta memberikanfasilitas kepada peserta didik dengan membuat gambar-gambar, atautulisan-tulisan yang menarik.Guru pendidikan agama Islam di MTs Muhammadiyah Surakartamegorganisasikan dengan menyusun dan membuat jadwal kegiatanterutama kegiatan- kegiatan keislama. Begitu juga guru pendidikan agamaIslam di SMP Ta’mirul islam surakarta, guru agama di SMP Ta’mirulIslam secara umum bertanggung jawab atas semua kegiatan-kegaiatankeagamaan. Hal yang telah dijelaskan diatas sesuai dengan teori Djamarahperan guru pendidikan agama Islam sebagai organisator bahwa gurusebagai organisator, merupakan sisi lain dari peranan yang diperlukan dariguru. Dalam bidag ini guru memiliki kegiatan pengelolaan kegiatanakademik, menyusun tata tertib sekolah, menyusun kalender akademik,dan sebagainya. Semuanya diorganisasikan, sehingga dapat mencapaiefektivitas dan efisiensi dalam belajar pada diri anak didik.Guru pendidikan agama Islam di MTs Muhammadiyah Surakartamensupervisi, mengawasi dan memantau kegiatan belajar mengajarpeserta didiknya Hal ini juga sama halnya dengan apa yang dilakukan olehguru pendidikan agama Islam di SMP Ta’mirul Islam Surakarta yaitusemua kegiatan pembelajaran siswa baik disekolah maupun diluar sekolahdisupervisi oleh guru pendidikan agama Islam seperti selalu mengontrolsiswa dalam proses pembelajaran. Penjelasan tersebut sesuai dengan teoti10

dari Dajamarah, Cece Wijaya tentang peran guru pendidikan agama Islamsebagai supervisor, yakni guru pendidikan agama Islam hendaknya dapatmembantu, memperbaiki, dan menilai secara kritis terhadap prosespengajaran.Guru pendidikan agama Islam di MTs Muhammadiyah Surakartamelakukan evaluasi terhadap peserta didik tidak hanya dari segi nilai hasiltes akademik, kognitif saja akan tetapi juga dari ranah afektif, sertakepribadian dan karakter akhlak peserta didik. Hal yang sama jugadilakukan oleh guru pendidikan agama Islam di SMP Ta’mirul IslamSurakarta dengan memberikan evaluasi kepada peserta lebih menfokuskankepada nilai karakter yang dimiliki oleh peserta didik. Hal yang dijelaskandiatas sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Djamarah tentang peranguru sebagai evaluator, sebagai evaluator guru dituntut untuk menjadiseorang evaluator yang baik dan jujur, dengan memberikan penilaian yangmenyentuh aspek ekstrinsik dan intrinsik.3.2 Kesulitan Guru Pendidikan Agama IslamKeberhasilan guru pendidikan agama Islam dalam melaksanakanperannya secara umum dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor interenmeliputi faktor kesehatan, cacat tubuh, inteligensi, perhatian, minat, bakat,motif, kematangan, kesiapan. Faktor ekstern meliputi keluarga, sekolah,masyarakat. Hilangnya faktor yang mendukung dalam keberhasilan peranguru pendiidkan agama Islam diatas akan menimbulkan banyak kesulitan,hal tersebut dialami di MTs Muhammadiyah Surakarta dan SMP Ta’mirulIslam Surakarta diantaranya yaitu faktor keluarga, siswa, sekolah.Pernyataan diatas tersebut ada di bab III. Hal tersebut diatas sependapatdengan teori dari Slameto yang menyatakan bahwa kesulitan yang dialamioleh guru disebabkan oleh faktor intern meliputi jasmani, intelegensi,perhatian, minat, bakat, motif dan eksteren meliput kelurga seperti caraorang tua mendidik relasi antara anggota keluarga, suasana rumah,keadaan ekonomi keluargapengertian orang tua. Faktor sekolah seperti11

metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, alat pelajaran,waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metodebelajar, tugas rumah. Dan lingkungan masyarakat.3.3 Upaya Guru Pendidikan Agama IslamUpaya yang dilakukan guru pendidikan agama Islam mengatasikesulitan dalam melaksanakan perannya untuk meningkatkan minat danprestasi belajar pendidikan agama Islam siswa di MTs MuhammadiyahSurakarta dan SMP Ta’mirul Islam Surakarta diantaranya adalahbimbingan guru seperti membimbing siswa yang kurang semangat sertaprestasinya menurun serta sikap dan akhlaknya, menghubungi keluargasiswa dengan menelepon dan berkunjung kerumah orang tua siswa,pembinaan guru seperti mengikuti berbagai macam pelatihan, MGMP,seminar, workshop. serta memberikan ganjaran dan hukuman pada siswaseperti pemberian tugas ilmiah yakni menghafal surat-surat pendek, kosakata bahasa Arab dan Inggris dan menyapu halaman sekoilah. Pernyataandiatas tersebut ada di bab III. Hal tersebut sesuai dengan teori daribeberapa ahli yaitu: Nasution, Winarko, Ngalim Purwanto.4. PENUTUP4.1 SimpulanBerdasarkan temuan-temuan yang telah dipaparkan pada bab-babsebelumya, maka penelitian tentang peran guru pendidikan agama Islamdalam meningkatkan minat dan prestasi belajar pendidikan agamaIslam diMTs Muhammadiyah Surakarta dan SMP Ta’mirul Islam Surakarta, dapatdisimpulkan bahwa Pertama: Peran guru pendidikan agama Islam di duasekolah tersebut secara umum tidak memiliki perbedaan yang signifikandiantaranya yaitu peran guru pendikan agama Islam sebagai motivator,pembimbing, pendidik, demostrator, pengelola kelas, mediator, fasilitator,organisator, supervisor, evaluator. Kedua: Kesulitan yang dihadapi ntukmeningkatkan minat dan prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa di12

kedua sekolah tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yang pertamafaktor keluarga yang kurang kerja sama dengan pihak sekolah dalampengawasan belajar siswa dirumah. Faktor sekolah, kedua sekolahmemiliki guru yang belum dapat memaksimalkan fasilitas sekolah adiMTsMuhammadiyah Surakarta belum memadai sedangkan di SMP Ta’mirulIslam Surakarta sudah cukup memadai. Faktor siswa yang sulit MTsMuhammadiyah Surakarta, sedangkan di SMP Ta’mirul Islam Surakartasudah mengadakan proses penyaringan siswa baru sehingga hal tersebutjarang ditemukan. Ketiga: Upaya yang dilakukan guru pendidikan agamaIslam dalam mengatasi kesulitannya di MTs Muhammadiyah Surakartadan SMP Ta’mirul Islam Surakarta adalah dengan melakukan berbagaicara diantaranya yaitu bimbingan guru seperti membimbing siswa yangkurang semangat dan minat dalam belajar serta prestasinya menurun dansikap akhlaknya yang kurang baik, menghubungi kelurga siswa sepertiberkunjung kerumah siswa, mengecek dan menyelidiki orang tua materipembelajaran, pembinaan guru seperti mengikuti berbagai macampelatihan, MGMP, seminar, workshop. serta memberikan ganjaran sepertipujian, penghormatan, penghargaan berupa hadiah peralatan sekolah,adapun hukuman seperti pemberian tugas ilmiah yakni menghafal suratsurat pendek, kosa kata bahasa Arab dan Inggris dan menyapu halamansekolah.4.2 SaranMemperhatikan hasil temuan dalam penelitian tentang peran peranguru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan minat dan prestasibelajar pendidikan agama Islam siswa di MTs Muhammadiyah Surakartadan SMP Ta’mirul Islam Surakarta, maka dapat diberikan saran-saransebagai berikut:13

1. Bagi Kepala Sekolaha. Diharapkan untuk selalu menciptakan inovasi-inovasi baru, nmeningkatkan sumber daya manusia, sarana dan prasana sekolah.Oleh karena itu kepala sekolah memperbanyak peluang untukmengadakan kerja sama dengan instansi-intansi, orang tua siswa,masyarakat, yang dapat membantu kemajuan sekolah.b. Menyediakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan guru dalammelaksanakan pembelajaran yang inovatif kreatif sehingga pesertadidik tidak bosan dalam pembelajaran dan dapat meningkatkanminat dan prestasi belajar siswa.2. Bagi guru pendidikan Agama Islama. ningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Serta selaluberinovasi dalam proses pembelajaran, sehingga nantinya siswaakan dapat lebih termotivasi dalam belajarnya dan dapatmeningkatkan prestasinya.b. Selalu berusaha untuk meningkatkan kompetensi guru pendidikanagama Islam yang harus dimiliki terutama kompetensi pedagogik,karena masih ada sebagian guru yang belum mempersiapkanperangkat pembelajaran dengan baik.c. Diusahakan guru menggunakan metode aktive learning dalampembelajaran supaya siswa tidak merasa bosan dan menghindaripenggunaan metode ceramah interaktif dalam pembelajaran dikelas.d. rofesinalisme seperti pelatihan, worksop, pelatihan pembelajaranagar dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi disekolah. Serta menerapkan metode pembelajaran efektif dalammengajar agar proses belajar mengajar menyenangkan.14

3. Bagi Siswaa. Berusaha untuk selalu menumbuhkan kesadaran pada diri sendiriuntuk disiplin dalam belajar serta selalu giat menuntut ilmu agamabaik disekolah maupun diluar sekolah, karena menuntut ilmu tidakhanya diperoleh dari lingkungan sekolah saja, akan tetapi bisa darimana saja.b. Untuk selalu tingkatkan minat belajar pada semua mata pelajarankhususnya pada pembelajaran pendidikan agama Islam, karenadengan meningkatkan minat belajar maka secara otomatis akanmingkatkan pula prestasi belajar siswa.4. Bagi Peneliti LainBagi peneliti lain yang tertarik pada fokus yang sama atauserupa, hendaknya dapat mengembangkan penelitian ini karena padadasarnya masih terdapat banyak upaya-upaya serta solusi yang lainuntuk mengatasi kesulitan guru dalam melaksanaka perannya dalamrangka meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.15

DAFTAR PUSTAKADaradjat , Zakiah. 2011. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam Jakarta: BumiAksara.Djamarah, Syaiful Bahri. 1991. Prestasi Belajar dan Kompetensi G

Berlandaskan faktor di atas, guru mempunyai peran sangat penting. Sebab guru adalah Key Person dalam kelas. Peran guru pendidikan agama Islam sangat besar konstribusinya dalam pelaksanaan proses pembelajarn di dalam kelas, setidaknya akan membentuk sikap siswa dalam belajar, dan untuk guru sendiri sebagai alat untuk mencapai tujuan pelajaran.