Transcription

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH NASIONALDalam Rangka Mengikuti “ACTIVE 2016” HMJ AkuntansiUniversitas Sebelas Maret SurakartaKESIAPAN AUDITOR (KAP) DAN AUDITI YANG TERDAFTARDI BURSA EFEK INDONESIA DALAM MENGHADAPIIMPLEMENTASI INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING(ISA)Ditulis oleh:Nindia Destiani AskaAkuntansi/201412103UNIVERSITAS ESA UNGGUL2016i

ii

iii

KATA PENGANTARAssalamu’alaikum Wr. WbAlhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telahmemberikan berbagai nikmat kepada kita baik nikmat iman, islam dan kesehatan.Sholawat serta salam semoga senantiasa kita curahkan kepada Baginda NabiMuhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan semoga kita sebagai umat beliaumendapat syafa’at-Nya di yaumul akhir nanti.Dengan selesainya karya tulis ilmiah ini, penulis mengucapkan terima kasihkepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaianmakalah ini. Pihak yang membantu antara lain:1. Ir. Arief Kusuma Among Praja, MBA sebagai Rektor Universitas EsaUnggul.2. Dr. MF. Arrozi, SE, M.Si, Akt sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Esa Unggul.3. Adrie Putra, SE, MM sebagai Ketua Program Studi Manajemen FakultasEkonomi dan Bisnis Universitas Esa Unggul.4. Ibu Sri Handayani, SE, MM, MAkt selaku dosen pembimbing.5. Kedua Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan secara materildan moril.6. Teman-teman yang telah memberikan motivasi dan semangat untuk lebihbaik dan dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.Dengan demikian, saya sebagai penulis karya tulis ilmiah ini berharapsemoga dapat bermanfaat bagi semua dan menambah pengetahuan. Oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar makalah ini bisamenjadi lebih baik lagi dalam penyusunan karya tulis ilmiah yang akan datang.Penulis mohon maaf atas kekurangan dalam penyusunan makalah ini.Wassalamu’alaikum Wr. Wb.Jakarta, 12 Oktober 2016Penulis,Nindia Destiani Askaiv

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL . iLEMBAR PENGESAHAN . iiLEMBAR ORISINALITAS . iiiKATA PENGANTAR . ivDAFTAR ISI . vABSTRAK . viBAB I PENDAHULUANA.B.C.D.E.Latar Belakang .Identifikasi Masalah .Rumusan Masalah .Tujuan Penulisan .Manfaat Penulisan .12233BAB II TINJAUAN PUSTAKAA.B.C.D.E.Pengertian Audit .Auditor (KAP) .Auditi (Perusahaan) .Implementasi .International Standard on Auditing (ISA).44555BAB III METODE PENELITIAN . 8A.B.C.D.E.F.Model Penelitian .Uji Deskriptif Secara Keseluruhan .Uji Deskriptif Secara Parsial .Uji Hipotesis .Pengumpulan Data .Metode Analisis Data .8999910BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANA.B.C.D.Analisis Komparatif atau Uji Beda .Uji Deskriptif Secara Keseluruhan .Uji Deskriptif Secara Parsial .Pembahasan .13141419DAFTAR PUSTAKA24LAMPIRAN-LAMPIRAN25v

ABSTRAKKESIAPAN AUDITOR (KAP) DAN AUDITI YANGTERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DALAMMENGHADAPI IMPLEMENTASI INTERNATIONALSTANDARD ON AUDITING (ISA)Nindia Destiani AskaUniversitas Esa Unggul, Kota Administrasi Jakarta [email protected] Standards on Auditing (ISA) merupakan standar audit terbaruyang telah diadopsi di Indonesia. Adopsi ini dilakukan pada tanggal 1 Januari 2013sebagai bentuk komitmen atas Statement of Membership Obligation andInternational Federation of Accountants. Auditor (KAP) wajib melakukan auditatas laporan keuangan uditi (client) berdasarkan standar ISA. Aplikasi ISAdiwujudkan melalui revisi terhadap Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).Oleh sebab itu, auditor (KAP) dan auditi (client) harus siap dan mampu menerapkanISA dalam melakukan audit.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan dari auditor (KAP)dan auditi (klien) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam menghadapipenerapan Internasional Standard on Auditing (ISA)Penelitian ini dilakukan pada audito (KAP) dan auditi atau perusahaan yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel yang dilakukanadalah dengan teknik kuota sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dipilihsesuai dengan tujuan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruhAuditor (KAP) di Indonesia dan seluruh auditi yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia pada saat penelitian ini dilakukan. Pengujian penelitian ini yaitumenggunakan uji deskripti secara keseluruhan, uji deskriptif secara parsial, dan ujibeda rata-rata menggunakan uji t.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa auditor (KAP) dan auditi telah siapdan mampu dalam mengimplementasikan ISA serta terdapat perbedaan kesiapandiantara keduanya. Hal ini dinilai dari dimensi-dimensi dari implementasi ISA.Kata Kunci : International Standard on Auditing (ISA), Implementasi, Auditor,Auditi (clients)vi

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPada tanggal 1 Januari 2013, Institute Akuntan Publik Indonesia (IAPI)memutuskan untuk mengadopsi secara penuh International Standars onAuditing. Adopsi ini dilakukan sebagai bagian dari proses untuk memenuhisalah satu butir Statement of Membership Obligation dari InternationalFederation of Accountants yang harus dipatuhi oleh profesi Akuntan Publik diIndonesia. Auditor (KAP) wajib melakukan audit atas laporan keuangan uditi(client) berdasarkan standar ISA. Aplikasi ISA diwujudkan melalui revisiterhadap Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Hal tersebut lammengimplementasikan ISA. (Sumber www.iapi.or.id)Prof. Indra Bastian, MBA. menerangkan kesulitan penerapan ISA diIndonesia. Indra menekankan bahwa ISA memang baik, akan tetapi dibutuhkankondisi-kondisi tertentu agar lebih siap diimplementasikan. Ia menyarankanagar membuat ISA lebih user-friendly untuk Indonesia. "Caranya adalahdengan mengadaptasi, bukan mengadopsi. Di Perancis hanya 20% dari ISAyang diikuti. Sedangkan Indonesia lebih bebas,". Drs. Sugiarto, M.Acc.,MBA., CMA., selaku Ketua Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) FEB UGMmenuturkan pula tentang amat pentingnya pemahaman terhadap ISA ini.Menurutnya, globalisasi menuntut auditor untuk cepat beradaptasi denganstandar internasional. Pengetahuan serta pemahaman terhadap ISA amatpenting tidak hanya bagi praktisi, tapi juga akademisi dan mahasiswa. ISAmenyimpan berbagai kelebihan yang juga menuntut kesiapan dari ugm.ac.id/id/berita.html?start 234).bumerang.(Sumber:Disamping itu, kondisi darimahasiswa program studi akuntansi yang notabennya merupakan calonakuntan publik, sudah selayaknya menyiapkan diri sebelum terjun ke duniakerja. Peran aktif mahasiswa dalam setiap perubahan dapat dilakukan dengan1

setidaknya selalu mengikuti perkembangan yang berhubungan denganprogram studi yang ia tekuni. Namun, di sisi lain keterbatasan pun dialami olehmahasiswa program studi akuntansi, dengan minimnya ketersediaan buku yangmembahas mengenai penerapan standar ISA di Indonesia. Fakta lain yang tidakdapat dipungkiri, penerapan audit berbasis ISA di Indonesia tidaklah mudahdan tidak dapat dilakukan secara instan.Selain itu, terdapat beberapa peningkatan biaya audit sebagai dampakpengimplementasian ISA. Biaya tersebut antara lain: biaya pendidikan danpelatihan, penerbitan kembali pedoman audit yang dipakai KAP, sampai padaopportunity cost karena partner harus mengikuti pelatihan atau memberipelatihan kepada stafnya atau memberi penjelasan kepada kliennya, dan lebihbanyak waktu partner yang dibutuhkan pada setiap perikatannya. Disampingitu, pemerintah kurang berkontribusi dalam menyiapkan tenaga pelatih danpendidiknya.Tentunyasangatdiharapkan segalapersoalanyangberkaitandenganpenerapan standar ISA bisa dapat segera ditemukan jalan asatiperkembangan implementasi standar ISA ini melalui disusunnya rencana yangrealistis dan pelaksanaan nyata. Serta perlu adanya pengkajian dan penelitianterhadap pengukuran kesiapan auditor (KAP) dan auditi dalam menghadapiimplementasi ISA di Indonesia.B. Identifikasi MasalahAdanya implementasi International Standard on Auditing (ISA) diIndonesia, penerapan ISA masih sulit karena terdapat beberapa peningkatanbiaya audit seperti biaya pendidikan dan pelatihan, penerbitan kembalipedoman audit yang dipakai KAP. Disisi lain keterbatasan pun dialami olehmahasiswa program studi akuntansi, dengan minimnya ketersediaan buku yangmembahas mengenai penerapan standar ISA di Indonesia. Selain itu,pemerintah kurang berkontribusi dalam menyiapkan tenaga pelatih danpendidiknya.C. Rumusan MasalahRumusan masalah dalam penulisan ini yaitu:2

1. Bagaimana kesiapan auditor (KAP) dalam menghadapi implementasiISA?2. Bagaimana kesiapan auditi dalam menghadapi implementasi ISA?3. Apakah terdapat perbedaan kesiapan antara auditor (KAP) dan auditidalam menghadapi implementasi ISA?D. Tujuan PenulisanTujuan dari penulisan ini yaitu:1. Untuk mengukur kesiapan auditor (KAP) dalam menghadapiimplementasi ISA.2. Untuk mengukur kesiapan auditi dalam mengimplementasikan ISA.3. Untuk menganalisis perbedaan kesiapan antara auditor (KAP) danauditi dalam menghadapi implementasi ISA.E. Manfaat PenulisanAdapun manfaat dari penulisan ini yaitu:a. Bagi Auditor (KAP)1. Memberikan pengetahuan baru mengenai implementasi ISA padaauditor (KAP) dan auditi.2. Memberikan masukan pentingnya menerapkan audit berstandarinternasional untuk meningkatkan profesional seorang auditor.b. Auditi1. Memberikan pemahaman mengenai implementasi ISA di Indonesia2. Menyadarkan pentingnya mengimplementasikan laporan keuanganyang berstandar internasional.c. Pemerintah1. Berpartisipasi di dunia internasional dalam mengimplementasikan ISA2. Memberikan masukan penyediaan buku dan tenaga pendidik maupunpelatih mengenai implementasi ISA di Indonesia.d. Mahasiswa1. Pentingnya berperan aktif dalam pengimplementasian ISA.2. Sebagai bahan referensi untuk pengkajian lebih lanjut.3

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Pengertian AuditMenurut Arens dan Loebbecke, 2003.Auditing adalah suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan buktitentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yangdilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukandan melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria-kriteria yang telahditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan oleh seorang yang independen dankompeten.Menurut Sukrisno Agoes (2012 ; 4).Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dansistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telahdisusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-buktipendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenaikewajaran laporan keuangan tersebut.Dapat disimpulkan audit adalah suatu pemeriksaan dan pengevaluasian daribahan bukti mengenai informasi yang dapat diukur dan dilakukan secarasistematis oleh seorang yang berkompeten dan independen atau tidak memihakkepada pihak internal dan eksternal dengan tujuan memberikan pendapat ataslaporan keuangan.B. Auditor (Kantor Akuntan Publik)Auditor adalah orang yang memiliki kualifikasi dan kompetensi untukmelakukan audit. Satu orang auditor atau lebih yang melaksanakan suatu auditdisebut tim audit yang terdiri dari Lead Auditor dan Auditor serta TechnicalExperts jika diperlukan. Audit umum atas semua laporan keuangan yang adadi Indonesia dilakukan oleh akuntan publik dalam suatu badan usaha kantorakuntan publik, terkecualiorganisasi milikpemerintah. Selain melakukan auditatas laporan keuangan, KAP juga memberikan jasa lain seperti jasa konsultasi,jasa akuntansi dan jasa perpajakan. Menurut UU No. 5 Tahun 2011 kanotrakuntan publik adalah badan usaha yang didirikan berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan dan mendapatkan zin usaha berdasarkanundang-undang.4

C. Auditi (Perusahaan)Dalam ISO 19011 : 2002 dijelaskan bahwa auditi adalah organisasi yangsedang diaudit. Dalam hal ini organisasi dikaitkan dengan sekelompok orangdan fasilitas. Karena itu semua orang yang berinteraksi dengan auditor disebutsebagai auditees.D. ImplementasiMenurut Nurdin Usman dalam bukunya yang berjudul KonteksImplementasi Berbasis Kurikulum.Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanyamekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatukegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan (Usman,2002:70).Dapat disimpulkan implementasi merupakan suatu proses melaksanakanaktivitas yang terencana untuk mencapai tujuan kegiatan.E. International Standard on Auditing (ISA)International Standards on Auditing adalah suatu standar kompetensi bagiprofesional yang bekerja di bidang auditing. ISA diterbitkan oleh InternationalAuditing and Assurance Standards Boards (IAASB) melalui InternationalFederation of Accountant (IFAC) pada tahun 2009. Dalam aktanyaditulis, “International Standards on Auditing (ISAs) are professionalstandards that deal with the independent auditor's responsibilities whenconducting an audit of financial statements. ISAs contain objectives andrequirements together with application and other explanatory material. Theauditor is required to have an understanding of the entire text of an ISA,including its application and other explanatory material, to understand itsobjectives and to apply its requirements properly”, lebih jelas lagi,auditordiharuskan untuk mengerti ISA, termasuk penerapannya dan isi materinya,serta tujuannya. ISA memperbarui 20 standar lama juga menambah 1 standarbaru.F. Implementasi ISA (International Standard on Auditing)Indonesia mengadopsi ISA sebagai wujud komitmen negara sebagai salahsatu anggota dari G-20 yang mendorong setiap anggotanya untuk5

menggunakan standar profesi internasional. Pengadopsian ISA jugamerupakan bagian dari proses untuk memenuhi salah satu butir Statement ofMembership Obligation dari International Federation of Accountants yangharus dipatuhi oleh profesi Akuntan Publik di Indonesia. Auditor (KAP) wajibmelakukan audit atas laporan keuangan uditi (client) berdasarkan standar ISA.Aplikasi ISA diwujudkan melalui revisi terhadap Standar Profesional AkuntanPublik (SPAP). Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kesiapan dari auditor(KAP) dalam mengimplementasikan ISA.Tabel 2.1Daftar International Standard on AuditingISA/ISQC IReferensiISQC IISA200-299ISA 200ISA 210ISA 220ISA 230ISA 240ISA 250ISA 260ISA 265ISA300-450ISA 300ISA 315ISA 320ISA 330ISA 402ISA 450ISA500-580ISA 500ISA 501ISA 505ISA 510StandarPengendalian mutu untuk perusahaan yang melakukan auditdan rivew laporan keuangan, dan jaminan lainnya dan jasaterkait.Prinsip-prinsip umum dan tanggung jawabTujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan AuditBerdasarkan Standar Internasional tentang AuditingPersetujuan atas ketentuan perikatan auditPengendalian mutu untuk audit atas laporan keuanganDokumentasi auditTanggung jawab auditor terkait dengan kecurangan dalam suatuaudit laporan keuanganPertimbangan atas peraturan perundang-undangan dalam auditlaporan keuanganKomunikasi dengan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelolaPengkomunikasian defisiensi dalam pengendalian internal kepadapihak yang bertanggungjawab atas tata kelola dan manajemen.Penilaian risiko dan respons terhadap risiko yang telah dinilaiPerencanaan suatu audit atas laporan keuanganPengidentifikasian dan penilaian risiko salah saji material melaluipemahaman atas entitas dan lingkungannyaMaterialitas dalam perencanaan dan pelaksanaan auditRespons auditor terhadap risiko yang telah dinilaiPertimbangan audit terkait dengan entitas yang menggunakan suatuorganisasi jasaPengevaluasian atas salah saji yang diidentifiksi selama auditBukti AuditBukti auditBukti audit dengan pertimbangan spesifikasi atau unsur pilihanKonfirmasi eksternalPerikatan audit tahun pertama - saldo awal6

ISA 520ISA 530ISA 540ISA 550ISA 560ISA 570ISA 580ISA600-620ISA 600ISA 610ISA 620ISA700-720ISA 700ISA 705ISA 706ISA 710ISA 720ISA800-810ISA 800ISA 805ISA 810Prosedur analistisSampling auditAudit atas estimasi akuntansi, termasuk estimasi akuntansi nilaiwajar, dan pengungkapan yang bersangkutanPihak relasiPeristiwa kemudianKelangsungan usahaRepresentasi tertulisPenggunaan pekerjaan pihak lainPertimbangan khusus berkaitan dengan audit atas laporan keuangangrup termasuk pekerjaan auditor komponenMenggunakan pekerjaan auditor internalMeggunakan pekerjaan seorang pakar auditorKesimpulan Audit dan PelaporanPerumusan suatu opini dan pelaporan atas laporan keuanganModifikasi terhadap opini dalam laporan auditor independenParagraf penekanan suatu hal dan paragraf hal lain dalam laporankeuangan komparatifInformasi komparatif yang berkaitan dengan angka korespondensidan laporan keuangan komparatifAuditor bertanggung jawab atas informasi lain dalam dokumenyang berisi laporan keuangan auditanArea-area khususPertimbangan khusus mengenai audit atas laporan keuangan yangdisusun dengan kerangka bertujuan khususPertimbangan khusus mengenai audit atas laporan keuangantunggal dan unsur, akun atau pos spesifikasi dalam suatu laporankeuanganPerikatan untuk melaporkan ikhtisar laporan keuanganStandar Perikatan ReviewPerikatan untuk melaporkan ikhtisar laporan keuanganStandarPerikatanReview 2400StandarReview atas informasi keuangan interim yang dilaksanakan olehperikatanauditor independen entitasReview 2410Sumber: Audit Berbasis ISA, Tuanakotta (2013) & IAPI7

BAB IIIMETODE PENULISANA. Model PenelitianModel penelitian ini adalah berdasarkan fenomena yang sedang diteliti,sesuai dengan judul “Kesiapan Auditor (KAP) dan Auditi yang terdaftar di BEIdalam Menghadapi Implementasi International Standard on Auditing (ISA)”.dapat dijelaskan bahwa Implementasi ISA dengan enam dimensi yaitu prinsipprinsip umum dan tanggung jawab, penilaian risiko dan respons terhadaprisiko yang telah dinilai, bukti audit, pengunaan pekerja pihak lain,kesimpulan audit dan pelaporan, dan area-area khusus memiliki pengaruhterhadap kesiapan auditor (KAP) dan auditi. Berikut ini adalah paradigmayang dapat digambarkan dalam penelitian ini:Uji BedaPrinsip-Prinsipdan TanggungJawabPenilaian Risiko danRespons terhadapRisiko yang telahDinilaiPrinsip-Prinsipdan TanggungJawabAuditor(KAP)AuditiBukti AuditBukti AuditPenggunaanPekerja PihakLainPenilaian Risiko danRespons terhadapRisiko yang gunaanPekerja PihakLainKesimpulanAudit danPelaporanKesimpulanAudit danPelaporanArea-AreaKhususArea-AreaKhususGambar 3.1 Model Penelitian8

B. Uji Deskriptif Secara KeseluruhanUji deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran yang utuhmengenai karakteristik obyek penelitian. Dalam hai ini akan menggambarkanrata-rata kesiapan implementasi ISA pada auditor (KAP) dan auditi. Rata-rata(mean) adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-ratadari kelompok tersebut.C. Uji Deskriptif Secara ParsialUji deskriptif secara parsial ini menjelaskan nilai rata-rat perdimensikesiapan implementasi ISA pada auditor (KAP) dan auditi.D. Uji HipotesisPengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji beda rata-rataantara dua buah data, yaitu tingkat kesiapan implementasi ISA pada auditordan auditi. Alat yang digunakan untuk menganalisis uji beda rata-rata iniadalah uji statistik parametrik, dalam hal ini adalah pengujian perbedaan ratarata dua sample saling bebas. Pengujian dibantu dengan menggunakan alatstatistik uji t. Dikatakan berbeda secara signifikan jika nilai signifikansi padauji beda tersebut adalah kurang dari 0,05.Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:H1: Terdapat perbedaan kesiapan antara auditor (KAP) dan auditi dalammenghadapi implementasi Intenational Standard on Auditing (ISA).E. Pengumpulan DataTeknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah dengan teknik kuotasampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dipilih sesuai dengan tujuanpenelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Auditor (KAP) diIndonesia dan seluruh auditi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada saatpenelitian ini dilakukan. Untuk lebih mempermudah dalam penentuanresponden sesuai dengan tujuan penelitian untuk mengukur kesiapan Audior(KAP) dan Auditi dalam menghadapi implementasi International Standard onAuditing (ISA). Menurut Sri Rahayu (2004) mengutip pendapat Rostoememberikan panduan untuk menentukan ukuran sampel, adalah bahwa jikasampel akan dipecah-pecah menjadi beberapa bagian, maka ukuran sampelminimal adalah 30. Berdasarkan panduan tersebut, maka dalam penelitian ini9

menggunakan sampel sebanyak 15 sampel untuk Auditor (KAP) dan 15 sampeluntuk Auditi dengan kriteria responden adalah auditor yang ada di KAP dansudah pernah mengaudit perusahaan Go Public atau yang terdaftar di BursaEfek Indonesia dan auditi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.F. Metode Analisis DataLangkah-langkah metode analisis data adalah sebagai berikut :1.Uji Beda Rata-RataPengertian Analisis komparatif atau analisis komparasi atau ujibeda adalah bentuk analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaandiantara dua kelompok data (variabel) atau lebih. Analisis komparatif atauuji perbedaan ini sering disebut uji signifikansi. Terdapat dua jeniskomparatif, yaitu komparatif antara dua sampel dan komparatif k sampel(komparatif antara lebih dari dua sampel). Kemudian setiap modelkomparatif sampel dibagi menjadi dua jenis, yaitu sampel yang berkolerasi(terkait) dan sampel yang tidak berkolerasi atau independen (Misbahuddin,2013)a. Uji NormalitasUji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuahmodel regresi, variabel dependen memiliki distribusi normal atautidak (Kuncoro, 2001). Model regresi yang baik adalah data normalatau mendekati normal. Caranya adalah dengan membandingkandistribusi komulatif dari data sesungguhnya dengan distribusikomulatif dari distribusi normal. Data normal memiliki bentuk sepertilonceng. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ujiKolmogorov–Smirnov dengan koreksi Lilliefors. Pengambilankeputusan mengenai normalitas adalah sebagai berikut :a. Jika p 0,05 maka distribusi data tidak normalb. Jika p 0,05 maka distribusi data normalb.Uji T (Parsial)Uji beda Independent-Samplet Testadalah uji statistikparametrik untuk mengentahui adakah perbedaan mean dua kelompokdata yang independen atau tidak terkait. Analisis ini digunakan untuk10

mengukur kesiapan dan mengetahui perbedaan kesiapan dari auditor(KAP) dan auditi dalam menghadapi implementasi ISA. Auditor(KAP) (jenis institusi) sebagai kelompok 1 dan auditi (jenis institusi)sebagai kelompok 2.a) jika P-Value (sig) α (5%), maka H1 diterimab) jika P-Value ( sig) α (5%), maka H1 ditolakc.Definisi Operasional Variabel3.2 Tabel Definisi Operasional mum dantanggungjawabIndikatorTujuan Keseluruhan Auditor Independen dan PelaksanaanAudit Berdasarkan Standar Internasional tentang AuditingPersetujuan atas ketentuan perikatan auditPengendalian mutu untuk audit atas laporan keuanganDokumentasi auditTanggung jawab auditor terkait dengan kecurangan dalamsuatu audit laporan keuanganPertimbangan atas peraturan perundang-undangan dalamaudit laporan keuanganKomunikasi dengan pihak yang bertanggungjawab atastata kelolaPengkomunikasian defisiensi dalam pengendalian internalkepada pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola danmanajemen.Perencanaan suatu audit atas laporan keuanganPenilaianrisiko dan Pengidentifikasian dan penilaian risiko salah saji materialresponsmelalui pemahaman atas entitas dan lingkungannyaterhadapMaterialitas dalam perencanaan dan pelaksanaan auditrisiko yang Respons auditor terhadap risiko yang telah dinilaitelah dinilai Pertimbangan audit terkait dengan entitas yangmenggunakan suatu organisasi jasaPengevaluasian atas salah saji yang diidentifiksi selamaauditBukti audit Bukti auditBukti audit dengan pertimbangan spesifikasi atau unsurpilihanKonfirmasi eksternalPerikatan audit tahun pertama - saldo awalProsedur analistisSampling auditAudit atas estimasi akuntansi, termasuk estimasiakuntansi nilai wajar, dan pengungkapan yangbersangkutan11

Pihak relasiPeristiwa kemudianKelangsungan usahaRepresentasi tertulisPenggunaan Pertimbangan khusus berkaitan dengan audit atas laporankeuangan grup termasuk pekerjaan auditor komponenpekerjaanpihak lainMenggunakan pekerjaan auitor internalMeggunakan pekerjaan seorang pakar auditorKesimpulan Perumusan suatu opini dan pelaporan atas laporanAudit dan keuanganPelaporanModifikasi terhadap opini dalam laporan auditorindependenParagraf penekanan suatu hal dan paragraf hal lain dalamlaporan keuangan komparatifInformasi komparatif yang berkaitan dengan angkakorespondensi dan laporan keuangan komparatifAuditor bertanggung jawab atas informasi lain dalamdokumen yang berisi laporan keuangan auditanPertimbangan khusus mengenai audit atas laporankeuangan yang disusun dengan kerangka bertujuankhususArea-areaPertimbangan khusus mengenai audit atas laporankhususkeuangan tunggal dan unsur, akun atau pos spesifikasidalam suatu laporan keuanganPerikatan untuk melaporkan ikhtisar laporan keuanganSumber data: Agustina Prima Kusumawardhani, ImplementasiInternational Standard on Auditing (ISA) dan Dampaknya padaKualitas Audit, 2015.12

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANPada penelitian ini, sebelumnya dilakukan survey yang sebanyak 31 responden.Dari 31 buah kuesioner, sebanyak 16 buah disebar kepada Auditor (KAP) dansebanyak 15 buah disebar kepada auditi, telah kembali kepada peneliti sebanyak 31kuesioner dengan isian yang lengkap, dengan demikian total respon dari penelitianini sebesar 100%.A. Analisis Komparatif atau Uji Beda1.Uji NormalitasUji normalitas dilakukan pada 31 responden pada saat survey.Berdasarkan hasil uji normalitas, dapat dikatakan bahwa distribusi normal,D 0,182 ( p 0,05).Tabel 4.1Uji Normalitas Implementasi International Standard on Auditing (ISA)One-Sample Kolmogorov-Smirnov TestImple ISAN31Normal Parametersa,bMost ExtremeDifferencesMean67,8710Std. 141Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)a.b.1,012,258Test distribution is normal.Calculated from data.Dari tabel uji normalitas data di atas maka dapat dikatakan bahwa data kesiapanimplementasi ISA pada penelitian ini terdistribusi normal, terlihat dari angkaasymp. Sig sebesar 0,258 lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu, pengujianselanjutnya dapat digunakan pengujian beda rata-rata parametrik.13

B. Uji Deskriptif Secara KeseluruhanUji deskriptif secara keseluruhan ini menggambarkan rata-rata kesiapanimplementasi ISA pada auditor (KAP) dan auditi. Rata-rata (mean) adalahteknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompoktersebut. Adapun hasil output pengujian secara keseluruhan:Tabel 4.2 Uji deskriprif secara keseluruhanGroup StatisticsJenis InstitusiNMeanStd. DeviationStd. Error ,48795Imple ISAKesiapan yang dimiliki auditor (KAP) dan auditi dengan analisis berikut:Total jawaban ya dari 36 pertanyaan 2 x 36 72Total jawaban tidak dari 36 pertanyaan 1 x 36 36R 72 362 1836 – 54Rendah55 – 72Tinggi67,00 & 68,6875Tingkat kesiapan implementasi ISA pada kedua kelompok data tersebutterlihat ada pada Range tinggi. Namun, tingkat kesiapan auditor lebih tinggidibandingkan dengan auditi. Terlihat bahwa kesiapan auditor (KAP) lebihtinggi dibanding auditi (perusahaan) (68,6875 67,00).C. Uji Deskriptif Secara ParsialUji t digunakan untuk menguji secara parsial yaitu prinsip-prinsip umumdan tanggung jawab, penilaian risiko dan respons terhadap risiko yang telahdinilai, bukti audit, pengunaan pekerja pihak lain, kesimpulan audit danpelaporan, dan area-area khusus terhadap kesiapan auditor (KAP) dan auditi(perusahaan). Adapun hasil output pengujian secara parsial sebagai berikut:14

1. Uji beda rata-rata prinsip-prinsip umum dan tanggung jawab dalamkesiapan implementasi ISA antara auditor (KAP) dan auditi. Adapun hasildari output pengujian sebagai berikut:Tabel 4.3 Uji beda rata-rata prinsip umum dan tanggung jawabGroup StatisticsNPrins umumStd.DeviationMeanStd. ErrorMeanImple ISA lihat dari tabel diatas kesiapan implementasi ISA pada auditor (KAP)dan auditi. Ada

International Standards on Auditing (ISA) merupakan standar audit terbaru yang telah diadopsi di Indonesia. Adopsi ini dilakukan pada tanggal 1 Januari 2013 sebagai bentuk komitmen atas Statement of Membership Obligation and International Federation of Accounta