
Transcription
39BAB III. METODE PENELITIAN3.1. Tipe PenelitianPenelitian ini termasuk tipe penelitian dengan pendekatan sinidipergunakanuntukmenggambarkan tentang keadaan kerusakan padi akibat hama tikus sawah yangterjadi di lokasi penelitian, pelaksanaan pengendaliannya, persepsi dan perilakupetani terhadap burung hantu serta untuk mencari prioritas kebijakan yang perludiambil untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan mempertimbangkan aspekekonomi, sosial, teknis dan kelembagaan.Tabel 1. Indikator/ Indikasi PenelitianNo1234FenomenaPenelitianMenganalisis nilaikerugian yangdialami petaniMenganalisispersepi danperilaku petanidalam pengendaliahama tikus sawahdengan burunghantuMenganalisispelaksanaanpengendalianhama tikus ndalianhama tikus sawahmenggunakanburung hantuPengukuranKuantitatif dan kualitatif- Luas kerusakan padi- Penurunan produksipadi- Nilai Kerugian petaniKualitatif- Persepsi(Efektivitas,Efisiensi danDampaklingkungan)- PerilakuKualitatif- Sanitasi- Gropyokan- Emposan- Rodentisida- Burung hantuKuantitatif dan kualitatif- Rekomendasi PrioritaskebijakanInformanMetode- Penyuluh- Petani- Laporan OPT- Kuisioner- Wawancara- Laporan- Petani- Tokohmasyarakat- Wawancara- Kuisioner- DokumenPelaksanaanAnggaran- Penyuluh- Petani- Wawancara- Kuisioner- Observasi- Studidokumen/literatur- AHP- Studidokumen/literatur- Distanbunhut- BLH- Bappeda- Bakorluh- KPD Kec- Akademisi- Pelaku karantinaBurung hantu
403.2. Ruang Lingkup3.2.1. Lokasi dan Waktu PenelitianWaktu penelitian ini dilakukan pada bulan September-Oktober 2014didalamnya meliputi observasi, wawancara, kuisioner, studi literatur dan analisisdata. Lokasi penelitian berada di Kecamatan Banyubiru. Adapun pemilihan lokasitersebut didasarkan karena Kecamatan Banyubiru adalah wilayah yang termasuksering terjadi kerusakan tanaman padi di lahan pertanian akibat serangan hamatikus sawah dan memiliki potensi burung hantu yang dapat dikembangkan.3.2.2 Teknik Pengambilan DataDalam penelitian kualitatif, tidak menggunakan istilah populasi ataupunsampel seperti dalam penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif, populasidiartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/ subyek yangmempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan untuk dipelajaridan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah sebagian daripopulasi itu. (Sugiyono, 2008 : 297)Penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling atau dilakukansecara berantai dengan meminta informasi pada orang yang telah diwawancaraiatau dihubungi sebelumnya, demikian seterusnya (Poerwandari, 1998). Melaluiteknik snowball subjek atau sampel dipilih berdasarkan rekomendasi orang keorang yang sesuai dengan penelitian dan adekuat untuk diwawancarai (Patton,2002)S. Nasution (1998) menjelaskan bahwa penentuan unit sampel dianggaptelah memadai kepada taraf βredudancy (data yang telah jenuh, bila ditambahsampel lagi tidak memberikan informasi yang baru) artinya bahwa menggunakanresponden selanjutnya boleh dikatakan tidak lagi diperoleh tambahan informasibaru yang berarti.Dalam penelitian ini untuk melihat persepsi dan perilaku masyarakatkhususnya petani, digunakan informan yang dianggap memiliki dan mewakilipengetahuan dan wawasan mengenai persepsi dan perilaku tentang pengendalianhama tikus menggunakan burung hantu.
41Informan penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikaninformasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian. Informanmerupakan orang yang benar-benar mengetahui permasalahan yang akan diteliti.Menurut teknik analisa kualitatif dilakukan dengan menyajikan data yang dimulaidengan menelaah seluruh data yang terkumpul, menyusunnya dalam satu satuanyang kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya dan memeriksa keabsahandan serta menafsirkannya dengan analisis dengan kemampuan daya nalar penelitiuntuk membuat kesimpulan penelitian (Moleong (2006:247).Sedangkan dalam hal memperoleh strategi pengelolaan dalam kegiatanpengendalian hama tikus sawah, menggunakan diskriptif kuantitatif. Informanyang dipilih harus memiliki pemahaman terhadap permasalahan dan diharapkandapat memberikan informasi serta penilaian yang baik dan bersifat konsistenterhadap unsur-unsur yang diperbandingkan dengan metode AHP. AHPmerupakan suatu system pengambilan keputusan secara kuantitatif denganmenggunakan model matematis. AHP membantu dalam menentukan prioritas daribeberapa kriteria dengan melakuan analisis perbandingan berpasangan darimasing-masing kriteria.Informan yang dipilih untuk memberikan informasi adalah :a. Dinas Pertanian Perkebunan Dan Kehutanan Kabupaten Semarangb. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Semarangc. Bappeda Kabupaten Semarangd. Badan Koordinasi Penyuluhan Propinsi Jawa Tengahe. Penyuluh Pertanian Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarangf. Akademisi dari Perguruan Tinggi di Semarangg. Pelaku karantina Tyto alba di Kabupaten Demak3.2.3 Jenis, Sumber, dan Manfaat DataData yang diperlukan dalam penelitian ini menggunakan data yang terdiridari data primer dan sekunder.a. Data primer adalah data yang diambil langsung melalui survey dari lapanganmelalui observasi, kuisioner dan wawancara.
42b. Sedangkan data sekunder adalah data-data pendukung yang diperoleh dariinstansi-instansi terkaitSetiap data yang digunakan akan memiliki manfaat di dalam penelitian inisebagai bahan dan dasar pengolahan data untuk dapat ditarik kesimpulan. Datapendukung akan memberikan gambaran narasi deskriptif tentang kondisi fisik,sosial, dan ekonomi wilayah penelitian (peta wilayah studi dan uraiannya).3.3 Teknik Pengumpulan DataUntuk data primer, teknik survei yang digunakan yaitu melalui teknikwawancara dan dengan menggunakan instrumen penelitian dalam bentukkuesioner sebagaimana terlampir kepada informan. Data primer diambil langsunguntuk mengetahui dan memahami kegiatan yang dilakukan petani dalampengendalian hama tikus sawah. Observasi adalah metode pengumpulan data yangdigunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan danpengindraan yang diperlukan untuk melihat keadaan lapangan saat ini.Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah proses memperolehketerangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap mukaantara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atautanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara daninforman terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama (Sutopo 2006: 72).Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secaratidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden).Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlahpertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden (Sutopo,2006: 82). Informan mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban ataurespon sesuai dengan persepsinya.Kuesioner yang disebarkan kepada masyarakat tersebut dibagi menjadi 2kelompok pertanyaan yaitu untuk petani dan unsur pemerintah. Unsur pemerintahterdiri dari Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Semarang,Bappeda Kabupaten Semarang, BLH Kabupaten Semarang, Bakorluh Propinsi
43Jawa Tengah, Akademisi, pelaku karantina burung hantu dan Petugas PenyuluhLapangan Pertanian di Kecamatan Banyubiru.Menurut Sugiyono (2008; 83) studi dokumen merupakan pelengkap daripenggunaan metode obsevasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Bahkankredibilitas hasil penelitian kualitatif ini akan semakin tinggi jika melibatkan /menggunakan studi dokumen ini dalam metode penelitian kualitatifnyaSedangkan untuk data sekunder dengan melakukan kunjungan instansionalke beberapa instansi terkait di Kabupaten Semarang seperti Kantor KecamatanBanyubiru, Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang, Dinas PertanianPerkebunan dan Kehutanan Kabupaten Semarang dan Badan PerencanaanPembangunan Daerah Kabupaten Semarang.3.4 Teknik Analisis DataTahapan-tahapan pengambilan keputusan dengan Metode AHP (Saaty,1993) adalah sebagai berikut:1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan. Yang sangatdiperhatikan adalah penguasaan masalah terhadap obyek yang mau ditelitikarena yang akan menjadi perhatian adalah pemilih tujuan, kriteria, danelemen-elemen yang menyusun struktur hierarki Komponen-komponen sistemdapat diidentifikasi berdasarkan kemampuan pada analisis untuk menemukanunsur-unsur yang dapat dilibatkan dalam suatu sistem.2. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkandengan kriteria-kriteria, sub kriteria dan alternatif-alternatif pilihan yang ingindiurutkan3. Membentuk matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkankontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing tujuanatau kriteria yang setingkat di atasnya. Perbandingan dilakukan berdasarkanpilihan atau judgement dari pembuat keputusan dengan menilai tingkatkepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya.4. Menormalkan data yaitu dengan membagi nilai dari setiap elemen di dalammatriks yang berpasangan dengan nilai total dari setiap kolom.
44Tabel 2 Elemen Penting (AHP)IntensitasPentingnya1DefenisiPenjelasanKedua elemen sama pentingnya3Elemen yang satu sedikit lebih pentingketimbang yang lainnya5Elemen yang satu esensial atau sangatpenting ketimbang elemen yang lainnya7Satu elemen jelas lebih penting darielemen yang lainnya9Satu elemen mutlak lebih pentingketimbang elemen yang lainnya2,4,6,8Nilai-nilai antara di antara duapertimbangan yang berdekatanKebalikanJika untuk aktivitas i mendapatkan satuangka bila dibandingkan denganaktivitas j, maka j mempunyai nilaikebalikannya biladibandingkan dengan iSumber : Saaty, 1993Dua elemen menyumbangnyasama besar pada sifat ituPengalaman dan pertimbangansedikit menyokong satu elemenatas yang lainnyaPengalaman dan pertimbangandengan kuat menyokong satuelemen atas elemen yang lainnyaSatu elemen dengan kuat disokongdan dominannya telah terlihatdalam praktikBukti yang menyokong elemenyang satu atas yang lain memilikitingkat penegasan tertinggi yangmungkin menguatkanKompromi diperlukan antara duapertimbangan5. Menghitung nilai eigen vector dan menguji konsistensinya, jika tidakkonsisten pengambil data (preferensi) perlu diulangi. Nilai eigen vector yangdimaksud adalah nilai eigen vector maximum yang diperoleh denganmenggunakan matlab maupun manual. Angka 1 sampai 9 digunakan bila F1lebih mendominasi atau mempengaruhi sifat fokus puncak hierarki (G)dibandingkan dengan Fj. Sedangkan bila Fi kurang mendominasi atau igunakankebalikannya. Matriks di bawah garis diagonal utama diisi dengan nilai-nilaikebalikannya6. Mengulangi langkah 3, 4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarkiMatriks pembandingan dalam metode AHP dibedakan menjadi dua, yaitu :Matriks Pendapat Individu (MPI) dan Matriks Pendapat Gabungan (MPG).MPI adalah matriks hasil perbandingan yang dilakukan individu. MPI
45memiliki elemen yang disimbolkan aij yaitu elemen matriks pada baris ke-idan kolom ke-j. Matriks Pendapat Individu dapat dilihat dibawah ini :Tabel 3 Matriks Pendapat Individu (AHP)GA1A1a11A2a21 . .Anan1Sumber : Saaty, 1993A2a12a22.an2A3a13a23.an3 . Ana1na2n.AnnMPG adalah susunan matriks baru yang elemen (Gij) berasal dari rata-ratageometrik pendapat-pendapat individu yang rasio inkonsistensinya lebih kecilatau sama dengan 10 persen, dan setiap elemen pada baris dan kolom yangsama dari MPI yang satu dengan MPI yang lain tidak terjadi konflik.:Tabel 4 Matriks Pendapat Gabungan (AHP)GG1G1G11G2G21G3G31 GnGn1Sumber : Saaty, 1993G2G12G22G32 Gn2G3G13G23G33 Gn3 GnG1nG2nG3n GnnRumus matematika yang digunakan untuk memperoleh rata-rata geometricadalahg ij mmaij kk 1Dimana :πππ Elemen MPG baris ke-1 kolom ke-j(πππ) Elemen baris ke-I dari MPI ke-kπ πππππππππ ππππ ππππππ π 1 π πππππ π ππ 1π Akar pangkat dari m
467. Menghitung eigen vectordari setiap matriks perbandingan berpasangan. Nilaieigen vector merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini mensintesis pilihandan penentuan prioritas elemen-elemen pada tingkat hirarki terendah sampaipencapaian tujuan.Menggunakan komposisi secara hierarki untuk membobotkan vektor-vektorprioritas itu dengan bobot kriteria-kriteria, dan menjumlahkan semua nilaiprioritas terbobot yang bersangkutan dengan nilai prioritas dari tingkat bawahberikutnya dan seterusnya. Pengolahan matriks pendapat terdiri dari duatahap, yaitu : (1) Pengolahan horizontal dan (2) Pengolahan Vertikal. Keduajenis pengolahan tersebut dapat dilakukan untuk MPI dan MPG. Pengolahanvertikal dilakukan setelah MPI dan MPG diolah secara horizontal, dimanaMPI dan MPG harus memenuhi persyaratan Rasio Inkonsistensi.a. Pengolahan horisontal bertujuan untuk melihat prioritas suatu elementerhadap tingkat yang persis berada satu tingkat di atas elemen tersebut,yang terdiri dari tiga bagian, yaitu penentuan vektor prioritas (RasioVektor Eigen), uji konsistensi, dan revisi MPI dan MPG yang memilikirasio inkonsistensi tinggi. Tahapan perhitungan yang dilakukan padapengolahan horozontal ini adalah : Horizontal baris (Z) dengan rumus :Zi mmaijk 1(aij 1,2,3, , m) Perhitungan vektor atau eigen vector adalah :ππ 1 ππππ πππ 1 ππππ 1ππππΌ Perhitungan nilai eigen maks dengan rumus :VA (πππ ) x VP, dengan VA (πππ )VB VA / VP, dengan VB πππ )1Ξ»maks mmk 1 Vbi, untuk i 1,2,3, , m
47 Perhitungan indeks konsistensi (CR) adalah :πΆπΌ π ππππ π, untuk i 1,2,3, , mπ 1 Perhitungan rasio inkonsistensi (CR) adalah :CR CIRIRI Indeks acak (random index) yang dikeluarkan oleh Oak RidgeLaboratory (Saaty, 1993) dari matriks berorde 1-15 yang menggunakancontoh berukuran 100Nilai RI dapat dilihat pada tabel berikut ini :Tabel 5 Nilai RI (Ratio Index) 49111.51121.48131.56Sumber : Saaty, 1993Nilai Rasio Inkonsistensi (CR) yang lebih kecil atau sama dengan 0,1merupakan nilai yang mempunyai tingkat konsistensi yang baik dan dapatdipertanggungjawabkan. Hal ini dikarenakan CR merupakan tolak ukurbagi konsisten atau tidaknya suatu hasil perbandingan berpasangan dalamsuatu matriks pendapat (Saaty, 1993).b. Pengolahan Vertikal, yaitu menyusun prioritas pengaruh setiap elemenpada tingkat hierarki keputusan tertentu terhadap sasaran utama ataufokus. Apabila CVij didefinisikan sebagai nilai prioritas pengaruh elemenke-j pada tingkat ke-i terhadap sasaran utama, maka :πΆπππ πΆπ»ππ π‘, π 1 π₯πππ‘ π 1Untuk :i 1,2,3, ,nj 1,2,3, ,nt 1,2,3, ,nDimana :Chij (t,i-1) nilai prioritas pengaruh elemen ke-i terhadap elemen ke-tpada tingkat di atasnya (i-1), yang diperoleh dari hasil perhitunganhorisontal.
48VWt(i-1) nilai prioritas pengaruh elemen ke-t pada tingkat ke- (i-1)terhadap sasaran utama, yang diperoleh dari hasil perhitungan horisontal.8. Menguji konsistensi hirarki. Jika tidak memenuhi dengan CR 0,100 makapenilaian harus diulang kembali antara lain dengan memperbaiki caramenggunakan pertanyaan pada saat pengisian ulang kuesioner dan denganlebih mengarahkan informan pada perbandingan berpasangan.
3.4 Teknik Analisis Data Tahapan-tahapan pengambilan keputusan dengan Metode AHP (Saaty, 1993) adalah sebagai berikut: 1. . Menggunakan komposisi secara hierarki untuk membobotkan vektor-vektor prioritas itu dengan bobot kriteria-kriteria, dan menjumlahkan semua nilai